Halo Suamiku!

Anaknya Memanggil Ayah Hingga Membuat Rong Zhan Ingin Menangis



Anaknya Memanggil Ayah Hingga Membuat Rong Zhan Ingin Menangis

1Sopir mengemudi di depan, sementara Rong Zhan dan kedua anaknya duduk di belakang.     

Tapi sekarang lengan Rong Zhan sedang memeluk Xiao Meibao. Kaki kecil Xiao Meibao menginjak paha ayahnya dan dua tangan kecil itu menjulur sembari melihat ke luar jendela.     

Tubuh kecilnya yang tampak lemah sudah mulai tumbuh.     

Tapi entah apa yang ia lihat, Xiao Meibao tiba-tiba menginjak kaki Rong Zhan dengan gelisah, membuat suara mengoceh, seolah ingin mengatakan sesuatu dengan penuh semangat.     

Tangan besar Rong Zhan telah menahannya dan melindunginya. Saat ini, melihat gadis kecil itu bersemangat, Rong Zhan ingin mengembalikannya ke tempat duduknya sendiri.     

Alhasil, Xiao Meibao menepuk jendela dengan tangan kecilnya, dan matanya yang besar dan berair terus menatap ke suatu tempat di gambar. Ketika Rong Zhan ingin mengembalikannya, ia tiba-tiba berteriak, "Bu!"     

Bu!      

Suku kata tunggal yang cerdas dan spontan dari anak sekecil itu tentu berhasil mengejutkan Rong Zhan.     

"Meibao, Meibao, siapa yang baru saja kamu panggil? Coba sekarang panggil Ayah."     

Rong Zhan tidak tahu mengapa putri kecilnya tiba-tiba melontarkan kata itu. Sekarang ia masih terkejut saat mendengar gadis kecil itu memanggil ibunya.     

Lalu dengan cepat ia mengeluarkan ponselnya dan ingin merekamnya untuk Sang Xia.     

Namun sampai sekarang, gadis kecil itu masih terus melihat ke luar dengan mata yang membesar, terus-menerus menginjak kaki Rong Zhan, dan menepuk-nepuk jendela.     

Samar-samar Rong Zhan menyadari sesuatu. Ketika membungkuk, ia melihat ke luar. Seketika, ia melihat poster iklan besar di pusat kota yang ditempel di gedung-gedung tinggi.     

Dan penyanyi wanita yang memimpin poster besar itu memiliki rambut panjang yang menawan, sosok yang sempurna dan wajah yang dingin tapi sangat memikat. Jika bukan istrinya, siapa lagi?      

Kali ini, Rong Zhan tampak konyol, sementara Xiao Meibao mengeluarkan tawa bayi yang lembut. Tubuh kecilnya terus bergerak gelisah dan berteriak memanggil ibunya lagi!     

Rong Zhan tersenyum tanpa sadar saat melihat ini. Tidak heran gadis kecil itu sangat bersemangat. Ternyata ia mengenali wajah ibunya yang terpampang di poster.     

Ponsel Rong Zhan telah merekam semua ini dan ia ingin mengirimnya ke Sang Xia dengan cepat sehingga ia akan merindukan bayinya yang besar dan dua bayi kecilnya.     

Ia ingin membagikan setiap kejutan dari anak mereka.     

Sedangkan Xiao Ba Wanghua secara mengejutkan tampak begitu tenang. Di kursi bayi, ia hanya menyipitkan mata ke arah Ayah dan adik perempuannya.     

Ia terus melumat tangan kecilnya, mengeluarkan air liur, dan terpesona oleh penampilannya sendiri yang tenang.     

Akhirnya, Rong Zhan meletakkan Xiao Meibao ke tempatnya lagi setelah mengirim video ke Sang Xia, lalu berpikir bahwa putrinya telah memanggil ibunya beberapa kali tanpa memanggilnya Ayah. Dari lubuk hatinya, ia benar-benar merasa diabaikandan menantikannya.     

Rong Zhan hanya merasa jika anaknya bisa memanggilnya Ayah, ia pasti akan sangat bersemangat.     

Saat ini, Rong Zhan mencium wajah putrinya yang putih dan lembut, memegangnya di kedua sisi tangannya, dan suaranya terdengar menyihir, "Nak, bisakah kamu memanggilku ayah juga? Ayo, panggil aku Ayah, Ayah, Ayah!"     

Namun, Xiao Meibao hanya menatapnya dengan mata besar, lalu membuang muka.     

Rong Zhan segera merasa kewalahan, tetapi ia tidak menyerah dan terus mengejarnya. "Nak, ayo panggil Ayah, Ayah..."     

Tampaknya Xiao Meibao terlalu dipaksa olehnya. Jadi, ia hanya memberi kicauan kecil dan menyingkirkan wajah jahat dan tampan ayahnya.     

Yang menandakan bahwa ia menolak permintaan ayahnya dengan tegas.     

Rong Zhan benar-benar terpukul kali ini.     

Biasanya ia melayani tidak kurang dari istrinya, bahkan lebih dari apa yang istrinya lakukan!     

Tetapi kenapa saat ini saat Rong Zhan memintanya memanggil ayah, ia tidak mau berbicara?      

Rong Zhan hanya bisa dengan enggan menghibur dirinya sendiri bahwa mereka masih terlalu kecil untuk berbicara. Tidak mudah untuk melontarkan satu atau dua kata. Jadi tidak perlu berharap terlalu banyak.     

Namun, saat itu, dengan air liur di tangannya di kursi pengaman, tiba-tiba Xiao Ba Wanghua mengeluarkan suara samar, "Ayah... Ah... hum... Ayah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.