Takdir yang Akan Mengirimkan!
Takdir yang Akan Mengirimkan!
Saat itu, Sang Xia sedang mengenakan headphone untuk mendengarkan lirik lagu baru sambil menyenandungkannya.
Sementara Anthony sepertinya sedang berbicara di telepon dengan seseorang. Namun saat menatap ke luar jendela, entah apa yang dilihatnya, tapi tiba-tiba saja ia melebarkan matanya.
Ia tertegun sejenak. Dengan mobil yang bergerak cepat, ia melihat pemandangan di luar jendela dengan tidak berkedip sedetik pun. Ia sampai membalikkan tubuhnya untuk terus melihat. Bahkan ia tidak lagi memedulikan seseorang yang ada di seberang telepon.
Mimi buru-buru bertanya, "Direktur, apa yang kamu lihat? Ada apa di luar sana?"
Mau tak mau, Mimi ikut menoleh untuk melihat poster besar di gedung tinggi di pusat kota. Itu poster mereka, dan begitu melihatnya, ia langsung berjingkrak riang.
Sementara itu, entah kenapa Sang Xia merasakan sesuatu yang aneh di lubuk hatinya. Tanpa ragu, ia melepas headphone-nya dan segera menoleh ke arah Anthony.
Ketika Anthony juga menatapnya, seutas senyum muncul di bibirnya.
Tapi ia hanya menyisihkan rambutnya dengan tangannya yang besar sambil bergumam, "Mungkin aku salah melihat. Bagaimana mungkin itu mereka."
Di tempatnya, Mimi mendengus, "Apa? Rahasia lagi. Benar-benar misterius."
Tak pelak lagi, Sang Xia berpikir bahwa tatapan Anthony padanya sekarang sangat berarti, tetapi ia tidak tahu apa yang salah. Terlebih lagi, ia tidak memiliki waktu untuk memikirkannya. Tinggal tersisa seminggu lagi sebelum konser digelar. Jadi ia cukup khawatir jika terlalu memikirkan banyak hal yang tidak penting sekarang akan mengganggu konsentrasinya.
Anthony sendiri menggelengkan kepalanya dan tersenyum.
Ia pasti tidak salah melihat. Meskipun sudah tua, tapi suami Sang Xia, Rong Zhan, sangat berkesan baginya. Pria itu memiliki ratusan juta aset, misterius, dan bahkan menarik perhatian orang setiap kali ia muncul.
Bukankah Sang Xia mengatakan jika ia datang sendirian kali ini, sementara suaminya merawat anak-anak di rumah?
Tapi beberapa saat yang lalu, ia dengan jelas melihat suami Sang Xia sedang menggendong seorang bayi menuju ke supermarket dan mobilnya berhenti tidak jauh dari sana.
Sepertinya pria itu ingin memberikan kejutan pada Sang Xia secara diam-diam.
Wah, ini benar-benar gaya romantis anak muda.
Akhirnya, Mimi bertanya pada Anthony siapa yang dilihatnya. Alih-alih memberikan tanggapan langsung, Anthony justru berkata, "Oh, senangnya menjadi muda."
Ketika Sang Xia mendengar ini, ia masih tidak mengalihkan pandangannya dari lirik lagu yang sedang ia kulik, namun sudut bibirnya tidak bisa menahan sebuah senyuman.
Saat ini, ia benar-benar tidak tahu jika apa yang dikatakan Anthony adalah berhubungan dengan dirinya.
Tetapi setelah beberapa saat, entah apa yang Sang Xia pikirkan, tiba-tiba ia bertanya, "Direktur, apa yang harus kita lakukan jika band kita kekurangan orang sekarang? Seseorang harus menggantikan Harlan."
Ketika nama Harlan disebutkan, semua orang sontak terdiam.
Kemudian Anthony menghela napas pelan dan berkata dengan suara yang dalam, "Aku tidak ingin terburu-buru untuk hal semacam ini. Untuk sekarang, masih belum ada cara lain. Jika seseorang memang adalah milik kita, takdir mungkin akan mengirimnya. Banyak teman musik di sana telah merekomendasikan beberapa kandidat padaku, tetapi tidak satupun dari mereka yang bisa masuk kriteriaku."
Sembari mengatakan ini, Anthony menyandarkan tubuhnya, meletakkan tangannya di belakang untuk melindungi bagian belakang kepalanya, memberikan pandangan pada masing-masing personil, dan seketika mereka menyadari sesuatu.
Sebuah pemahaman secara diam-diam.
Sama seperti mereka sekarang, Anthony tidak perlu mengatakan apa-apa. Cukup dengan saling menatap, semua orang yang ada di dalam sana tahu apa yang ingin ia ungkapkan.
Bahkan orang-orang berbakat pun tidak akan cocok jika mereka tidak memiliki pemahaman dalam tim.
Tidak akan pernah ada kekurangan orang-orang berbakat di dunia ini!
Tapi sekarang…