Halo Suamiku!

Sebenarnya Youyou sendiri juga menyesal setelah selesai mengatakannya, namun ucapan itu seperti aliran air. Jadi, bagaimana ia bisa menariknya kembali?      

Tapi setelahnya, Jun Hang dengan tegas mengatakan jika ia tidak menerima untuk putus. Meskipun keduanya sedang marah, namun Youyou cukup terhibur saat mendengar ketegasan Jun Hang.     

Karena tentu saja ia tidak ingin putus.      

Hanya saja saat ini, Youyou tetap mengabaikan Jun Hang dan berlalu dengan barang bawaannya.      

Meninggalkan Jun Hang yang terpana di tempat dengan tatapan lurus ke arah pintu.      

Mereka akan segera naik ke pesawat dan pergi dari sini. Tapi sekarang, Jun Hang masih di sini sendirian. Saat Claire mengantarkan makanan yang dipesan Jun Hang, wanita itu mengetuk pintu dan mendapati Jun Hang sedang terdiam melihat ke luar jendela.     

Begitu melihatnya, Claire tidak bisa menahan diri untuk tidak berbisik, "Yang Mulia, ada apa? Dia tidak akan bisa menjadi Putri masa depan."     

Tepat setelah ia mengatakan ini, pria di kursi roda membalikkan tubuhnya dan tiba-tiba memiringkan kepalanya sedikit. Lalu ia melontarkan beberapa patah kata dengan dingin dan wajah cemberut, "Kapan aku bilang aku akan kembali?! Keluar!"     

Wajah Claire seketika tampak tertekuk.      

"Tapi kaki Anda hanya bisa—"     

"Keluar!"     

Sebelum Claire bisa menyelesaikan kalimatnya, ia sudah dimarahi lagi. Ini adalah pertama kalinya ia mengalami keadaan seperti itu.     

Padahal ia diperintahkan datang ke sini untuk membantu dan membujuk Jun Hang kembali. Tetapi untuk pertama kalinya ia kehilangan kesabaran seperti ini meski selama ini Jun Hang selalu bersikap acuh tak acuh. Setelah menatap lurus ke arah punggung Jun Hang, akhirnya Claire tidak lagi membuka mulutnya.     

Tanpa membuang waktu lagi, ia bergegas pergi.     

Dua puluh menit kemudian, pesawat mendarat tepat di halaman belakang vila.     

Mo Xi segera datang untuk memberitahu dengan semangat membara, "Tuan Jun, cepat kalian pergi dari sini. Pemberontak lokal akan menyerang kemari. Ayo, cepat pergi!"     

Begitu kata-kata Mo Xi dilontarkan, tiba-tiba terdengar suara tembakan dan serangan artileri yang padat dari arah gedung-gedung yang tidak jauh dari sana.     

Di kejauhan, terjadi baku tembak antara tentara dan pemberontak.     

Tentu saja, Claire bergegas untuk melindungi Jun Hang, diikuti oleh pasukan pelindung yang dikirim oleh Jenderal Dale.     

Sebagai sosok yang mulia di negara maju dan digadang-gadang akan membantu mereka mempertahankan kekuasaan negara dan menempati kekuatan utama yang kuat di masa depan, tentu saja orang seperti itu tidak boleh terluka di sini.     

Namun, Jun Hang justru tidak segera beranjak pergi. Melihat gedung-gedung di dekatnya yang diserang oleh artileri, ia bertanya dengan alis membeku, "Ke mana perginya Nona Bo? Bawa dia ke sini segera!"     

Sejujurnya, Claire merasa sangat tidak senang melihat itu, tetapi matanya berkedip dan segera berkata, "Dia baru saja pergi ke arah pesawat. Dia pasti sudah berada di pesawat sekarang. Ayo, cepat pergi, Tuan Jun."     

Mendengar Claire berkata demikian, akhirnya Jun Hang mengikuti mereka untuk naik ke atas pesawat dan pergi.     

Pasukan pemberontak memang sangat kuat. Sepertinya mereka tahu bahwa ada tokoh politik penting di sini, jadi mereka berjuang keras untuk menyerang. Tak lama kemudian, kawasan perumahan mewah Jenderal Dale diduduki. Penjahat yang mengendarai kendaraan lapis baja segera membantai dan mulai menghancurkan villa ini.     

Sementara Claire juga mengikuti Jun Hang untuk naik ke pesawat. Tapi entah apa yang ia pikirkan, tiba-tiba langkahnya melambat tanpa terasa dan ia dengan cepat kembali lebih dulu.     

Sebelumnya, ia melihat sosok Nona Bo.      

Ketika Claire bergegas kembali, ia melihat Nona Bo yang ramping bergegas ke ruangan vila dengan penuh semangat, meneriakkan nama Jun Hang, seolah-olah ia takut jika pria itu masih di dalam.     

Dan begitu melihat Claire, ia segera berteriak dengan untuk menanyakan keberadaan Jun Hang, "Apa Jun Hang sudah naik pesawat? Dia sama sekali tidak keluar!"