Halo Suamiku!

Sang Xia Memulihkan Ingatan yang Kosong (2)



Sang Xia Memulihkan Ingatan yang Kosong (2)

2Sementara mereka semua berdiri di sini menunggu, tiba-tiba sesosok manusia tampak samar-samar terlihat dalam reruntuhan api.     

Sekujur tubuhnya tampak basah kuyup, tetapi saat tubuhnya yang ramping dan tegap perlahan berjalan mendekat, segera membuat orang-orang dari kelompok senjata berteriak dan bergegas menyambutnya.     

Terlebih lagi Su Xun. Ia sangat lega melihat sosok itu muncul dan seketika sebuah senyum tersungging di bibirnya.     

Bahkan ia mengatakan jika sesuatu terjadi pada Rong Zhan, sosok itu benar-benar tidak merepresentasikan Rong Zhan yang sesungguhnya.     

Tanpa membuang waktu lagi, Su Xun segera berjalan mendekat dan menatap Rong Zhan yang basah kuyup. Mungkin ia tahu mengapa kelompok mereka tidak dapat menemukan tanda-tanda kehidupan Rong Zhan. Karena ternyata ia berada di dalam air sebelumnya.     

"Aku tahu kamu akan baik-baik saja!"     

Begitu mendengarnya, Rong Zhan tampak menarik sudut bibirnya.     

Kemudian pandangannya jatuh ke pelukan Bo Yi yang tidak jauh di depan.     

Tepat di saat itu, Bo Yi sedang menahan seorang wanita dalam keadaan pingsan dan wanita itu, tidak lain dan tidak bukan adalah istrinya.     

Ketika Su Xun melihatnya, ia buru-buru menjelaskan, "Orang yang pergi mencari keberadaanmu mengatakan tidak ada tanda-tanda kehidupan di sekitar vila. Dia mengira sesuatu telah terjadi padamu, jadi dia pingsan seketika." Setelah mengatakan itu, ia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengatakan, "... Ledakan itu dapat membuat siapa pun mati ketakutan. Jika kita tidak menghentikannya, dia akan bergegas ke sana."     

Meskipun Rong Zhan tidak memandang Su Xun, tetapi kata-katanya merasuk ke telinga Rong Zhan tanpa terlewatkan sepatah kata pun.     

Pandangannya terus tertuju pada Sang Xia sembari ia berjalan perlahan.     

Begitu tiba di depan Bo Yi, ia langsung mengambil alih Sang Xia     

Pergerakannya sangat lembut. Meskipun ia memiliki kekuatan yang besar, tapi Rong Zhan tetap dengan hati-hati mengangkatnya dan lekas berjalan menuju ke mobil.     

Saat di perjalanan, Rong Zhan bahkan masih sempat menundukkan kepalanya untuk mencium kening Sang Xia.     

Istrinya mungkin benar-benar ketakutan kali ini.     

Tapi untungnya, wanita bengis itu sudah meninggal.     

Saat Sang Xia berada di dalam pelukan Rong Zhan, tampaknya ia masih dalam kesedihan saat jatuh pingsan. Bahkan di alam bawah sadar pun, Sang Xia meraih lengan Rong Zhan erat-erat sembari menggumamkan namanya dengan air mata mengalir lembut.     

Hati Rong Zhan seketika patah begitu melihatnya. Setelah berhasil memasukkan Sang Xia ke dalam mobil, ia membisikkan sesuatu di telinga Sang Xia untuk menenangkannya.      

Sementara itu, Su Xun yang memandang Rong Zhan pergi bersama Sang Xia hanya mampu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.     

Lalu ia menatap Bo Yi, tepat di saat Bo Yi juga sedang menarik kembali pandangannya. Kali ini, Su Xun tidak dapat melihat perbedaan dalam pandangannya. Tampaknya semuanya sangat acuh tak acuh.     

Keduanya saling memandang, mengangguk, dan tidak mengatakan apa-apa lagi.     

Sejujurnya, Su Xun tidak terlalu memiliki banyak kontak dengan sepupunya ini, apalagi dengan temperamen yang ada di diri Bo Yi.     

Tapi Bo Yi dulunya adalah pacar Sang Xia, dan ia telah mendengar sedikit tentang mereka. Sekarang semua telah berlalu. Bagaimanapun, Su Xun berharap mereka tidak memiliki dendam satu sama lain.     

Tak lama setelahnya, Rong Zhan berkata bahwa ia harus pergi dulu, dan sisanya diserahkan kepada Su Xun. Ia ingin segera membawa Sang Xia ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.     

Setelah mengetahui bahwa Rong Zhan dan keluarganya baik-baik saja, Ye Zi benar-benar merasa lega karena telah merawat kedua anaknya di markas. Hatinya hampir hancur ketika kedua anak Sang Xia dan Rong Zhan ada di sini. Tak bisa dipungkiri, ia merasa sangat sedih.      

Kemudian ia bertanya ke rumah sakit mana mereka pergi, ia bersama orang-orang di markas segera mengantar anak-anak kepada mereka.     

Ketika Ye Zi dan kedua anaknya belum menemukan keberadaan orang tua bayi-bayi mungil itu.     

Rong Zhan sedang menunggu Sang Xia di bangsal untuk mendapatkan suntikan infus. Dokter mengatakan bahwa emosinya terlalu terpancing dan tidak bisa menahannya, sehingga mengakibatkan ia kehilangan kesadaran. Sementara Rong Zhan yang keluar dari kolam renang sendiri enggan meninggalkan Sang Xia barang sedetik meski tubuhnya basah kuyup.      

Memikirkan sedikit keraguan emosionalnya tentang Sang Xia, ia merasa jika apa yang ia lakukan terlalu brengsek sebelumnya.     

Dan sekarang, di luar bangsal——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.