Halo Suamiku!

Pasangan Itu Bergandengan Tangan (4) 



Pasangan Itu Bergandengan Tangan (4) 

3Jangan sentuh aku. Ada bom di bawah sofa ini.     

Kata-kata pendek ini membuat Rong Zhan berpikir jika ia telah salah mendengar.     

"Apa yang kamu katakan?"      

"Ada bom di bawah sofa. Aku tidak bisa bangun atau bom itu akan meledak."     

Saat ini, Bo Yi perlahan-lahan mengalihkan pandangannya ke arah Rong Zhan, tetapi ia masih tidak menunjukkan emosi yang berlebihan di wajahnya. Nada suaranya juga masih terdengar ringan dan santai, "Pergilah dulu, aku akan menemukan jalan untuk menyelamatkan diriku."     

Ketika Rong Zhan mendengar ini, ia menggertakkan giginya sambil mengutuk, "Sialan! Jalang itu!"     

Tidak heran jika Bo Yi tidak bangun sebelumnya. Rupanya ada yang mengancam di bawah sana!     

Untungnya, apa yang ditakutkan Rong Zhan tidak terjadi. Rupanya Bo Yi tinggal bukan karena ia benar-benar ingin bersama Mu Zi.      

Sementara Bo Yi memandang Rong Zhan, pria itu tidak hanya tidak beranjak dari tempatnya, melainkan juga menurunkan tubuhnya. Lalu ia segera mengerjap, "Rong Zhan, apa yang kamu lakukan?!"     

Rong Zhan mencoba melongok di bawah sofa dan berkata dengan suara rendah, "Aku tidak bisa meninggalkanmu sendirian!"     

Selain itu, ia masih tidak ingin pergi. Keinginan terkuatnya sekarang adalah mengambil kesempatan untuk menyingkirkan si jalang Mu Zi untuk selamanya.     

Hanya saja saat itu, pintu dibuka lagi. Rupanya, Mu Zi telah bergegas kembali dengan orang-orang di belakangnya. Melihat Rong Zhan yang telah menumpas orang-orang ini dan mencoba membongkar bom, sepertinya ia sudah menduganya. Tidak ada banyak emosi di wajahnya, tetapi senyum dingin masih terus tersungging, "Rong Zhan, aku tahu kamu tidak akan lari sendirian."     

Tentu saja Bo Yi tidak bisa ikut melarikan diri karena di sana Mu Zi menaruh lebih dari sekadar bom.     

Yang ia inginkan adalah Rong Zhan akan selalu dikendalikan olehnya dan tidak bisa lepas dari tangannya.     

"Bom itu tidak bisa dilucuti. Kamu tidak punya waktu. Itu akan meledak secara otomatis dalam waktu satu jam ke depan. Begitu Bo Yi bangun, bom itu juga akan meledak. Rong Zhan, menyerahlah saja."     

Ketika Mu Zi mengatakan ini, ia masih memegang ponsel dengan erat di tangannya, seolah-olah ia baru saja selesai berbicara dengan seseorang.     

"Apa yang kamu inginkan?! Lepaskan Bo Yi. Semua ini tidak ada hubungannya dengan dia!"     

Rong Zhan berhenti dan tatapannya tertuju pada Mu Zi dengan wajah dingin.     

Tetapi begitu ia mengatakan ini, sepertinya Mu Zi kembali mengingat apa yang baru saja terjadi dan wajahnya tampak merah padam.     

Ia sama sekali tidak menyangka bahwa Sang Xia akan menyerang sistem keamanan organisasi mereka, membocorkan banyak informasi rahasia, dan menggunakan cara peretas untuk mengendalikan sistem rudal senjata berat organisasi, lalu menghancurkan wilayah penting setelah bom itu diluncurkan. Ia tidak pernah berpikir bahwa Sang Xia akan memiliki kemampuan seperti itu.     

Apalagi Sang Xia memberitahunya dengan terus terang dan langsung bahwa ini semua adalah hasil kerjanya. Jika ia tidak melepaskan Rong Zhan, ia akan meluncurkan misil kedua untuk terus menghancurkan!     

Ayah angkatnya di Timur Tengah tentu sangat marah dan mulai menekan dirinya.     

Harus diakui jika ia tidak pernah tahu jika Sang Xia benar-benar mampu melakukan hal seperti itu. Wanita yang selama ini ia anggap remeh tampak seperti orang yang berbeda sekarang. Selama ini, ia selalu berpikir jika Sang Xia hanyalah sebagai pajangan di sisi Rong Zhan. Sekarang wanita itu rupanya benar-benar telah mengancam dirinya.     

Tetapi pada titik ini, ia tidak bisa terlalu peduli. Jika ia mati, maka Sang Xia juga harus mati hari ini!     

Anti bisnis yang menjalar di tubuhnya telah sampai pada titik ini. Di Timur Tengah, ia memang lebih suka bertindak ceroboh daripada melepaskan apa yang sudah ada di tangannya.      

Sementara itu, Rong Zhan langsung duduk di sofa dan menatap Bo Yi dengan acuh tak acuh. Tanpa menoleh ke belakang, ia berkata dengan santai, "Pergilah, ini masalah antara kami dan dia. Jangan ikut campur."     

Namun, tanpa menunggu Bo Yi berbicara, Mu Zi menyela terlebih dahulu, "Tidak, tidak, tidak, aku dapat melepaskan salah satu dari kalian, tetapi Rong Zhan, pilihan ini bukan ada padamu, melainkan pada Sang Xia."     

Setelah mengatakannya, Mu Zi menjentikkan jari. Tiba-tiba seseorang datang dengan ponsel yang menghubungkan video.     

Gambar Sang Xia muncul di layar.. Mu Zi langsung mengambilnya dan tersenyum pada dirinya sendiri, "Sang Xia, tidakkah kamu selalu mengkhawatirkan keselamatan Bo Yi? Aku bisa menunjukkannya padamu sekarang, tapi Rong Zhan juga bersamanya. Kamu bisa memikirkan siapa yang kamu pilih."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.