Halo Suamiku!

Pasangan Itu Bergandengan Tangan (2) 



Pasangan Itu Bergandengan Tangan (2) 

3Dalam sekejap, pengawal yang hendak bergegas bergerak ke depan terlempar ke belakang dan seketika terjatuh dengan keras lalu pingsan.     

Kali ini, Rong Zhan menekuk bagian atas tubuhnya dengan bantuan tali ayun. Sebuah gigi pisau muncul di arloji yang digunakannya untuk memotong tali di pergelangan kakinya.     

Namun, baru saja akan memotong tali yang mengikat kakinya, pintu serambi tiba-tiba terbuka, dan tujuh atau delapan orang dengan senjata dan pakaian perang berhamburan masuk. Mereka berdiri berjejer layaknya mengepung musuh dan seorang wanita berjalan perlahan dari tengah.     

Ia mengenakan jaket kulit dengan rambut biru abu-abu dan wajah cantik.     

Begitu Rong Zhan melihat penampilannya, ia tidak perlu merasa terburu-buru. Yang ia lakukan hanyalah menatapnya sambil menyipitkan matanya dengan samar.     

"Rong Zhan, bagaimana rasanya jatuh ke tanganku?" Mu Zi mengulurkan tangannya sedikit untuk memperlihatkan jari jemarinya.     

Jempol kecil di tangan kanannya telah lama digantikan oleh jari logam. Meski jari logam itu memiliki fungsi yang kuat, tapi Mu Zi masih tidak bisa melupakan ibu jari kecilnya yang dipotong oleh Rong Zhan saat ia bergegas ke toilet.     

Pria itu benar-benar kejam.      

Yang membuat Mu Zi harus menanggung rasa sakit, penghinaan, dan kebencian.     

"Bagaimana rasanya? Kamu mungkin juga mengkhawatirkan dirimu sendiri jika aku sampai berhasil bebas." Bibir Rong Zhan memicu ironi yang dingin saat mengatakannya.     

Mu Zi memandang Rong Zhan, bibirnya mengerucut dengan lembut, dan matanya yang menatap dalam terlihat tenang.     

Mu Zi tahu bahwa ia sangat menyukai Rong Zhan. Namun, pria itu sangat kejam pada dirinya dan bahkan mengirim seseorang untuk memburunya dari Roma hingga ke Timur Tengah. Itu juga yang membuatnya tidak tahu bagaimana harus melarikan diri kembali karena malu.     

Tentu saja ia ingin membalas dendam pada Rong Zhan, tetapi ia lebih menginginkannya.     

Bahkan dengan cara apapun.     

Sementara itu, ponsel Rong Zhan berdering berkali-kali di tangannya.     

Dan komentar di atasnya sangat menjijikkan bagi Mu Zi.     

Apa yang tertulis di sana adalah, "Hati-hati, Sayang."      

Ketika Mu Zi membaca kata itu, ia tidak bisa membayangkan apa yang akan dilakukan oleh pria seperti Rong Zhan.     

Seperti yang ia lakukan pada orang lain.      

Seberapa besar ia menyukai Sang Xia?!     

Hanya saja, semakin Rong Zhan menyukainya, semakin Mu Zi ingin memenangkannya.     

Ia juga tahu bahwa jika telepon Rong Zhan tidak bisa dihubungi, Sang Xia pasti akan mengambil inisiatif untuk menelepon Bo Yi.     

Dan begitu ponsel Bo Yi berdering, Rong Zhan dan Bo Yi menoleh secara bersamaan.     

Di tempatnya, Mu Zi sengaja menggoda dengan alisnya dan mengguncang ponsel Rong Zhan yang berdering. Lalu, ia berkata, "Ini sangat menarik. Laki-lakinya menghilang dan dia tidak menelepon suaminya, tetapi justru menelpon mantan pacarnya."     

Begitu kata-kata ini terlontar, mata panjang dan sipit milik Rong Zhan sedikit mengerjap dan matanya seketika menatap ponsel di tangan Mu Zi sejenak.     

Sementarai itu, Mu Zi mendengarkan pertanyaan mendesak Sang Xia di telepon, dan hanya bisa terus mencibir. Ia benar-benar membenci wanita itu, tetapi mulutnya sengaja menyela di sini.     

Ia mengucapkan kata-kata bahwa Sang Xia tidak peduli dengan Rong Zhan dan justru menelpon mantan pacarnya. Pernyataan itu hanya ia gunakan agar membuat hati Rong Zhan sakit dan membuat Sang Xia semakin merasa cemas di sana.     

Namun, Mu Zi benar-benar ingin tahu apakah Sang Xia benar-benar tidak peduli dengan mantan pacarnya yang pernah memiliki perasaan yang begitu dalam?     

Jadi ia sengaja mengucapkan kata-kata provokatif di sini. Rong Zhan yang mendengarkan di sana tidak menunjukkan ekspresi apapun di wajahnya, tetapi bibirnya yang tipis terkatup rapat.     

Ia sangat tahu bahwa apa yang dikatakan Mu Zi di sana tidak benar, tetapi tak bisa disangkal jika dialog seperti itu masih menyakiti hatinya.     

Belum lagi, jika itu benar-benar apa yang dikatakan Sang Xia.     

Bagaimanapun, istrinya saat ini telah kehilangan sebagian ingatannya.. Dan Rong Zhan selalu naif untuk bertanya apakah orang yang Sang Xia cintai di dalam hatinya adalah dirinya atau——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.