Halo Suamiku!

Rong Zhan Cemburu dan Sakit Hati (2)



Rong Zhan Cemburu dan Sakit Hati (2)

3Saat ini, ada Xiao Mei Bao yang sedang terbaring dengan nyaman di dalam pelukan Rong Zhan.      

Saat memikirkan bahwa putri cantik dan putra nakal itu sebenarnya adalah benihnya sendiri, akhirnya Rong Zhan merasa sedikit lebih baik.     

Sementara itu, saat Sang Xia mendengar Rong Zhan mengatakan hal itu, untuk sesaat ia merasa marah sekaligus lucu.     

"Apa maksudmu putri kecilmu tidak akan pernah meninggalkanmu? Apa putrimu tidak akan menikah?"     

Mendengar ini, Rong Zhan mau tak mau memikirkan jika suatu saat nanti putri kecil di pelukannya saat ini mungkin akan menikah dan melarikan diri dengan pria lain. Seketika, ia merasakan sakit di hatinya.     

Kemudian ia membalas, "Menikah, menikah apa? Pria terbaik di dunia ini telah dirampok olehmu. Di mana lagi dia bisa menemukan pria sebaik itu?"     

Sang Xia hampir saja tersandung saat mendengar Rong Zhan mengucapkan kata-kata ini.     

Bagaimana pun, Rong Zhan akan selalu mengingat setiap kata yang pernah terlontar dari mulutnya. Berkali-kali Rong Zhan mengatakan jika hidup Sang Xia lebih penting dari hidupnya sendiri.     

Jadi adakah pria lain yang bisa melakukan itu?      

Di mana lagi Xiao Meibao dapat menemukan suami yang begitu baik?     

Setelah Rong Zhan selesai mengatakannya, di lain sisi Bo Yi tersenyum lembut. Sementara Sang Xia dengan enggan berbalik lalu berkata kepada Bo Yi, "Dia tahu bagaimana harus menempelkan emas di wajahnya. Aku sudah merepotkanmu dengan membuatmu membantuku mendorong kereta bayi anakku, jadi masuk dan duduklah dulu sebelum kamu pulang. Bukankah kedatanganmu kemari untuk mencari Rong Zhan karena ada sesuatu yang harus dibicarakan?"     

Seketika Rong Zhan terhenyak.      

Namun jika bukan karena itu, akan sulit bagi Rong Zhan untuk bisa menerima alasan lain.      

Dan di tempatnya, Bo Yi dengan lembut menarik bibirnya sebelum akhirnya berkata, "Aku benar-benar akan pulang kali ini. Orang tuaku mengkhawatirkanku. Jadi aku akan mengunjungi mereka, tapi kebetulan aku harus berganti pesawat di Roma. Karena mendengar kedua anakmu telah lahir, jadi aku datang untuk melihat mereka terlebih dahulu."     

Kata-kata Bo Yi sangat sopan.     

Ini tidak seperti yang ia katakan pada Youyou sebelumnya jika Bo Yi akan datang untuk melihat Sang Xia dan anak-anak.     

Rong Zhan benar-benar malu untuk mengatakan apa pun ketika Bo Yi telah menyelesaikan kalimatnya.     

Kecemburuan telah membutakan matanya.      

Jadi ia akan membuat sambutan baik untuk Bo Yi sebagai gantinya.      

Namun, selama itu, Rong Zhan terus bertanya kapan Bo Yi harus berganti pesawat dan kapan harus kembali. Mendapati itu, mau tak mau Sang Xia sering menatap ke arahnya.     

Apa ia bermaksud mengusir Bo Yi dengan cara seperti itu?      

"Sayang, mengapa kamu menatapku? Aku hanya berpikir jika Bo Yi tidak buru-buru berganti pesawat, aku akan menyiapkan kamar tamu untuknya menginap."     

Rong Zhan mengatakannya tanpa rasa canggung sedikit pun.     

Dan begitu kata-kata ini terlontar, tanpa menunggu Sang Xia membuka suara, tersungging senyum tipis di wajah Bo Yi, "Tidak, Rong Zhan, aku akan terbang malam ini dan akan pergi sebentar lagi. Aku hanya akan berjalan-jalan sebentar."     

Setelah mendengarnya, Rong Zhan segera mengangkat alisnya dan berkata, "Baguslah kalau begitu."     

Bo Yi, "..."      

Sang Xia, "..."      

Setelah beberapa saat, Sang Xia memanfaatkan momen ketika Xiao Meibao butuh untuk mengganti popoknya. Sedangkan Rong Zhan sudah lebih dulu ke kamar untuk melakukannya. Saat itu juga Sang Xia langsung membuka pintu dan masuk. Dengan keras, ia menguncinya.     

"Maksud kamu apa?!"     

Setiap kata yang terlontar dari mulut Sang Xia penuh dengan penekanan.      

Rong Zhan mengerutkan bibir tipisnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Dengan sangat teliti ia terus mengganti popok Xiao Meibao. .     

Dan keduanya saling menatap.      

Melihat bahwa Rong Zhan tidak mengatakan sepatah kata pun, Sang Xia segera ingin kembali berucap. Namun Rong Zhan buru-buru menyela terlebih dulu, "Pelankan suaramu, pelankan suaramu, anak kita masih di sini. Jangan menakuti putriku."     

Sang Xia tidak mengatakan apapun, "..."      

Akhirnya Sang Xia tidak punya pilihan selain berpura-pura menjadi orang baik saat ini.     

Lalu ia duduk di samping tempat tidur untuk membantunya membereskan barang-barang, "Rong Zhan, katamu, jika aku benar-benar ingin melakukan sesuatu, aku benar-benar akan mendapatkannya. Jadi bisakah kamu menghentikannya?"     

"Ya! Kenapa tidak?! Jika aku mencegahmu melihat kedua anakmu seumur hidupmu, apakah kamu pikir aku bisa menghentikanmu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.