Rong Zhan, Keluar Dari Sini (1)
Rong Zhan, Keluar Dari Sini (1)
Di malam hari, dua boks kecil telah ditata sedemikian rupa sehingga keduanya dapat melihat satu sama lain ketika sedang berbaring di dalam boks.
Dan lokasi kedua boks itu juga sangat dekat satu dengan yang lainnya.
Malam itu, setelah Rong Zhan dan Sang Xia membujuk kedua anaknya untuk tidur, barlah mereka berlalu pergi.
Karena anak-anaknya telah berada di kamar sebelah, jika mereka sedang beradegan panas di tengah malam, keduanya dapat melakukan kegiatan mereka dengan cukup tenang.
Hanya saja, mereka tidak menyangka bahwa sesuatu yang tidak biasa terjadi pada kedua anaknya malam itu.
Rong Zhan berhasil mendapatkan alat kontrasepsi berbiaya tinggi dari markas. Meskipun rasanya akan berbeda, jauh lebih buruk, tetapi setidaknya mereka bisa memiliki frekuensi yang lebih tinggi. Rong Zhan akan bisa melakukannya kapan pun ia mau. Ia masih muda, energik, dan bernafsu tinggi. Tak bisa terelakkan, tentu ia sangat mencintai istrinya sehingga kehidupan pasangan selalu ada di pikirannya.
Begitu memasuki rumah malam itu, ia sangat ingin menyerang istrinya saat itu juga.
Namun, Sang Xia tidak membiarkannya terburu-buru.
"Pelan-pelan, pelan-pelan, kamu merobek bajuku, brengsek—!"
Rong Zhan yang langsung menanggalkan semua pakaian seketika tersentak, "Kedua kelinci kecil itu bisa kita anggap menghilang sementara. Mereka selalu bangun di tengah-tengah kita berhubungan dan terus menangis. Aku sama sekali tidak senang. Lihatlah apa yang mereka lakukan. Tidakkah kamu tahu..."
Sang Xia yang mendengar penuturan ini tidak bisa berkata-kata.
Namun, ketika Rong Zhan ingin sekali masuk ke dalamnya, entah suara apa yang tiba-tiba terdengar di telinga Sang Xia. Yang pasti, ia tiba-tiba bersandar di bahu Rong Zhan dan menghentikannya, "Tunggu, Rong Zhan! Apa kamu mendengar suara?!"
"Apa, suara apa? Mungkin kamu salah dengar?"
Kali ini, Rong Zhan benar-benar tidak suka saat aktivitasnya diganggu.
"Tidak, tidak, tidak, itu benar." Sang Xia mendorongnya menjauh sambil mendengarkan dengan seksama.
Ada yang salah.
Kenapa ia malah mendengar suara tawa anak-anak? Bukankah keduanya baru saja tertidur.
Entah itu suara menangis atau tertawa, tapi yang jelas itu terdengar aneh…
Saat ini, Rong Zhan juga mendengarnya. Segera, ia dan Sang Xia saling memandang. Tanpa memedulikan pakaian mereka yang sudah tidak karuan, mereka bergegas berlari ke kamar bayi yang ada di sebelah.
Sang Xia tidak langsung mendorong pintu, melainkan bersandar di sana untuk mendengarkan sebentar. Ia ingin memastikan jika suara tawa anak itu datang dari dalam. Lalu ia menatap Rong Zhan yang juga terlihat terkejut.
Setelahnya, ia berbalik dan dengan lembut menekan gagang pintu, membuka sedikit celah, dan melihat ke dalam.
Ketika matanya menatap ke dalam, kedua anaknya masih berbaring di ranjang. Tapi beberapa saat yang lalu, mereka samar-samar mendengar tawa anak-anak di kamar sebelah, kan? Dan tunggu, jika mereka terdengar tertawa, itu berarti ada sesuatu yang keduanya lakukan. Bukankah mereka berdua suka menangis?
Jadi Sang Xia dan Rong Zhan tentu sama-sama mengungkapkan keterkejutan pada dua anaknya yang ada di kamar bayi. Dan, setelah membuka beberapa celah, tawa itu bahkan semakin terdengar.
Ketika Sang Xia dan Rong Zhan melihat pemandangan di ruangan itu dengan mata kepala mereka sendiri, mata keduanya sedikit melebar.
Di atas dua boks bayi di kamar, entah kapan kedua anaknya benar-benar telah bangun. Mereka masih belum bisa berbicara. Tetapi Xiao Ba Wanghua terlihat sedang memukul-mukul pagar pembatas sambil tertawa-tawa.
Namun, di sisi lain boks adalah tempat tidur Xiao Meibao. Ketika Xiao Ba Wanghua berbaring di tempat tidur sambil menepuk-nepuk pagar pembatas, Xiao Meibao akan merespons dan balik menepuk.
Begitu Xiao Ba Wanghua melihat respon adiknya, ia akan tertawa bahagia, berteriak, dan menepuk lagi.
Tawa itu menular dan Xiao Meibao juga akan mengikuti permainan kakaknya sambil tertawa.
Mereka berdua berbaring menghadap ke samping dan tangan kecil keduanya meraih celah pagar——