Meniduri Youyou (6)
Meniduri Youyou (6)
Sementara dalam hatinya, seolah ada rusa melompat, menggedor seperti genderang, dan guntur yang menggelegar.
Ia begitu cemas dan menantikan apa yang mungkin terjadi dalam beberapa saat.
Akankah akan terjadi sesuatu antara ia dan Jun Hang?
Mungkinkah ini terlalu cepat? Apakah sebaiknya mereka melakukannya setelah mereka kembali ke markas? Tidak, tidak, Kak Jun Hang terlalu menggoda untuk dilewatkan. Terlebih lagi, ia sangat merindukannya kali ini. Youyou sendiri juga tidak tahu berapa lama waktu berikutnya untuk bisa mendapatkan momen seperti ini.
Tak lama berselang, Jun Hang keluar...
Baru kali ini, ketika ia keluar, hanya dengan meliriknya saja sudah membuat Youyou hampir mimisan.
Itu benar-benar membuatnya takut.
Saat ini, Jun Hang berada di kursi roda, mengenakan jubah mandi yang longgar, dan dadanya yang seperti batu giok itu terekspos begitu saja. Apa yang ada di depan mata Youyou kali ini sangat menarik.
Kulitnya putih bersih, belum lagi rambut hitamnya yang terlihat sedikit basah. Wajah mewah yang terpancarkan setelah mandi, disertai dengan aura dingin seperti sinar bulan, benar-benar mampu membuat Youyou tampak konyol.
Apa yang ada pada Jun Hang membuat siapa pun yang melihatnya hanya bisa pasrah.
Sementara itu, Youyou bergegas duduk sambil memegang selimut erat-serat, dengan rona merah di pipinya, "Jun, Kak Jun Hang, kamu ingin naik ke ranjang? Aku akan membantumu."
Sebenarnya, Jun Hang sendiri bisa, tetapi ia tidak menolak.
Lengannya menopang di tempat tidur. Tanpa mengeluarkan banyak usaha, ia berhasil naik ke ranjang. Sementara Youyou dengan cepat memindahkan kursi roda ke posisi yang tepat agar memudahkan Jun Hang untuk duduk di atasnya jika terbangun esok hari.
Hanya saja, setelah Jun Hang naik ke ranjang, Youyou masih berdiri di tempat, tersipu, seolah dirinya tidak tahu apakah ia akan naik, atau menunggu seseorang untuk berbicara.
Namun, suaranya sangat datar terlontar begitu saja.
Alih-alih bertanya mengapa ia tidak naik, Jun Hang justru langsung memerintah dengan samar, "Ayo, berbaringlah di sebelahku."
Ayo, berbaringlah di sebelahku.
Dalam kalimat yang begitu sederhana dan alami itu, hati Youyou seperti dipenuhi kembang api yang bermekaran, indah, dan tak tertandingi.
Ia hanya berpura-pura menjadi pendiam dan pemalu, padahal hatinya sudah terbang melayang ke tempat tidur.
Tanpa membuang waktu lagi, Youyou bergegas menuju ke sisi lain tempat tidur. Ranjang itu sangat besar. Setelah naik, ia perlahan mendekati le arah Jun Hang.
Jun Hang memperhatikan gerakan kecilnya, dan sudut bibirnya tampak tersungging dengan lembut.
"Kak Jun Hang... Jangan duduk. Berbaring dan istirahatlah. Kamu pasti kelelahan di jalan. Penting bagimu untuk beristirahat lebih awal."
Saat mengatakannya, mata Youyou terus mengintip ke dada Jun Hang, seolah-olah ia tidak sabar untuk melompat ke atasnya.
Namun Jun Hang masih tidak menolak. Ia membungkuk untuk mematikan lampu yang berada di samping tempat tidur.
Dalam sekejap, ruangan itu tiba-tiba menjadi gelap. Meskipun bukan tidak mungkin untuk melihat apa pun, tampaknya ketika ruangan menjadi gelap, momen itu bisa dimanfaatkan untuk melepaskan emosi dan impuls yang tertekan di hati.
Suasana berubah dalam sekejap.
Begitu Jun Hang berbaring, Youyou bersandar padanya dengan gelisah, dan mulutnya yang kecil mulai berkicau, "Kak Jun Hang, Kak Jun Hang, pernahkah kamu memeluk orang lain, memeluk orang lain..."
Ia seperti anak yang nakal. Takut jika Jun Hang tidak akan mengambil inisiatif setelah berbaring. Jadi ia yang akan lebih dulu bertindak meski rasa malu menyelimuti dirinya.
Yah, sampai akhirnya ia berhasil masuk ke dalam pelukan Jun Hang, kepalanya bersandar di dadanya, dan tangannya erat melingkari pinggang Jun Hang.
"Youyou…"
Tampaknya Jun Hang kewalahan dengan hal-hal kecil yang diciptakan Youyou. Kali ini, ia memanggil namanya dengan lembut, dan kemudian dengan desahan samar, tangan besarnya dengan lembut memeluk tubuh kecil Youyou.