Halo Suamiku!

Akhirnya Jun Hang menatap ke arahnya. Bibirnya terbuka sedikit dan nada suaranya terdengar ringan, "Naiklah ke tempat tidur."     

"A, apa?!"      

Kali ini Youyou benar-benar tercengang.      

"...Aku akan tidur di sini malam ini."     

Setelah mengatakannya, tiba-tiba Jun Hang merasa seolah-olah itu saja tidak cukup. Lalu, ia menambahkan dengan lemah, "Hanya kita berdua."     

Begitu pernyataan ini terlontar dari mulut Jun Hang, Youyou benar-benar terpana.      

"Tidak, tidak. Kak Jun Hang, kamu akan tidur di sini malam ini? Kalau begitu, Ah Chen..."     

Yah. Lagi-lagi Youyou menyebutkan nama Leng Yunchen. Sontak wajah Jun Hang berubah menjadi gelap. Dan Youyou tidak berani mengatakannya lagi kali ini.     

Jika Leng Yunchen tidak ada di sini, pasti ada tempat lain yang tersisa untuknya. Mungkin ia benar-benar harus menangani tugas itu sendirian.     

Tapi pikiran Youyou sudah kembali digaduhkan dengan kenyataan jika ia akan tidur dengan Jun Hang malam ini. Tak bisa dipungkiri, jantungnya mulai berdetak tidak beraturan dan terus berdebar-debar. Siapa pun tahu, mereka tidak pernah tidur bersama sebelumnya.     

Tentu saja kebingungan menyelimuti hati Youyou saat ini.      

"...Kak Jun Hang, perlukah aku membantumu untuk mandi..." Sejujurnya, Youyou sendiri tidak tahu apa sedang ia pikirkan. Yang pasti, pertanyaan itu terlontar begitu saja.     

Namun Jun Hang hanya menjawab dengan ringan, "Mandilah dulu, jangan khawatirkan aku."     

Ia telah menjadi dirinya yang seperti ini selama bertahun-tahun. Tentu saja, ia sudah lama terbiasa dengan apa pun itu.     

Melihat ini, tidak baik bagi Youyou untuk mengatakan sepatah kata lagi. Mau tidak mau, ia bergegas menuju ke dalam kamar mandi.      

Namun, saat mandi, seluruh wajahnya serasa terbakar. Hanya memikirkan Jun Hang yang akan tidur dengan dirinya malam ini saja sudah membuatnya tersipu.     

Setelah selesai mandi, ia merapikan diri di depan cermin.      

Rasa malu di wajahnya tetap tidak bisa disembunyikan.     

Tinggi badannya sekitar 160 sentimeter, dengan dua kaki ramping, putih, lembut, pinggang kecil, dan pandangannya terus menyebar ke atas, hingga tepat di depan dadanya.     

Mata Youyou tertuju pada dua gundukan di dadanya. Dan seketika itu juga ia mengangkat tangannya untuk menutupi itu.     

Mulut kecilnya sedikit bergoyang, yang tampak sedikit merasa tidak puas.     

Dadanya terlalu besar, meski lengannya sangat lembut, pinggangnya yang kecil juga kurus, wajahnya tampak murni, polos dan cantik. Tentu saja, perkembangan dadanya yang sebegini besar terlalu bagus untuk ukuran tubuhnya yang kecil.     

Meski kedua gundukan itu tampak penuh dan cantik, tapi... tapi ia juga merasa sangat malu.     

Bagaimana ini? Sejujurnya, Youyou tentu tidak ingin melewatkan malam ini dengan sia-sia. Bagaimanapun juga, keduanya harus memiliki hubungan yang lebih dekat.     

Tapi ia takut jika Jun Hang tidak menyukainya.     

Tapi pasti… seperti itu, kan?      

Bahkan meski ia seorang wanita yang cantik sekali pun, tampaknya Jun Hang tipikal pria yang tidak menikmati kecantikan fisik.     

Kali ini, Youyou menatap dirinya di depan cermin sembari menghela napas. Kemudian ia mengambil handuk mandi dan melilitkan ke dadanya.      

Kak Xiaoli mengatakan jika pria menyukai dada yang besar, tetapi Youyou masih tidak yakin akan hal itu. Jika melihat Ye Zi, ia memiliki tubuh yang sangat simetris dan aura seorang kewanitaan. Bukankah karena itu Su Xun mencintainya setengah mati?     

Rambut Youyou tertiup angin. Setelah keluar, Jun Hang masih duduk di kursi rodanya, tetapi ia tampak sibuk di depan komputer.     

Begitu Youyou keluar, tampaknya Jun Hang sama sekali tidak terganggu dan terus berkutat dengan kesibukannya sekarang.     

Perlahan Youyou mendekat dan aroma sabun menguar di udara. Ketika Jun Hang menyadari kedatangan Youyou, gadis itu telah lebih dulu menundukkan kepalanya dan membungkuk untuk melihat apa yang sedang Jun Hang sibukkan.     

Ketika membungkuk, meskipun dadanya tertutup rapat, tapi masih ada beberapa daging yang tampak mencuat.     

"Kak Jun Hang, apa yang sedang kamu lihat?"