Halo Suamiku!

Meniduri Youyou (1) 



Meniduri Youyou (1) 

0"Sebenarnya aku terjebak di tengah-tengah masalah ini, yang membuat kalian berdua menjadi merasa canggung antara satu sama lain. Maaf. Aku bisa mengerti suasana hati Jun Hang. Youyou, jangan marah. Aku pasti juga akan merasa cemburu jika kekasihku bersama dengan pria lain."     

Begitu mendengarnya, Youyou hanya bisa menunduk. Dengan mulut terkunci rapat, ia jelas tidak bisa mengatakan apa-apa.      

Yang bisa ia lakukan hanyalah memainkan sudut baju yang sedang ia kenakan sekarang.      

Sebenarnya, tidak ada yang salah jika menyangkut masalah ini. Hanya saja, mereka memiliki posisi yang berbeda, sehingga tidak ada satu pun yang dapat mengkritik seorang dan yang lainnya.     

Setelah kemarahan Youyou berangsur-angsur mereda, akhirnya ia mulai merasa khawatir jika apa yang baru saja ia lakukan pada Jun Hang terlalu berlebihan. Bagaimanapun, ia datang ke tempat ini untuk menyambut kedatangan kelompok senjata. Tetapi alih-alih Rong Zhan yang datang, justru Jun Hang-lah yang muncul di hadapannya. Jika saja ia tahu Jun Hang yang akan datang, tentu saja ia tidak akan melakukan hal semacam ini.     

"Sekarang masalah ini bukanlah yang terpenting. Moxi mungkin akan datang esok hari untuk membawa kita menemui orang yang berpura-pura menjadi pembeli senjata sebelumnya. Kamu juga harus bersiap. Tapi jika kamu tidak bisa pergi bersamaku, aku akan baik-baik saja sendirian."     

Seketika Youyou menggelengkan kepalanya, "Aku tidak bisa membiarkanmu pergi sendirian."     

Leng Yunchen tersenyum mendengarnya dan tanpa sadar ingin menyentuh kepala Youyou. Tetapi entah apa yang ia pikirkan, tangannya hanya menggantung di udara. Hingga akhirnya, mau tidak mau ia menarik kembali tangannya untuk menyentuh leher belakangnya.     

Senyum di bibirnya juga terlihat sedikit dipaksakan.      

Dan tepat setelahnya, seorang pelayan tiba-tiba mengetuk pintu.     

Tanpa membuang waktu, Leng Yunchen bergegas untuk membukanya. Di sana, seorang pelayan berkata dengan hormat, "Tuan Leng, silakan ikut saya sekarang."     

Awalnya, Leng Yunchen mengira kedatangan pelayan kali ini adalah untuk membahas urusan mereka, jadi ia menoleh dan berkata, "Aku akan pergi dengan Youyou, kami-"     

"Tidak tidak Tidak," pelayan dengan segera menyela dan kemudian melanjutkan, "Tuan Leng, Tuan kami hanya meminta Anda untuk pergi ke sana sendirian sekarang."     

Sontak Leng Yunchen mengangkat alisnya.     

Hanya ia yang diminta pergi sendiri?      

Sekilas ia menatap ke arah Youyou, sebelum akhirnya ia mengangguk, "Baiklah, aku akan ke sana."      

Setelah mengatakannya, ia berbalik untuk mengatakan sesuatu pada Youyou terlebih dulu. Ia akan pergi dan akan kembali lagi nanti.     

Sebenarnya Youyou masih sedikit linglung. Tampaknya panggilan itu bukan untuk melakukan tugas. Jadi, ia hanya bisa mengangguk santai.      

Begitu Leng Yuchen pergi, Youyou tidak tahu harus melakukan apa. Mau tidak mau, ia hanya bisa berbaring di ranjang dan mencoba memejamkan mata. Ia ingin tidur, tapi tetap tidak bisa terlelap. Dalam benaknya selalu ada sosok Jun Hang yang menghantui.     

Apa yang ada di benaknya adalah semua yang terjadi di markas sebelumnya, mengingat kembali kepedulian Jun Hang pada dirinya, juga membandingkan apa yang baru saja Jun Hang lakukan padanya. Entah kenapa, perasaan sedih tiba-tiba muncul.     

Sebenarnya mereka tidak harus seperti itu, kan?     

 ...     

Sementara di sisi lain, Leng Yunchen telah dibawa pergi oleh pelayan. Ia harus berjalan selama lima atau enam menit sebelum akhirnya mencapai pintu sebuah ruangan.     

Setibanya di sana, pelayan berhenti dan berkata dengan hormat, "Tuan Leng, silakan masuk. Tuan kami sudah lama menunggu di dalam."     

Tanpa banyak berpikir, Leng Yuchen mengangguk, lalu mendorong pintu masuk.      

Begitu ia masuk, pintu di belakangnya tertutup.     

Seketika, ia mencium aroma yang menguar di udara. Aromanya sangat provokatif. Dari pengalamannya selama ini, Leng Yuchen langsung mengetahuinya begitu aroma itu tercium. Aroma itu memiliki efek yang mampu membangkitkan gairah.     

Dan dekorasi di ruangan ini… dipenuhi dengan romansa cinta.      

Di tempat tidur sebesar itu, ada lapisan tirai dari benang. Dengan hembusan angin dari luar jendela, gorden yang menyelimuti tempat tidur itu berkelok-kelok ke tanah penuh dengan ambiguitas yang tak terkatakan di mana-mana.     

Ketika Leng Yunchen akhirnya menyadari sesuatu, sesosok tubuh yang seksi keluar.     

Hanya saja, wanita berbaju seksi itu tidak lain adalah Moxi.     

Meski terlintas sorot tak bermakna di mata Leng Yuchen, tapi ekspresinya masih tetap sama.      

Kali ini, Moxi tampak mengenakan pakaian dalam yang seksi--      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.