Halo Suamiku!

Kelahiran Pangeran Dan Putri



Kelahiran Pangeran Dan Putri

0Dengan senyum hangat ia menjawab, "Selamat juga, sayang, kamu juga telah menjadi seorang ibu."      

Saat ini mereka benar-benar menciptakan sebuah rumah.     

Rumah.     

Sebuah kata yang penuh kehangatan.      

Tak berselang lama, kedua bayi itu dibawa pergi oleh dokter, dan banyak orang yang menunggu di luar ingin melihat kedua bayi itu. Mereka mengepung gelombang pertama kehidupan baru dalam kelompok besar mereka.     

Ada juga yang ingin melihat Sang Xia.     

Tapi ia ditahan oleh yang lain.      

Karena Rong Zhan masih ada di dalam, menemaninya sebelum melahirkan, menemaninya selama melahirkan, dan masih menemaninya setelah melahirkan.     

Saat ini, yang paling Sang Xia butuhkan adalah dukungan Rong Zhan.     

Kali ini, semua orang harus meninggalkan mereka berdua.      

Karena ada banyak hal yang perlu untuk dibicarakan.      

Di dalam ruang operasi.     

Dokter sedang menangani sisanya.     

Sementara Rong Zhan masih mencoba menenangkan Sang Xia yang terbaring di ranjang dan karena amnesia wajah yang diderita Sang Xia, masalah itu kembali menusuk hati Rong Zhan.      

Dengan suara sedikit serak Sang Xia berkata, "Rong Zhan, aku benar-benar ingin mengingat wajah mereka."     

Betapa konyolnya, sekaligus betapa menyedihkannya.     

Itu adalah anak-anaknya, tetapi ia masih tidak dapat mengingat mereka.     

Rong Zhan mencium keningnya sambil memegang tangannya, "Sayang, jangan terlalu banyak berpikir, kamu pasti akan menjadi lebih baik, percayalah."     

Akhirnya Sang Xia tidak lagi bisa berkata apa-apa. Ia hanya menggosok-gosokkan wajahnya di lengan Rong Zhan seperti binatang kecil, tubuhnya bergantung pada Rong Zhan, dan berharap, berharap hari itu akan datang sesegera mungkin.     

Dua anak.     

Yang lebih dulu keluar dari perutnya adalah seorang bajingan kecil. Begitu keluar, ia akan menjadi seorang kakak!      

Kemudian keluarlah putri kecil dari perutnya.     

Kedua anak itu lahir dalam kisaran yang memenuhi syarat, tetapi kakak laki-laki itu jauh lebih berat daripada adik perempuannya. Adik perempuan itu tampak kurus, kecil, dan lemah.     

Jadi saat Rong Zhan melihatnya, hatinya hancur.     

Ia rasa si bajingan kecil itu tidak bersikap seperti seorang kakak. Bahkan saat masih di dalam perut pun ia sudah menggertak adiknya.      

Seminggu kemudian.     

Ketika berada di kamar inap, Sang Xia harus menyusui setiap hari.     

Perlahan-lahan, tubuh Sang Xia pun hampir pulih seperti sedia kala.      

Hari ini, kedua bayi itu dibawa ke bangsal VIP seperti biasa untuk menerima ASI. Sang Xia ingin ke toilet dulu, sedangkan Rong Zhan menatap kedua anaknya di tempat tidur.     

Mengenakan pakaian kecil yang lucu, oh tidak, tepatnya, celana selangkangan yang terbuka dengan ukuran kecil, kedua anak itu terlihat sangat lucu dan menggemaskan.     

Bayi memang terlihat jelek dan keriput ketika mereka lahir, tetapi kebanyakan dari mereka yang terlihat seperti itu adalah bayi yang dilahirkan secara normal. Tapi kedua bayi Sang Xia sudah cantik dan tampan sejak mereka lahir, apalagi setelah seminggu kemudian.     

Mereka berdua berbaring di tempat tidur, sedikit bergerak-gerak, dan tangannya membentuk kepalan kecil untuk digigit.     

Sebenarnya, Rong Zhan benar-benar harus mengatakan bahwa putranya terlihat seperti dirinya sendiri.     

Banyak orang mengatakan jika anak laki-laki memang akan seperti ayahnya, tapi begitu lahir, sekilas Rong Zhan langsung tahu jika itu benar-benar anaknya.      

Matanya yang panjang, bahkan meski belum dibuka, Rong Zhan langsung tahu.     

Bahwa sepasang mata elang yang sipit itu adalah gen dari turunannya.      

Mulut yang kecil, hidung, juga sangat mirip dengan dirinya.     

Tapi ada perasaan yang tidak bisa ia ungkapkan. Tampilan alis putranya sangat mirip dengan milik ibunya.     

Sementara anak perempuan itu paling mirip dengan Sang Xia, tetapi ia agak kurus. Bayi itu terlihat seperti Sang Xia. Rong Zhan sangat menyukainya, tetapi juga merasa prihatin.     

Saat ini, Rong Zhan mulai menjadi ayah penuh waktu setiap hari seolah-olah ia merasa tidak cukup melihat——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.