Halo Suamiku!

Begitu Rendah Diri Di Depannya (1) 



Begitu Rendah Diri Di Depannya (1) 

0Mereka seharusnya tertidur, tetapi ketika ia melihat ke dalam dari luar jendela, ia tidak menyangka akan melihat pemandangan seperti itu.     

Ye Zi tidak bisa menghentikan matanya untuk berhenti melihatnya. Mata itu terus tertuju pada….. Sosok yang begitu kurus itu.      

Melihat itu, bulu matanya bergetar.      

Su Xun terlihat tidak tidur di ranjangnya.      

Di sisi tempat tidur, ada seorang wanita yang sedang berbaring tengkurap dalam setelan isolas. Alhasil,dia dibawa ke tempat tidur oleh Su Xun pada suatu waktu. Sementara dirinya duduk di kursi roda dengan punggung menghadap ke arah pintu, melihat ke luar jendela yang berlawanan.     

Malam sudah larut, hanya ada keheningan di sana.      

Di luar jendela, bulan yang dingin menggantung tinggi.     

Melalui jendela, cahaya bulan yang murni dan dingin mengalir ke tubuhnya, memantulkan sinar perak di tubuhnya.     

Namun.      

Bukankah sosok itu seharusnya...?      

Tubuh itu sangat kurus hingga rangka tulangnya terlihat. Jika saja Ye Zi tidak tahu Su Xun yang ada di sana, dengan ia yang membelakanginya, Ye Zi hampir tidak bisa mengenalinya.     

Ia hanya menundukkan kepalanya, memunggungi wanita di luar pintu, dan sedikit membungkuk ke belakang.     

Tampaknya dia akan membusuk perlahan dalam kegelapan.     

Dulu ia adalah seorang anak laki-laki yang sehat, tampan, menawan, lucu, dan orang yang selalu Ye ZI buntuti kemanapun ia pergi.     

Saat melihat punggungnya, mata Ye Zi berubah merah begitu ia memperhatikan sosoknya.     

Karena sulit baginya untuk membayangkan bahwa Su Xun akan menjadi seperti ini suatu hari nanti.     

Dan alasan Su Xun menjadi seperti ini adalah karena dirinya.      

Su Xun, apa kamu tidak takut?     

Su Xun, apa kamu tidak menyalahkanku...      

Saat memikirkannya, hati Su Xun benar-benar sakit hingga membuatnya lemas tak tertahankan.      

Antara hidup dan mati, cinta dan kebencian, seolah-olah dulu tidak ada apa-apanya.     

Tepat saat itu, Su Xun yang ada di dalam ruang isolasi seperti merasakan tatapan di belakangnya.     

Tubuh kurusnya yang sedikit membungkuk berbalik perlahan.     

Kemudian ia melihat dari jendela, ada sosok kurus yang melihat ke arah dirinya dengan mata merah, diam, dan menangis.     

Su Xun tercengang.     

Kemudian dengan cepat kembali berbalik, sekujur tubuhnya tampak tegang, dan dengan panik mencoba untuk mengabaikannya.     

Ia tidak tahu bagaimana wanita itu bisa datang kemari.      

Tidak, ia seharusnya tidak datang.     

Tidak boleh.      

Sejujurnya, ia tidak bisa melihatnya, apalagi membiarkannya melihat dirinya seperti ini.      

Sekarang, ia bukan dirinya yang sebenarnya, sangat jelek dan mengerikan.     

Ini bukan dirinya.      

Ia hanya ingin meninggalkan penampilan paling tampannya di masa lalu dalam ingatan Ye Zi.     

Bukan saat ia sedang sekarat, jelek dan mengerikan seperti sekarang.      

Su Xun hampir dengan cepat menghindari pemandangan di belakangnya, lalu mencari maskernya dan segera memakainya, dan memutar kursi roda untuk bersembunyi.     

Namun, setelah cukup lama, dia masih tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat ke belakang, ingin melihat orang di belakangnya, yang belum juga masuk ke dalam ruangan.     

Hanya saja, begitu melihatnya.      

Matanya sulit digerakkan.     

Sedangkan Ye Zi tidak tahu kapan dirinya telah berjongkok di lantai ruang isolasi, menyaksikan tubuhnya meluncur perlahan, dan akhirnya menangis di luar pintu kaca seperti runtuh begitu saja.     

Matanya yang berkaca-kaca menatap dirinya sendiri, tangan indah itu tidak begitu menekan kaca, bibirnya bergerak, sepertinya sedang memanggil nama Su Xun.     

Hanya saja, Su Xun tidak bisa mendengarnya. Efek isolasi suara dari ruang isolasi juga sangat kuat.     

Tapi Su Xun bisa melihatnya.     

Enggan untuk berpaling, ia melihat dengan jelas bahwa namanya terlontar dari bibir Ye Zi yang terus bergetar.     

Dia hanya bisa menatap ke arah Ye Zi yang terus memanggil namanya.      

Kali ini, Su Xun tidak bisa mengendalikan dirinya. Akhirnya perlahan ia memutar kursi roda——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.