Halo Suamiku!

Rong Zhan Menemani Persalinan (1)  



Rong Zhan Menemani Persalinan (1)  

2Sebenarnya banyak hal dari Su Xun yang belum membaik.      

Tapi ini bukanlah hal yang terpenting sekarang.     

Semuanya sedang menunggu kelahiran dua bayi milik Sang Xia.     

Hari itu di rumah sakit, Rong Zhan menemani Sang Xia dan dua orang itu saling berbincang dengan suara rendah.     

Rong Zhan benar-benar sangat lembut. Sangat sulit untuk mengetahui bahwa kekasihnya harus bekerja sangat keras untuk melahirkan dua anak sekaligus.     

Seberapa besar seorang wanita mencintaimu sebelum ia memberimu bayi?     

"Rong Zhan, apakah menurutmu aku memiliki temperamen yang tinggi selama kehamilanku?" Sang Xia menggosok lengan Rong Zhan sambil bergumam.     

Bahkan, meskipun ia bersikap lembut sekarang, karena ketidaknyamanan dan siksaan selama kehamilannya, ia terus melampiaskan amarahnya pada Rong Zhan ketika menderita.     

Tapi Rong Zhan tidak peduli seberapa rumitnya, tidak peduli seberapa lelahnya, akan tetap memeluknya, menenangkannya dengan lembut, dan mengakui kesalahannya meskipun sebenarnya ia tidak bersalah.     

"Bukankah itu normal? Wanita hamil mana yang tidak muntah di pagi hari, muntah setelah makan, guling-guling di malam hari, tidak bisa tidur, berkeringat, nafsu makannya buruk, dan suasana hatinya sedang tidak baik?"     

Rong Zhan berkata sambil menundukkan kepalanya untuk mencium dahi Sang Xia, "Sayang, tahukah kamu jika laki-laki bisa melahirkan, aku juga pasti akan seperti itu."     

Jangankan saat Sang Xia hamil dan harus uring-uringan, bahkan di saat biasa saja dan Sang Xia menderita, Rong Zhan akan dengan sukarela membujuk dan memanjakan tanpa syarat.      

Dua anak di perut Sang Xia pasti telah mengoyak perutnya dan itu benar-benar membuat Rong Zhan ikut sakit merasakannya.      

Sekali lagi, begitu mendengar penuturan Rong Zhan, hati Sang Xia yang sebelumnya tidak nyaman langsung merasa terhibur. Tentu saja, itu membuatnya sangat rela melahirkan anak dari pria seperti itu.      

"Rong Zhan ... kamu sangat baik. Padahal aku ingin mengatakan jika kamu tidak menyukai saat aku memiliki temperamen yang tinggi, aku akan menebusnya nanti."     

Begitu Rong Zhan mendengar kata-kata kekasihnya, tiga kerutan tajam muncul di dahinya, "Menebusnya?"     

"Yah, kamu tahu lah."     

Rong Zhan memanglah pria yang tak terkendali. Begitu mendengar kalimat semacam itu, ia bisa langsung mengerti. Tiba-tiba, bajingan jahat itu menundukkan kepalanya dan membisikkan sesuatu pada Sang Xia, yang membuat telinga Sang Xia merah. Akhirnya, ia tidak bisa menahannya. Mulutnya mulai terbuka dan menegur, "Tak tahu malu."     

Apakah jangan-jangan pria ini tidak sebaik yang ia kira??     

Malam itu, saat yang paling krusial dan paling ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba.     

Sang Xia memang merasakan sakit saat dua bayi kecil keluar, tetapi Rong Zhan lebih gugup daripada Sang Xia, padahal semuanya sudah disiapkan dengan sangat baik.     

Rong Zhan sangat khawatir dan terus mengalihkan perhatian Sang Xia dari rasa sakit. Akhirnya, ia tidak punya pilihan selain menceritakan lelucon dan menggodanya.     

Alhasil, itu semua mampu membuat Sang Xia tersenyum. Namun, pada akhirnya, entah bagaimana, ekspresi Sang Xia tiba-tiba berubah.     

Sambil mengerutkan kening, ia berteriak dengan penuh semangat, "... Rong Zhan, Rong Zhan, ah-! Rong Zhan, perutku sakit--"     

Mendengar ini, Rong Zhan bangkit dengan tergesa-gesa. Kekasihnya akan segera melahirkan. Jujur, ia sangat gugup, apalagi saat melihat cairan ketubannya pecah.     

Jadi, ia bergegas ke pintu terlepas dari segalanya dan langsung berteriak memanggil dokter.     

Dokter sudah lama menunggu.     

Hanya beberapa menit setelahnya, Sang Xia telah memasuki ruang operasi.     

Rong Zhan sangat ingin masuk untuk menemani Sang Xia. Meskipun takut dan gugup, tapi semua itu tertutup oleh kekhawatirannya akan keselamatan Sang Xia.     

Karena dua anak, itu lebih sulit daripada persalinan normal. Sang Xia akan merasa lebih kesakitan. Kata dokter ia akan susah melahirkan. Tanpa diduga, begitu Rong zhan mendengarnya, ia langsung——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.