Halo Suamiku!

Masalah yang Belum Terselesaikan (1) 



Masalah yang Belum Terselesaikan (1) 

2Setelah Ye Zi bereaksi, ia langsung melihat instrumen EKG untuk pertama kalinya. Begitu melihatnya, hatinya mulai sedikit mengalami perubahan. Ia terkejut sambil melebarkan matanya.     

"Ye Zi? Antibodi!"      

Jun Hang kembali mengingatkan. Ia mengerti suasana hati Ye Zi saat ini, tetapi waktunya sedang mendesak, setengah menit pun tidak bisa ditunda.     

Ye Zi benar-benar tersadar kali ini. Ia bergegas membersihkan tangannya untuk mempersiapkan antibodi yang dibawanya.     

Ia tidak punya waktu lagi untuk memikirkannya. Kali ini ia hanya percaya dengan apa yang dikatakan Jun Hang. Su Xun belum mati, belum mati.     

Su Xun pasti belum mati.      

Virus baru ini sangat kuat dan menakutkan. Segera setelah disuntikkan, virus itu mulai menumpuk di sepanjang darah, mulai memakan virus H9N9, dan menyebar ke seluruh sel tubuh Su Xun. Tetapi juga, virus ini cukup kuat untuk membunuh Su Xun sepenuhnya, jadi antibodi harus disiapkan tepat waktu dan tidak ada kesalahan yang dapat ditoleransi setiap detiknya.     

Waktu ini sangat singkat, bahkan hanya memakan waktu beberapa menit saja, tetapi untuk Jun Hang dan Ye Zi, itu sangat lama.     

"Ye Zi, beri aku antibodinya."     

Setelah waktu yang hampir bersamaan, Jun Hang dan Ye Zi sudah siap dengan antibodi itu dan segera mengambil langkah terakhir.     

"Lima menit lagi, jika detak jantungnya stabil, maka antibodi akan berperan. Jika tidak, maka kita harus bersiap untuk kemungkinan terburuk."     

Ketika Jun Hang mengatakan ini, dahi Ye Zi mulai berkeringat.     

Waktu berjalan sedikit demi sedikit.     

Sementara Su Xun berbaring di tempat tidur tak bergerak dan detak jantungnya yang terekam di layar EKG telah berubah tidak teratur.     

Ye Zi mengepalkan tinjunya dan matanya tak pernah lepas dari layar EKG.     

Sedikit demi sedikit, garis pada alat elektrokardiograf itu sangat stabil, naik turun secara teratur, dan dalam waktu lima menit, meskipun detak jantungnya lemah, tapi pergerakannya tetap stabil.     

Bulu mata Ye Zi bergetar, hatinya bersemangat sekaligus gugup. Lalu ia mendekat ke arah Jun Hang.      

Jun Hang sedikit menghela napas, "Virus ini bekerja. Selebihnya, serahkan padaku. Ye Zi, keluarlah dulu."     

Sejauh ini Jun Hang belum pernah melakukan penelitian lebih tentang virus H9N9. Tapi sekarang ia harus berurusan dengan virus itu untuk dapat membantu Su Xun pada saat kritis seperti ini.     

Saat ini air mata Ye Zi terjatuh dengan deras. Bagus, ini sangat luar biasa, Su Xun masih hidup.     

Tidak peduli apa yang terjadi pada tubuhnya, setidaknya ia selamat.     

Awalnya, semua orang yang ada di luar menunggu Jun Hang keluar memberi kabar, tetapi betapa terkejutnya mereka melihat bahwa hanya Ye Zi yang berjalan sendirian dan keluar seperti ini.     

"....Ye Zi…?"      

Sang Xia sedikit terhenyak.     

Tetapi sesaat, dengan air mata redup dan mata merah, Ye Zi perlahan memberi tahu mereka, "Virus dan antibodi yang dikembangkan telah bekerja. Dia belum mati sekarang. Jun Hang sedang berusaha menyelamatkannya."     

Hampir semua orang terkejut dengan kabar ini!     

"Benarkah? Benarkah? Adikku masih hidup!" Su Li bertanya dengan suara serak.     

Ye Zi mengangguk terus-menerus, "Tunggu saja, Su Xun akan baik-baik saja, pasti!"     

Ibu Su Xun yang sudah larut dalam kesedihan sangat terkejut begitu mendengar kabar ini. Ia terjatuh lemas di atas lantai dan tidak bisa berdiri. Mau tak mau, Su Chen membantunya untuk berdiri perlahan. Ia menutupi mulutnya dengan air mata berlinang.     

Saat ini.     

Suasana hati semua orang telah berubah secara dramatis, dari keheningan abu-abu menjadi sebuah harapan besar——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.