Halo Suamiku!

Keluarga Bahagia



Keluarga Bahagia

1Perlahan-lahan, Rong Zhan pun tertidur.     

Tetapi ketika ia tertidur, tangannya masih meremas betis Sang Xia dari waktu ke waktu, dan sepertinya ia jelas tahu tahu jika ada sesuatu di pikirannya.     

Rong Zhan sangat lelah sehingga ia segera tertidur, tetapi Sang Xia sama sekali belum bisa terlelap.     

Ia hanya sedikit menundukkan kepalanya, memandang Rong Zhan yang berbaring di dadanya, melihat pusaran rambut hitamnya yang lebat ... dan merasakan pijatan yang Rong Zhan berikan padanya dari waktu ke waktu.     

Bahkan sekarang pria itu mendengkur, yang berangsur-angsur terdengar semakin keras.     

Hati Sang Xia sakit saat melihatnya.     

Setiap malam Sang Xia selalu merasakan ini.      

Akhirnya ia percaya bahwa Tuhan mungkin adil pada semua orang. Ketika masih kecil, ia punya rumah tetapi tidak bisa kembali ke sana. Ketika ibunya meninggal, ia dipaksa melompat dari gedung oleh selingkuhan ayahnya, diganggu oleh saudara tirinya yang bahkan mencuri hasil karyanya. Ia sangat redup ketika berada di luar, baik dalam keluarga atau cinta.     

Awalnya ia pikir, kemunculan Rong Zhan dalam hidupnya adalah mimpi buruk baru baginya.      

Tetapi seperti yang diketahui semua orang, Rong Zhan adalah sinar mataharinya, memberinya kehangatan, memberinya martabat, memberinya cinta, memberinya semua yang diinginkannya, bahkan disaat dirinya tidak berani mengharapkan segala sesuatu yang mewah.     

Dan sekarang, ia memiliki segalanya.      

Dulu ia harus begitu berjuang karena Tuhan memberinya begitu banyak penderitaan. Jika ia hanya harus menukar sebuah rumah untuk Rong Zhan seorang diri, Sang Xia akan dengan sukarela melakukannya.      

Rong Zhan adalah suami yang baik sekaligus ayah yang baik untuk anak-anaknya, tidak peduli bagaimana ia di luar atau di mata orang luar.     

Sampai akhirnya, Rong Zhan tidur lebih nyenyak dan tangan yang sebelumnya digunakan untuk memijit sudah terkulai lemah.     

Sang Xia juga berangsur-angsur tertidur.      

Hanya saja, tak lama setelahnya, tangisan bayi tiba-tiba terdengar.     

Bayi memang selalu seperti ini. Ketika kamu tidur, mereka akan bangun. Saat mereka bangun, bisakah kamu tidur?     

Tidak mungkin. Kamu harus mengawasinya.     

Reflek Rong Zhan juga sangat bagus. Begitu ia mendengar tangisan bayi, ia langsung bangun begitu saja.      

Tetapi sebelum ia bisa bangkit, Sang Xia lebih dulu menahannya dan berkata dengan suara serak, "Istirahatlah yang baik. Aku sedang tidak mengantuk sekarang. Jadi aku saja yang pergi melihatnya."     

Karena Rong Zhan sangat mengantuk, jadi ia tidak menolak.     

Setelah Sang Xia turun, ia langsung tahu jika itu suara putrinya.     

Xiao Meibao tidak makan banyak malam ini dan sekarang kemungkinan ia menangis karena lapar. Sang Xia berjalan ke arah Xiao Meibao yang sedang menggerogoti tinju kecilnya. Matanya tampak cerah dan lembab.     

Hati Sang Xia tidak tega melihatnya.     

Jadi ia langsung mengangkat Xiao Meibao dari boks tidurnya. Sang Xia takut tangisan Xiao Meibao akan mempengaruhi tidur yang lain, terutama Rong Zhan. Lalu ia mengambil selimut lain dan keluar dengan Xiao Meibao di gendongannya.     

Sepertinya bayi kecil itu juga tidak terlalu mengantuk. Ia pendiam dan pintar, juga tidak akan menangis begitu ibunya memberinya makan.     

Di bulu matanya yang lentik masih ada kabut basah. Meskipun sekarang Xiao Meibao sudah menajdi sedikit lebih gemuk, tapi ia masih tidak bisa dibandingkan dengan Ba Wanghua. Bayi kecil ini terlihat menyedihkan. Sang Xia juga sangat mencintainya dan tidak lupa untuk mencium wajah juga matanya.     

Sang Xia tidak mengantuk, begitu juga Xiao Meibao. Saat ini, ia sedang mengisap susunya dengan perlahan.     

Akhirnya Sang Xia pergi ke sofa dan mencari film untuk diputar. Ia menonton film dengan layar redup dan suara yang lirih.     

Layar televisinya cukup besar dan indah.     

Setelah menemukan film yang cocok, ia mencari posisi yang nyaman di sofa dan bersandar di bantal. Kakinya juga digantung, sementara Xiao Meibao digendong dalam buaiannya. Tubuhnya yang lembut dan harum ditutupi dengan selimut. Sosoknya yang mungil terbungkus di dalamnya, jadi itu pasti sangat nyaman.     

Sedangkan Sang Xia menepuk-nepuk lembut pantatnya sambil menonton.      

Selang satu jam.      

Rong Zhan pun muncul.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.