Halo Suamiku!

Setan Gila! 



Setan Gila! 

2Rong Zhan melihat ada sesuatu yang tidak beres.     

Kemudian, ia memberikan bayi itu kepada Sang Xia dan pengasuhnya. Lalu ia dan An Baisen pergi keluar untuk membicarakan beberapa hal.     

"Ayah, sangat berbahaya untuk tetap menyimpannya. Begitu dia melakukan sesuatu seperti itu, bukan karena dia tidak bisa memikirkannya sejenak, tetapi jelas dia telah merencanakannya sejak lama. Kamu tidak dapat memulihkannya jika ada kecelakaan lain."     

Sejujurnya, Rong Zhan masih tidak bisa merasa aman dengan masalah ini.      

Jelas orang yang sedang mereka bicarakan adalah Harlan.      

Orang ini sedang tidak ada di tangannya sekarang dan tentu saja, ia merasa tidak nyaman dan aman karena hanya dirinya yang paling berdarah dingin dan tanpa ampun dalam beberapa hal.     

Sementara An Baisen yang mendengar kata-kata itu hanya menghela napas.     

Dalam beberapa bulan terakhir, tampaknya ia sangat bekerja keras dan sangat khawatir. Pelipisnya berwarna putih di kedua sisi dan ia terlihat menua dengan cepat.     

Mungkin mudah untuk mengatakan apa pun kepada musuh.     

Tapi ini adalah Harlan, sama sekali tidak dianggap sebagai musuh olehnya. Namun ia melihat dengan matanya sendiri. An Baisen juga tahu bagaimana Harlan melakukannya, bahkan ia terlibat terlalu banyak pada satu waktu.     

"Begini saja, ayah, sebaiknya berikan saja dia padaku. Kamu tidak perlu khawatir tentang itu lagi nanti. Jika ada yang ingin mencari masalah, datanglah kepadaku langsung."     

"... Hei, tunggu sebentar. Aku akan lihat dulu perkembangannya. Jika tidak berhasil, baru aku akan memberikannya padamu."     

An Baisen tidak tahu apakah itu direncanakan atau tidak, tapi orang itu telah berlutut di depannya untuk meminta pengampunan. Lagi pula, ia sudah mengawasinya begitu lama. An Baisen ingin menghukumnya juga. Tapi sekarang hanya masalah apakah ia akan menyelamatkan hidup orang itu atau tidak.      

Benar saja, mungkin ketika orang bertambah tua, mereka akan menjadi ragu-ragu.     

Sementara Rong Zhan tidak berbicara lagi.     

Tepat ketika ia mengantarnya pergi dan melihat penampilan An Baisen yang ragu-ragu, ia samar-samar merasa bahwa jika ia terus membiarkannya, sesuatu akan terjadi.     

Tidak, ia akan menemukan kesempatannya sendiri untuk menghukumnya!     

  **     

Setelah mengantar kepergian An Baisen, Rong Zhan kembali ke dalam villa.      

Sekarang matahari hendak menyembunyikan sinarnya.      

Setelah kedua anaknya menangis, Sang Xia membujuk mereka untuk tidur di ranjang masing-masing.     

Rong Zhan datang untuk menemani mereka. Xiao Ba Wanghua sedang mengisap susu, sementaar Xiao Meibao berbaring di tempat tidur dengan kepalan tangan dan kakinya di ranjang.     

Begitu sosok Rong Zhan muncul, Sang Xia melambai dengan senyum di bagian bawah matanya, "Rong Zhan, Rong Zhan, cepat lihat itu."     

Sang Xia menunjukkan pada Xiao Meibao.     

Begitu Xiao Meibao menghabiskan susunya dan tertidur dalam pelukannya, Sang Xia dengan lembut meletakkannya di tempat tidur.     

Saat melihat penampilannya, Rong Zhan tersenyum.     

Ia melihat Xiao Meibao berbaring di tempat tidur. Bayi itu telah selesai minum susu, tapi mulutnya masih bergerak-gerak, seperti reaksi bawah sadar. Setelah minum susu, mulutnya masih dalam keadaan yang sama seperti saat ia mengisap, yang membuat wajah Sang Xia memerah.     

Itu sangat menggemaskan.     

Rong Zhan juga menganggap tingkahnya terlalu imut. Mulutnya kecil sekali.     

Entah apa yang Rong Zhan pikirkan, tapi ia langsung pergi untuk mencuci tangannya, dan saat ia kembali, Sang Xia telah meletakkan Xiao Ba Wanghua yang sedang tidur di ranjang, dan juga mulutnya yang masih terus bergerak. .     

Kedua anak itu memiliki pergerakan yang sama.     

Rong Zhan mendekat untuk mengganggu Xiao Ba Wanghua. Ia meletakkan tangannya di tempat tidur, mengulurkan tangannya untuk menggodanya, dan menyentuh mulut kecilnya dengan jari telunjuknya. Begitu tangannnya berada di mulutnya, Xiao Ba Wanghua langsung memegang tangan Rong Zhan dan mulut kecilnya mengisapnya seperti susu.     

Melihat penampilan itu, Rong Zhan hampir tertawa.     

Sekarang ini Xiao Ba Wangua belum memiliki gigi, jadi gigitannya itu hanya terasa gatal di tangannya.     

Rong Zhan memang sangat suka menggoda Xiao Ba Wanghua.      

Ia tertawa sambil menepuk-nepuk tempat tidur, tetapi ia tidak berani melakukannya terlalu keras. Akhirnya ia dengan cepat meminta Sang Xia untuk mengambil ponselnya dan merekam tingkah lucu anaknya itu.     

Sang Xia merekamnya, menyaksikan Rong Zhan mengganggu putranya saat tidur dan ia hanya bisa tertawa tak berdaya.     

Selanjutnya--      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.