Halo Suamiku!

Ultimatum Kedua Antara Rong Zhan Dan Adik Iparnya! (2)



Ultimatum Kedua Antara Rong Zhan Dan Adik Iparnya! (2)

2Sang Xia mengangguk, "Ok, kamu bisa duduk di kursi depan atau belakang sama saja."      

"Tidak, tidak, kak. Aku akan menyetir."      

"Kamu bisa menyetir?"     

"Kakak, kamu tidak tahu? Sebelum kamu datang, kakak ipar telah mengajakku berlatih dengan sangat baik."     

Sang No benar-benar terlihat serius dengan kebohongan besarnya.      

Dengan ragu-ragu Sang Xia menyetujuinya, "Kalau begitu, cobalah."      

Sang Xia juga ingin melihat level kemampuan berkendaranya. Jika nanti dia pergi ke Kota G, Sang Xia juga mempunyai pemikiran untuk membelikannya mobil.     

Hari ini Rong Zhan mengendarai SUV Porsche.     

Di garasi villanya, ada berbagai macam mobil mewah edisi terbatas.     

Di saat yang bersamaan, Rong Zhan juga sedang berjalan keluar dari kedai kopi. Meskipun dia bilang ingin membeli dua cangkir kopi, tetapi dia tetap membeli tiga.     

Dia memakai pakaian hangat ekstra hari ini.     

Di akhir musim gugur, dia memakai kemeja kesayangannya dan mengenakan sweater beludru tipis berwarna krem, dengan mantel hitam panjang selutut di bagian luar.     

Celana hitam dan sepatu bot kulit.     

Wajah putih, halus dan tegas. Dengan apa pun yang melekat di tubuhnya, dia akan selalu terlihat tampan. Terlebih hari ini, dengan penampilan seperti itu, siapa pun yang melihatnya akan merasa dia adalah orang yang lembut dan hangat.      

Bahkan pelayan kedai kopi itu tidak bisa menahan perasaannya. Pelayan itu terus menatapnya sepanjang waktu dengan sedikit warna merah jambu di hatinya.     

Pintu kedai kopi agak pendek sehingga membuat Rong Zhan harus keluar dengan kepala tertunduk ketika melaluinya. Semua tindakannya benar-benar didambakan dan sedap dipandang.     

Dia baru saja berdiri di persimpangan jalan dan melihat sebuah SUV datang.     

Seketika matanya sedikit menyipit.     

Siapa?      

Siapa yang mengemudi kemari?     

Sementara Sang No yang mengemudi sekilas melihat sosok Rong Zhan, "Kakak iparku ada di sana!"     

Sang Xia juga melihatnya dari kursi samping kemudi. Dia menurunkan jendela dan meletakkan tangannya di atasnya, "Jangan buru-buru, berkendaralah perlahan. Ada genangan air di depamu. Kemudikan mobilmu dengan perlahan dan parkir di pinggir jalan."     

Sepertinya Sang No punya perasaan yang berbeda terhadap "genangan", tapi menurutnya hal baiknya adalah SUV yang dikendarainya kali ini besar, jadi dia tidak perlu lagi menaikkan kakinya di dalam mobil.     

Tapi dia tidak ingin melewati genangan air dengan perlahan dan begitu saja melewatinya.     

Sedangkan Rong Zhan yang melihat mobilnya sedang dikendarai, awalnya, dia mengira Sang Xia lah yang mengemudi, jadi dia tidak menganggapnya serius. Namun, ketika dia melihat dengan jelas bahwa pengemudi itu Sang No, matanya membelalak lebar.     

"Sialan! Bagaimana bisa anak itu mengendarai mobilku lagi!"      

Saat itu juga Rong Zhan mengumpat dengan suara rendah.      

Apa dia tidak tahu levelnya sendiri?     

Rong Zhan memegang cangkir kopi dengan satu tangan dan mengangkat tangan lainnya untuk membuatnya berhenti. Dia tidak bisa membiarkannya begitu saja karena kekasihnya masih di dalam mobil itu.     

Sang No yang melihat Rong Zhan melambaikan tangannya untuk menghentikannya. Dia menunjuk ke depan dan berkata untuk berhenti di depannya, namun, mobil itu tiba-tiba melaju melintasi perairan dangkal di tanah yang ada tepat di depannya!     

Segera setelahnya, percikkan titik lumpur dan noda air menyembur ke tubuh Rong Zhan!     

"Maafkan aku, maafkan aku, aku tidak bermaksud begitu!" Sang No berbicara dengan tergesa-gesa.     

Sang Xia yang ada di sampingnya juga sedikit terhenyak, "Bagaimana bisa kamu mengemudi begitu cepat saat ada genangan air?"     

Sementara kebiasaan kebersihan Rong Zhan tidak bisa dianggap remeh.     

"Aku akan segera meminta maaf padanya." Melihat wajah pucat kakak iparnya dari kaca spion, Sang No langsung memundurkan mobil dengan cepat, namun kecepatannya tidak berkurang sedikit pun. Dalam proses mundur, dia menginjak pedal dengan terburu-buru dan tanpa diduga -!     

Sekali lagi, Rong Zhan terciprat genangan itu untuk yang kedua kalinya!     

Aahh!      

Kali ini, Rong Zhan berdiri di sana dengan tiga cangkir kopi di tangannya dengan wajah tercengang!     

Kali ini, Sang No dan Sang Xia hanya bisa saling memandang, dan tidak ada yang berani berbicara.     

Bahkan hanya sekedar untuk meminta maaf.      

Sementara Sang Xia tidak bisa menahan uluran tangannya. Menghalangi sisi wajah yang terekspos dari jendela, dia sama sekali tidak berani menatap langsung ke arah Rong Zhan…      

Namun, apa yang tidak diduga masih tertinggal di belakang!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.