Halo Suamiku!

Rong Zhan, Ayo Menikah! (1)



Rong Zhan, Ayo Menikah! (1)

2Tidak salah lagi...!      

Rong Zhan datang.      

Secara tak terduga, dia tiba-tiba muncul di sini. Kemarahan dan kegelisahan yang sebelumnya menyelimuti hati Sang Xia seketika lenyap dan kehadiran Rong Zhan benar-benar telah menghapus semua ketidakbahagiaan di hati Sang Xia.      

Rong Zhan belum menyadari emosi di dalam hati Sang Xia. Saat ini, dia sangat tidak sabar. Sambil masuk ke dalam selimutnya yang hangat dan harum, dia melepas pakaiannya, lalu melempar pakaian itu begitu saja.     

"Takut? Apa yang kamu takuti? Siapa yang berani melakukan ini padamu kecuali aku?" Rong Zhan mengatakannya sambil memegangi wajah mungil Sang Xia dan mencium alisnya.     

Saat ini, mereka hanya mengenakan pakaian tipis di dalam selimut. Meski nafasnya masih dingin, tapi itu tetap membuat Sang Xia merasa nyaman. Rong Zhan tidak menekannya. Sebaliknya, Sang Xia justru mengambil inisiatif untuk melingkarkan tangannya di leher pria itu, dan meletakkan pipinya di dadanya.     

"Rong Zhan, peluk aku." Dia bergumam.     

Sembari tersenyum, Rong Zhan menempelkan dahinya ke dahi Sang Xia, "Tunggu, tanganku masih dingin."      

Setelah mengatakan ini, dia membuka kancing bajunya sendiri dan menggosokkan tangannya di perut untuk menghangatkan tangannya di sana.     

Namun, Sang Xia mengulurkan satu tangan untuk menahannya, dan dengan tangan lainnya melepaskan kancing di bawah piyama longgarnya. Detik berikutnya, dia mengambil tangan Rong Zhan dan meletakkannya di dadanya yang lembut dan hangat untuk mendapatkan kehangatan...      

Itu sangat lembut dan hangat.      

Ini juga hampir menghangatkan hati Rong Zhan. Dia takut Sang Xia akan kedinginan, tetapi dia justru lebih enggan untuk melepaskan Rong Zhan. Sentuhan tangannya tidak hanya membuatnya merasa hangat, tapi juga membuat jantungnya berdegup kencang.     

"Sayang?"      

Suara Rong Zhan terdengar parau.      

"Huh?"      

Sang Xia masih terkubur di dadanya dan memejamkan mata untuk istirahat.     

Lalu dengan lembut Rong Zhan mencium mata Sang Xia dan berkata, "... Kamu benar-benar baik."      

Kekasihnya sangat baik.      

Sebelumnya, dia telah mengaku padanya dan melamarnya. Ketika pergi jauh, dia meletakkan fotonya di sampingnya dan tidur dengannya. Ketika dia kedinginan, kekasihnya meletakkan tangannya di dadanya untuk menghangatkan.     

Dengan begitu, apalagi yang bisa dia harapkan.      

Terlebih lagi, dia tidak menyangka bahwa begitu Sang Xia benar-benar jatuh cinta dengan seseorang, dia akan menjadi sangat lembut padanya.     

Meskipun terkadang dia memiliki hati yang dingin, tapi dia bersedia bersikap hangat pada orang lain.      

Tapi untungnya, Rong Zhan salah satu yang mendapat kehangatan itu.      

Sekarang dia telah menghangatkan seseorang, yaitu Rong Zhan, dan hanya akan selalu Rong Zhan.      

Sang Xia tidak merasakan apa-apa. Dia telah menemukan posisi yang nyaman di pelukan Rong Zhan dan pergi tidur. Sepertinya dia melupakan kamar mereka sejenak, bahwa dia bukan satu-satunya yang tinggal di dalamnya.     

Tangan Rong Zhan yang lain mengangkat tubuhnya, dan tangannya yang hangat dengan lembut meletakkan di perutnya, seolah-olah ingin merasakan perutnya.     

Sudah dua bulan.      

Terasa gelombang kecil di perutnya, yang tidak terlalu jelas. Anak mereka di sini, di dalam perut Sang Xia.     

"Sayang, bagaimana kabarmu dan bayi kita? Apa dia baik-baik saja? Apa dia mengganggumu?"     

Sesaat setelah mengatakannya, Rong Zhan langsung melepas gaun tidur Sang Xia, meluncur untuk mencium dadanya hingga turun ke perut.      

Tangan Sang Xia menutupi rambut hitamnya. Dia memejamkan mata dan merasakan aksi Rong Zhan. Lalu dia bergumam pelan, "Anak itu sangat baik. Dia sangat mencintaiku. Dia sama sekali tidak membuatku merasa buruk. Sama sepertimu, dia membuatku makan lebih banyak dan tidur lebih banyak."     

Di akhir kalimat, ujung bibirnya sedikit naik.     

"Baguslah kalau begitu. Jika dia tidak menurut, aku akan membereskannya dalam satu atau dua bulan."     

Rong Zhan kembali menciumnya, memeluk, hingga terdengar suara Sang Xia.      

"Huh? Bagaimana caramu membereskannya?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.