Halo Suamiku!

Pertikaian Tentang identitas Sang Xia (2)



Pertikaian Tentang identitas Sang Xia (2)

3Bibir Qiu Ci sudah bergerak. Jelas, dia ingin menjelaskan pada Rong Zhan tentang semuanya bahwa dia bukanlah Peretas Joy yang sebenarnya. Namun jika identitasnya sebagai Peretas Joy menghilang dari dirinya, maka keberadaannya di sini hanyalah sebagai lelucon, bahkan dia akan diusir lebih kejam lagi oleh Rong Zhan.      

Sementara Sang Xia merasa jika Qiu Ci benar-benar toleran.      

Begitu ditegur bahkan dimarahi oleh Rong Zhan, dia masih tidak membuka mulut untuk mengatakan identitasnya yang sebenarnya. Tentu saja bisa dilihat dengan jelas jika tindakan ini menunjukkan jika Qiu Ci memang sangat menyukai Rong Zhan.      

Jadi, Sang Xia mengangkat alisnya dan membuka mulutnya dengan senyum licik di bibirnya, "Rong Zhan, aku tidak tahu apakah itu benar, tapi aku pernah mendengar Su Li menyebutkannya sebelumnya. Sepertinya kamu memiliki kaki tangan peretas yang menjadi simpanan orang besar."     

Begitu kalimat ini terlontar, ekspresi samar Rong Zhan mulai berubah. Sementara wajah Qiu Ci yang awalnya tampak tidak bersalah seketika tampak kacau.      

Dia memandang Sang Xia dengan kaget dan takjub, wajahnya tampak merah padam sembari berkata, "Kamu, kamu..."     

"Kamu apa?"     

Sebenarnya, jika saja dia memiliki kemampuan, dia ingin mengatakan jika dirinya adalah Peretas Joy yang sebenarnya. Dia sama sekali tidak peduli.      

Qiu Ci jelas ingin mengatakannya, tetapi suaranya seolah-olah tercekat di tenggorokan. Dengan wajah memerah, akhirnya, dia berkata, "Sang, Sang Xia, kita berteman. Kamu... kenapa kamu melakukan ini padaku?"     

Hanya Sang Xia dan Qiu Ci yang memahami maksud sebenarnya dari kalimat ini.      

Sementara Rong Zhan hanya mengira jika perubahan ekspresi Qiu Ci karena Sang Xia mengatakan ini di depan wajahnya langsung.      

Sesaat setelah Qiu Ci mengatakan itu, tanpa menunggu jawaban dari Sang Xia, tiba-tiba saja Qiu Ci berlari keluar dengan begitu cepat.     

Begitu Qiu Ci melarikan diri, hanya tinggal Sang Xia dan Rong Zhan yang tersisa di kamar itu.      

Melihat ini, Sang Xia bangkit dan berkata, "Ayo pergi. Lagi pula, ini kamar orang luar. Tidak baik bagi kita untuk tinggal lebih lama."     

Kemudian dia keluar terlebih dulu, tetapi baru melangkah keluar, dia merasa punggungnya seperti ditatap dengan tatapan tajam dan panas.     

Tampaknya Sang Xia tidak menyadarinya.      

Namun, itu hanya kepura-puraan saja, padahal sebenarnya dia sangat jelas tahu. Begitu dia keluar dari pintu, tiba-tiba lengannya ditarik keluar oleh Rong Zhan, dan tubuhnya langsung dipenjarakan di antara dinding dan lengan Rong Zhan.     

Rong Zhan memelototinya, "Katakan, ada apa dengan kalian berdua? Apa itu tentang... identitasnya?"     

Saat satu kata terakhir itu diucapkan dengan tenang, sepertinya menyiratkan makna lain yang tidak diketahui.     

Ada makna dari kata itu yang tak terkatakan.     

Apakah sebenarnya yang Sang Xia sembunyikan selama ini adalah mengenai identitasnya?      

Saat ini, sangat tidak masuk akal baginya untuk "menggertak" Qiu Ci. Jadi apa yang tersirat di dalamnya? Beberapa hal tampaknya muncul ke permukaan tanpa perlu dikatakan dengan gamblang.     

Saat ini Sang Xia menatap mata Rong Zhan yang sangat panas. Dia merasa tidak nyaman, dan terus terang, dia sedikit takut.     

Akhirnya, dia mengusap wajahnya sedikit, seolah-olah dia akan dimengerti, dan bergumam, "Ayo kita kembali ke kamar dulu lalu bicara."     

Setelahnya, dia menarik lengan Rong Zhan.      

Namun tidak ada pergerakan sama sekali pada tubuh Rong Zhan.      

Sekarang ini, Rong Zhan mengenakan kemeja hitam dan jam tangan di pergelangan tangannya. Lengan bajunya sedikit digulung untuk memperlihatkan lengannya yang panjang dan kuat. Ah, aura maskulinnya menyebar di mana-mana.     

Rong Zhan mencubit dagu Sang Xia dan memaksanya untuk melihat langsung ke arah dirinya. Dia menatapnya dengan mata elangnya yang sipit sembari berkata, "Hmm? Apa yang kamu takutkan? Bukankah kamu baru saja mengatakan di dalam jika aku tidak bisa melakukan apa pun kepadamu?"     

Begitu mendengarnya, Sang Xia tidak bisa menahan kelopak matanya yang terkulai dan tersipu.     

"Kamu sudah tahu, kan?"     

Sang Xia tidak berani menatapnya dan hanya bergumam samar.     

"Apa yang aku tahu? Katakan sekali lagi!"     

Saat Rong Zhan mengatakan itu, matanya menatap Sang Xia dengan semakin dalam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.