Halo Suamiku!

Rong Zhan Benar-Benar Pria Sejati! 



Rong Zhan Benar-Benar Pria Sejati! 

1Akhirnya, helikopter itu mendarat sepenuhnya di atas pasir.     

Rong Zhan langsung menggendong Sang Xia, sedangkan Su Li segera bergegas. Saat dia ingin berbicara dengan Rong Zhan, wajahnya justru tanpa ekspresi dan mengabaikan Su Li begitu saja.      

Su Li tidak bisa berkata apa-apa, "..."      

Semuanya tersedia di dalam helikopter. Selain air dan makanan, ada juga seorang dokter berjanggut putih.     

Khusus untuk pertolongan pertama.     

Helikopter itu datang dengan cepat dan pergi dengan cepat. Di tempat seperti itu, sepertinya tidak ada siapapun yang ingin tinggal barang sedetik lebih lama.     

Rong Zhan menempatkan Sang Xia di kursi belakang helikopter, dan dokter jenggot putih itu segera naik untuk memberinya pemeriksaan sederhana.     

Awalnya, Rong Zhan hanya ingin membangunkan Sang Xia, tapi saat dia melihat helikopter terbang semakin tinggi, jauh dari gurun pasir, entah apa yang dia pikirkan, dia segera pergi ke kokpit helikopter.     

Di sana, Su Xun menerbangkan helikopter dalam diam. Begitu melihat Rong Zhan datang, punggungnya langsung menegak dan dia tidak berani menatapnya.     

Takut.      

Sangat takut.      

Dari cermin, pantulan penampilan Rong Zhan terlihat di sana. Wajahnya penuh perubahan dan tampak dingin. Sial, bagaimana bisa tampilan itu justru membuatnya terlihat lebih gagah?     

Namun, Rong Zhan tidak peduli padanya. Melihat gurun di bawah, dia berkata, "Jangan terburu-buru terbang. Temukan seseorang untukku di bawah sana."     

"Hah? Masih ada orang?"      

Siapa?      

Rong Zhan tidak segera menjawab. Ketika dia menunduk dan melihat sebotol air terbuka, dia segera mengambil botol itu dan meminumnya terlebih dahulu.     

Su Xun ingin mengatakan sesuatu, tetapi setelah memikirkannya, dia mengurungkan niatnya.     

Rong Zhan terkenal dengan kebiasaan kebersihannya sejak masih kecil. Tapi sekarang, dia mengambil sebotol air yang sudah Su Xun minum sebelumnya.     

Sementara Rong Zhan benar-benar mengabaikan penampilan Su Xun yang bahkan menghentikan niatnya untuk berbicara. Kali ini, dia meminum semua botol itu sekaligus.     

Akhirnya, dia melempar botol air itu, menyeka sudut mulutnya, dan berkata dengan suara yang agak serak, "Arah jam lima, ada seorang laki-laki, cari dia dengan cepat, dan lihat apakah dia sudah mati atau belum!"     

Su Xun melihat botol air yang sudah bengkok akibat diremas oleh Rong Zhan di tanah. Dia menatap samar ke sudut matanya dan berkata, ".....Baiklah, baiklah."     

Setelah selesai mengatakannya, Rong Zhan berbalik untuk menemui Sang Xia.      

Dan Rong Zhan tidak menyangka Sang Xia benar-benar pingsan kali ini. Ketika dia mendekat, dokter memberinya sebotol infus.     

Su Li juga membasahi bibirnya dengan kapas.     

Saat melihat Rong Zhan datang, Su Li langsung memberinya handuk basah.      

Rong Zhan langsung mengambilnya. Namun, alih-alih membersihkan dirinya lebih dulu, dia justru meminta Su Li memberi tempat untuknya. Dia berjongkok, dengan hati-hati memegang kepala Sang Xia, menyeka pipi, alis, dan lehernya dengan handuk basah itu.     

Su Li yang berada tepat di belakangnya menatapnya dalam. Seorang pria setengah jongkok di sana, penampilannya berantakan, tapi dia bahkan tidak peduli dengan dirinya sendiri. Dengan posisi seperti itu, dia mengusap Sang Xia dengan sangat hati-hati.     

Begitu Su Li menyaksikan adegan itu.      

Entah apa yang dia rasakan.      

Dia hanya tahu hatinya terharu dan juga ada perasaan rumit yang tak bisa dijelaskan.      

Dulu, dia sangat meremehkan Rong Zhan. Bahkan dia pikir pria itu memiliki terlalu banyak kebiasaan buruk dan orang yang jahat. Meskipun Sang Xia memujinya, dia tidak pernah mempercayainya. Tapi setelah pengakuan dan lamaran, hingga adegan itu sekarang...      

Su Li turut berbahagia untuk Sang Xia.      

Apa yang Sang Xia katakan tidak salah.      

Tidak peduli seberapa buruk Rong Zhan, dia mungkin hanya buruk pada orang lain. Tapi dia benar-benar mempertaruhkan nyawanya untuk mencintai Sang Xia.      

Setelah tubuh Sang Xia tertusuk oleh jarum infus, dia perlahan terbangun. Kelembaban yang tiba-tiba dia rasakan di wajahnya membuatnya merasa nyaman, tetapi merasa sedikit tidak aman.      

Apa yang sedang terjadi…...?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.