Halo Suamiku!

Bersikap Manja Bersama! 



Bersikap Manja Bersama! 

0Begitu Xiao Huahua mendengarnya, dia langsung mengambil garpu. Sementara An Yan terbatuk melihatnya.      

"Ayah."      

Saat Xiao Huahua mendengarnya, dia segera mendongak ke arah ayahnya dengan tatapan keinginan yang membuncah.      

An Yan masih menatapnya dengan tatapan menolak      

Mau tak mau, Xiao Huahua mengerucutkan bibirnya dengan masam.      

Tapi kali ini, Ye Zi menarik tangan Xiao Huahua dan menatapnya, "Xiao Huahua, tolong minta ayahmu untuk mempertimbangkannya. Dunia anak itu penuh dengan kue dan permen, tapi mereka hanya boleh makan sesekali, lalu sikat gigi bersih setelah memakannya, kan?"     

Saat ini, Xiao Huahua memandang kue itu lekat-lekat dengan air liur yang mengalir ke bawah, lalu dia segera meraih tangan besar ayahnya dengan cara yang manis, "Ayah, tolonglah."     

An Yan, "..."      

Melihat itu, detik berikutnya, Ye Zi juga mengulurkan tangannya seperti Xiao Huahua, lalu mereka berdua memegang lengan baju An Yan bersama-sama, dan mereka menunjukkan tampilan manjanya, "An Yan, An Yan, biarkan Xiao Huahua makan kuenya sedikit saja."     

Mereka berdua menarik-narik bajunya dan mengguncang tubuhnya. Satunya bersikap manis dengan memanggil-manggil ayahnya dan yang satunya meraih lengan baju An Yan dan bersikap manja seperti putri kecil itu. Melihat itu, pikiran An yan seketika tampak kacau.      

Akhirnya, mau tak mau An Yan menyerah, "Baiklah, baiklah, kamu bisa memakannya, Xiao Huahua. Tapi ingat, kamu hanya bisa makan potongan ini, tidak bisa rakus dan menambah potongan lain lagi."     

Xiao Huahua segera melompat dan memeluknya, "Terima kasih, Ayah! Aku mengerti!"     

Sementara Ye Zi yang melihat kesuksesan itu, juga tersenyum senang. Lalu, dia berbalik menatap Xiao Huahua dan mengulurkan tangannya untuk memberikan potongan kue itu.      

Mata Xiao Huahua tampak berbinar dan wajahnya jua tampak memerah!      

Lubuk hati An Yan benar-benar tidak berdaya saat melihatnya. Tampaknya, dia sudah tidak punya cara lagi, tetapi lebih dari itu, bagian bawah matanya memancarkan kasih sayang yang dalam.      

Namun yang paling mengesankan untuknya adalah, mereka berdua segera dengan mudah saling berteman, membiarkan Xiao Huahua bergaul dengan nyaman dengan Ye Zi, yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya.     

Setelahnya, Xiao Huahua mengambil garpu untuk memakan kuenya, tetapi yang mengejutkan, dia memberikan potongan pertama itu untuk Ye Zi.     

Ye Zi jelas sedikit tersanjung, tetapi dia dengan cepat membungkuk untuk memakannya, lalu berkata sambil tersenyum, "Terima kasih, Xiao Hauhua."     

Namun, Xiao Huahua tidak mengatakan apapun dan hanya sedikit mengangkat sudut bibirnya sambil terlihat sedikit malu.     

Sesaat setelahnya, dia memberikan potongan kedua untuk An Yan, "Ayah, makanlah."      

Dia masih sangat kecil dan sepertinya tidak terlalu memperhatikan kondisi yang sesungguhnya.      

Dan An Yan yang memperhatikannya menusuk sepotong kue, yang sebelumnya digunakan untuk diberikan pada Ye Zi. Awalnya ingin menolak memakannya, tapi entah kenapa, saat memikirkan garpu yang baru saja digunakan untuk dimasukkan ke dalam mulut Ye Zi...      

Dia tanpa sadar mengangkat matanya dan menatap Ye Zi, dan menemukan bahwa Ye Zi juga sedang menatapnya.     

Sepertinya keduanya sudah memperhatikan penggunaan garpu pada saat bersamaan…...     

Ye Zi yang saling memandang ke arah An Yan juga tidak tahu harus berbuat apa. Akhirnya, dia memalingkan muka, berpura-pura melihat ke luar jendela.     

Dengan satu tangan, dia menyelipkan rambutnya ke belakang telinga dengan gerakan canggung.     

Tapi An Yan masih bisa melihat akar telinganya yang tampak merah.     

Ada sedikit binar di matanya.     

Tiba-tiba, pemandangan itu tampak melunak.     

Dia menundukkan kepalanya dan memakan kue itu.     

Xiao Huahua senang dan akhirnya dia bisa makan potongan selanjutnya. Sembari duduk di sana, dia menendang-nendangkan kakinya dengan penuh kegembiraan.     

"Apakah enak?"      

Ye Zi bertanya pada Xiao Huahua.      

"Enak, enak, sangat enak!"      

"Enak sekali."      

Padahal, Ye Zi hanya bertanya pada Xiao Huahua, tapi An Yan ikut menimpali.      

Mau tak mau, Ye Zi menatap ke arah An Yan dan menemukan bahwa matanya menatapnya dengan sangat antusias.     

Terutama kalimatnya yang mengatakan bahwa kue itu enak sekali.     

Entah kenapa, telinga Ye Zi semakin memerah saat mendengarnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.