Halo Suamiku!

Kebiasaan Atau Cinta Yang Dalam



Kebiasaan Atau Cinta Yang Dalam

2"Ye Zi, apa yang ingin kamu makan? Aku akan mengajakmu makan nanti. Sebagai permintaan maaf karena aku terlambat."     

Suara An Yan keluar dari earphone Su Xun.      

Matanya yang bagaikan bunga persik itu menjadi semakin dalam.      

Dengan sopan, Ye Zi hanya berkata sambil tersenyum, "Terakhir kali, kamu yang mengundangku makan, kali ini, jika terus begitu, aku yang justru merasa tidak enak. Tapi aku bisa makan apa saja."     

Suara An Yan yang lembut kembali terdengar, "Tidak masalah." Dia berkata dengan sedikit jeda, "Kamu bisa memanfaatkanku kapan saja."     

Percakapan kedua orang itu, terutama apa yang terlontar dari mulut An Yan, benar-benar mampu membuat Su Xun hampir gila.     

Apa maksudnya bisa memanfaatkan dia? Mengapa Ye Zi ingin memanfaatkan dia!     

Ye Zi tidak akan melakukanya!      

Tapi detik berikutnya, sepertinya Ye Zi tidak melihat ada yang salah sama sekali. Dia menjawab sambil tersenyum, "Jika kamu mengatakan seperti itu, aku tidak akan sungkan lagi!"     

Seketika, mata Su Xun memelotot tajam begitu mendengarnya.      

Itu menyakitkan.     

Dan wajah An Yan yang awalnya memandangnya dengan elegan, kini diiringi dengan senyum lembut di bibirnya.      

Sepertinya ada sedikit sorot manja di sana.      

Lalu, mereka masuk untuk mengunjungi galeri itu, tetapi Su Xun tidak masuk. Tidak nyaman baginya jika nantinya ketahuan, apalagi ada banyak orang di dalam. Di siang hari bolong seperti ini, seharusnya mereka tidak akan melakukan apapun.     

Melalui perangkat penyadapnya, dia mendengar mereka berkata akan pergi ke alun-alun air mancur di Roma, restoran di dekat kolam harapan, dan…...     

Su Xun hanya bisa mendengarnya dengan perasaan menyakitkan. Meski cuaca berangsur-angsur cerah, namun hatinya masih tertekan dan suram.     

Bahkan pada saat tertentu, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan.     

Dia hanya memandang ke langit dan tiba-tiba dia merasakan rasa frustasi yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.     

Akhirnya, dia kembali ke mobil, lengannya di atas setir, kepalanya terkubur dalam-dalam di sana, terengah-engah, dan jantungnya serasa dihancurkan oleh batu besar.     

Sulit baginya untuk bernapas.     

Dengan memberinya penyadap itu, dia justru semakin frustasi.      

Melihat mereka benar-benar berkencan, melihat pria yang lembut dan perhatian pada Ye Zi, hatinya terasa sakit, tetapi lebih banyak penyesalan dan ketidakberdayaan yang dia rasakan sekarang.     

Tetapi dia juga tahu bahwa dia telah menyia-nyiakan semuanya.     

Apakah sebenarnya dia mencintai Ye Zi?      

Apakah itu hanya kebiasaan atau cinta yang dalam?     

Tapi, kalau bukan cinta.     

Kenapa hatinya sangat sakit hingga menjadi gila saat melihat mereka benar-benar berkencan?      

Sebongkah batu besar seolah menghimpitnya.      

Tetapi dia selalu yakin bahwa Ye Zi akan selalu menyukainya dan mengganggunya sepanjang hidupnya     

Namun sekarang, realitas menamparnya dengan keras.     

  **     

Ye Zi membawa An Yan ke satu atau dua tempat pemandangan terkenal. Setelah beberapa lsaat bermain di kolam air mancur di alun-alun, Ye Zi mengajak An Yan ke restoran favoritnya, Erini.     

"An Yan, ini restoran favoritku di Roma. Aku sangat merekomendasikan steak truffle-nya yang super enak. Tapi yang lainnya juga sangat enak di sini."     

Dekorasi rumah makan ini penuh dengan gaya Italia, dekat dengan alun-alun, dan ramai dikunjungi banyak orang.     

An Yan masih baru pertama kali datang ke tempat seperti itu. Dia selalu merasa saat mengikuti Ye Zi, dia seperti kembali ke usia dua puluhan, santai dan nyaman.     

"Terima kasih. Aku sangat menyukainya."     

"Sama-sama."      

Setelahnya, Ye Zi memanggil pelayan.      

Tepat saat itu, ponsel An Yan berdering.      

Dia tampak sedikit berbeda, tetapi dia memberi isyarat kepada Ye Zi untuk bangkit dan menerima panggilan itu.      

Ye Zi memesan beberapa menu, lalu menunggunya kembali, dan merekomendasikan beberapa makanan kepadanya.     

Hanya saja--      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.