Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Pataka Seratus Hantu



Pataka Seratus Hantu

3Sima You Yue melepaskan energi roh kilat dan awan gelap di langit pun menghilang dengan cepat. Ia melihat ke arah lelaki itu pergi, tetapi, ketika ia melihat ke arah puncak bukit, lelaki tersebut sudah menghilang.     

"Mimpi Kecil, apa yang kau lihat tadi?" tanya Sima You Yue setelah memanggil keluar Mimpi Kecil.     

Mimpi Kecil muncul di sampingnya, wajahnya yang kecil tidak menunjukkan kepolosan dan ketulusan, tetapi juga tidak jahat, seperti ketika ia menipu orang lain. Sebaliknya, ia melihat ke arah puncak gunung dengan sungguh-sungguh, lalu menjawab, "Yue Yue, kalau aku tidak salah, tadi itu adalah sebuah Pataka[1] Seratus Hantu."     

"Pataka Seratus Hantu? Apa itu? Apakah itu menakutkan?" Sima You Yue melihat ekspresi wajah Mimpi Kecil, dan menduga bahwa itu bukan barang biasa.     

"Itu alat yang terbuat dari pemurnian jiwa," jawab Mimpi Kecil. "Warisan ingatanku tidak mengingat tentang ini secara khusus, tetapi dikatakan bahwa kita sebaiknya menghindari Pataka Seratus Hantu jika kita bertemu dengannya. Kita tidak dapat melawannya."     

"Warisan ingatanmu juga menyinggung tentang sesuatu semacam itu?"     

"Batas-batas Alam Iblis dan Alam Hantu tidak sesulit Alam Manusia. Mereka saling berinteraksi," jawab Mimpi Kecil. "Itulah sebabnya Alam Iblis sedikit tahu tentang Alam Hantu. Namun, karena kami tidak berasal dari satu alam tunggal, pengetahuan kami tentang hal tersebut tidak terlalu jelas."     

"Karena warisanmu saja menyinggung tentang benda tersebut, maka itu membuktikan bahwa benda itu sangat kuat." Sima You Yue menyentuh dagu. "Begitu banyak roh jahat tersedot ke dalamnya dalam waktu sesingkat itu. Benda itu pastilah jadi musuh bebuyutan bagi hantu-hantu jahat. Kalau aku bisa mendapatkan benda semacam itu, bukankah akan jadi sangat mudah bagiku untuk masuk ke Alam Hantu? Kalau aku mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan, aku tinggal menyuruh hantu-hantu tersebut untuk menyerang! Hahahaha …."     

"Yue Yue, kau tidak salah, tetapi mereka yang menggunakan Pataka Seratus Hantu tidak bisa dianggap enteng. Fakta bahwa lelaki itu berani datang ke Negeri Purba kuno menunjukkan bahwa dia pasti sangat kuat. Sebelum kau berniat untuk merebut harta karunnya, kau harus bisa mengalahkannya terlebih dahulu."     

"Benar." Sima You Yue mengembuskan napas. Ia menyingkirkan ide untuk mendapatkan Pataka Seratus Hantu. "Mimpi Kecil, apakah menyerap jiwa-jiwa hantu tersebut akan sungguh berkhasiat bagi Mo Sha?"     

"Seharusnya begitu." Mimpi kecil juga tidak yakin. "Bukankah mereka semua itu jiwa?"     

"Benar. Mereka semua itu jiwa dan mungkin bahkan saling melengkapi," timpal Sima You Yue. "Kalau begitu, ayo kita cari jiwa-jiwa tersebut. Mari kita selesaikan tujuan kedatangan kita ke sini, setelah itu kita bisa lanjut berpikir tentang hilangnya artefak kegelapan tersebut."     

"Namun, aku tidak tahu harus pergi ke mana lagi," kata Mimpi Kecil.     

"Tidak masalah, aku tahu," kata Sima You Yue berkata sambil mengeluarkan beberapa Lebah Merah Tua lalu mememerintahkan, "Kalian cukup sensitif terhadap aroma, kan? Hirup aroma lelaki yang tadi, lalu bawa aku ke sana."     

Lebah-lebah tersebut terbang mengitari area tersebut, lalu terbang ke arah lelaki tadi pergi.     

"Yue Yue, apakah Lebah Merah Tua dapat menemukan lelaki tersebut?" tanya Mimpi Kecil.     

"Aku tidak tahu, tetapi kita bisa mencobanya," jawab Sima You Yue dengan tidak yakin.     

Sima You Yue selalu menggunakan Lebah Merah Tua untuk melacak seseorang, tetapi ia belum pernah menyuruh mereka untuk mengikuti jejak sebelumnya. Ia hanya akan tahu apakah Lebah Merah Tua bisa melakukannya atau tidak dengan mencobanya.     

Mencoba membuktikan keberhasilan metode tersebut tidak mungkin dilakukan, karena Lebah Merah Tua hanya berhasil melacak sebentar sebelum mereka kehilangan jejak. Mereka tidak dapat menemukan ke mana orang itu pergi.     

Adapun Lebah Merah Tua, mereka kehilangan daya hidup karena mereka terlalu banyak menghirup aura kematian.     

"Maafkan aku, kalian sampai lemas begini. Kalian sebaiknya kembali untuk memulihkan diri." Sima You Yue pun menyimpan lebah-lebahnya.     

"Yue Yue, apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya Mimpi Kecil.     

"Aku tidak tahu. Ayo kita jalan berkeliling dan melihat-lihat," jawab Sima You Yue.     

Mereka berjalan menuju ke pusat Puncak Gunung Merah dan melihat banyak mayat manusia dan bangkai binatang di sepanjang jalan. Mereka mati dengan kejam, beberapa dari mereka hanya tinggal tulang.     

"Makhluk dari Alam Hantu memang sungguh kejam!" Ingatan Mimpi Kecil masih disegel, jadi sekarang ia seperti selembar kertas putih yang murni. Meskipun ia selalu bersama Sima You Yue, ia belum benar-benar mengalami banyak kejahatan. Sekarang setelah melihat pemandangan yang kejam tersebut, wajah kecilnya berkerut.     

"Orang-orang dari alam lain sedikit lebih kejam," kata Sima You Yue. "Klan Iblis dan Klan Hantu tentu lebih ganas dan mereka lebih kuat daripada manusia. Itulah sebabnya manusia sangat menentang kedatangan mereka. Langit melindungi yang lemah, itulah sebabnya mengapa jauh lebih sulit bagi mereka yang berasal dari Alam Iblis dan Alam Hantu untuk datang ke Alam Manusia dibandingkan menyeberang ke alam mereka sendiri."     

"Selain itu, masih misterius bagaimana makhluk dari Alam Hantu berhasil datang ke Negeri Purba Kuno. Apakah seseorang membawa mereka ke sini?" tanya Mimpi Kecil.     

"Nanti kita juga akan tahu," jawab Sima You Yue. "Begitu kita menemukan satu hantu dari Alam Hantu, kita akan tahu jawabannya."     

"Tes -"     

"Auuu -"     

"Auuummm -"     

Ketika mereka berdua mencapai sebuah hutan, mereka mendengar suara seruling yang keras, diiringi raungan beberapa Binatang Roh yang berkeliaran dengan bebas. Semua makhluk jadi gila. Baik Binatang Roh tersebut ada di tanah atau di udara, mereka semua menyerang Sima You Yue dan Mimpi Kecil.     

"Yue Yue! Serahkan padaku!" Mimpi Kecil berdiri dan melambaikan kedua tangan ke udara. Sima You Yue menyaksikan riak yang jelas-jelas muncul darinya dan semua Binatang Roh yang gila tersebut terhempas ke belakang gara-gara gelombang kekuatan Mimpi Kecil. Banyak burung-burung yang berjatuhan dari langit karena mereka lupa mengepakkan sayap.     

Pihak musuh tidak menyangka Mimpi Kecil dapat menghentikan kegilaan Binatang Roh dengan semudah itu, dan bunyi seruling tersebut dimainkan sekali lagi, kali itu lebih tinggi dan mendesak daripada sebelumnya.     

Mata para Binatang Roh tersebut sekali lagi berkilat dengan agresif. Mereka bergerak, menyerbu ke arah Sima You Yue. Namun, mereka jauh lebih lamban daripada sebelumnya akibat terkena serangan Mimpi Kecil sebelumnya.     

"Jika seekor harimau tidak menyerang, kau akan menganggapnya sebagai kucing yang sakit." Mimpi Kecil mengentakkan kaki sambil membentuk sebuah segel menggunakan tangannya. Gelombang demi gelombang mengalir keluar darinya dan para Binatang Roh tersebut jadi dikendalikan oleh kedua pihak, menderita tanpa henti.     

"Aaaah! Duar!"     

Beberapa Binatang Roh tidak tahan lagi. Mereka memilih untuk meledakkan diri untuk menghindari penderitaan tersebut.     

Sima You Yue menyaksikan kejadian itu dengan mata terbelalak. Apakah Binatang Roh benar-benar bisa meledakkan diri mereka sendiri?     

Para Binatang Roh tersebut sungguh menyedihkan, mereka telah sangat menderita sebelum akhirnya mati.     

"Duar!"     

"Duar!"     

Binatang Roh yang kedua dan ketiga memilih untuk meledakkan diri juga, karena mereka tidak tahan lagi. Peristiwa tersebut sangat keji.     

Sima You Yue tidak tahan lagi menyaksikan semua itu, jadi ia membuka mata pikirannya, mencari dalang utama dari kejadian tersebut.     

Sima You Yue menemukannya!     

Sima You Yue membuka mata dan melihat ke sudut hutan di gunung. Kemudian, ia melepaskan energi roh kilat, mengirimkan sambaran petir ke arah dalang utama itu.     

"Degar -"     

Setelah orang itu diserang, ia tidak bisa lagi meniup seruling menggunakan tangannya, dan semua Binatang Roh berhenti menggila.     

"Mimpi Kecil, serang dia!" perintah Sima You Yue.     

Begitu Mimpi Kecil menerima perintah Sima You Yue, ia terbang ke punggung Halcyon dan mereka menuju ke arah si dalang utama, langsung melepaskan serangan.     

"Binatang Roh Iblis Mimpi!" seru pihak musuh dengan kaget saat ia terbang keluar dari hutan. Ia menatap Mimpi Kecil dengan terkejut, serta agak ketakutan.     

"Pengetahuanmu lumayan juga!" Mimpi Kecil mendengus, senyumnya tidak berbeda dari senyum yang tersungging di wajah Sima You Yue, "Berani-beraninya kau bertindak sekejam ini. Aku harus mengenyahkanmu hari ini!"     

"Hahahaha, bisa-bisanya seekor Binatang Roh Iblis Mimpi berkomentar bahwa apa yang kulakukan ini kejam. Sangat menarik!" Orang tersebut tertawa terbahak-bahak.     

"Apa maksudmu?" Mimpi Kecil mengerutkan alis, menatap lelaki itu.     

"Apa maksudku? Bukankah kau Binatang Roh Iblis Mimpi? Apa kau benar-benar tidak tahu apa saja yang telah dilakukan oleh klanmu sendiri! Hahahaha …."     

Saat Sima You Yue mendengar perkataan lelaki tersebut, alisnya langsung berkerut. Ia pun berseru, "Mimpi Kecil, bunuh dia!"     

[1] bendera lambang pasukan; panji-panji     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.