Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Kembali untuk Memahami Aturan



Kembali untuk Memahami Aturan

1Ketika Sima You Yue dan yang lainnya telah melewati portal, mereka pun keluar di Kota Anyang. Sepertinya Lelaki Tua Iblis memang mengetahui tempat itu dengan cukup baik.     

"Kau sebaiknya pulang. Bai Chuan dan aku akan naik kembali. Yun Yi, kau tetap di sini," kata Lelaki Tua Iblis.     

"Guru, apakah kau tidak ikut dengan kami?" tanya Sima You Yue.     

"Kami tidak bisa ikut campur dalam urusan di sini. Mengatasi masalah di sini merupakan tanggung jawabmu," jawab Lelaki Tua Iblis.     

"Mengapa?" Sima You Yue tidak bisa mengerti.     

"Ini perjanjian dari atas," jawab Lelaki Tua Iblis. "Jika kami campur tangan dalam masalah di alam bawah, tempat ini akan digerebek oleh kekuatan lain."     

"Ada kesepakatan seperti itu?"     

"Tentu saja. Jika kami melakukan intervensi di mana pun sesuka hati kami, bukankah seluruh alam akan berada dalam kekacauan? Yang lemah harus dilindungi oleh suatu mandat." Lelaki Tua Iblis membelai janggutnya.     

"Bagaimana dengan Paviliun Bijaksana yang sedang memperluas kekuatan mereka?"     

"Meskipun Paviliun Bijaksana memperluas kekuatan mereka di mana-mana, orang-orang di atas sana tidak dapat ikut campur dalam apa yang terjadi di bawah. Jadi jika terjadi sesuatu dengan Paviliun Bijaksana di Benua Gelisah, mereka yang di atas sana tidak dapat campur tangan. Lagi pula, satu-satunya hasil jika ekspansi mereka berhasil dan mereka mendapatkan lebih banyak pengikut, adalah anggota Paviliun Bijaksana di benua lain akan dapat langsung bergabung dalam Paviliun Bijaksana."     

"Jadi maksudmu, jika kita menghancurkan anggota Paviliun Bijaksana di Benua Gelisah, mereka yang di atas sana tidak akan dapat mengirim orang untuk menghancurkan Klan Yun dan Guo?" Sima You Yue mulai mengerti.     

"Benar," jawab Lelaki Tua Iblis. "Setiap benua memiliki energi vitalnya sendiri, dan Benua Yi Lin adalah yang terlemah. Jadi aturannya memang sudah seperti ini sejak puluhan ribu tahun yang lalu. Hanya kau yang bisa menyelesaikan apa yang sedang terjadi di sini, tetapi aku percaya ini tidak akan jadi masalah bagimu. Aku akan datang dan memeriksa keadaan di sini beberapa bulan lagi. Jika kalian masih hidup, maka aku akan membawa kalian semua keluar dari sini. Sekarang, aku pamit." Setelah itu, Lelaki Tua Iblis membawa Ying Bai Chuan bersamanya, membuat sebuah portal dan pergi dalam sekejap mata.     

Sima You Yue melambaikan tangan sebelum portal ditutup dan berteriak, "Kembalilah untuk menjemput kami dengan cepat, Guru!" Portal tertutup sebelum Lelaki Tua Iblis dapat menjawabnya, jadi ia tidak tahu apakah Lelaki Tua Iblis mendengarnya atau tidak.     

"Tuan Muda Lembah, karena ini bukan kondisi darurat dalam hidupmu, aku juga tidak bisa ikut campur." Yun Yi mengungkapkan posisinya.     

"Baiklah." Sima You Yue mengangguk. "Ayo pergi ke rumah klanku untuk memeriksa keadaannya."     

"Kuharap semuanya baik-baik saja," kata Sima You Qing dengan cemas. Ketika mereka sampai di halaman Klan Sima, para penjaga terkejut melihat mereka. Semua nona dan tuan muda tersebut telah meninggalkan rumah selama lebih dari setahun, dan para penjaga itu tidak mengira bahwa mereka akan kembali saat itu.     

"Tuan Muda, Nona Muda."     

Sima You Yue mengangguk pada mereka dengan acuh tak acuh, lalu bertanya, "Di mana kakekku?"     

"Tuan Rumah tidak ada di rumah. Sekarang Tuan Muda yang mengurus masalah sebagai penggantinya," jawab penjaga itu. Tuan Muda Klan Sima adalah ayah Sima You Lin, yang merupakan garis keturunan berikutnya, diputuskan oleh Sima Tai ketika ia terbangun dahulu. Dengan demikian, Sima You Lin dan yang lainnya lanjut untuk mencari ayahnya. Sima Jing Ren sangat senang melihat bahwa Sima You Lin dan yang lainnya telah kembali. Melihat bahwa kekuatan mereka telah melampaui kekuatannya, ia terkejut, tetapi juga merasa bersyukur bahwa Sima You Yue telah membawa mereka saat itu.     

"Ayah, apa yang terjadi?"     

Sima Jing Ren mengembuskan napas, lalu menjawab, "Kami selalu mengawasi kejadian di Batas Samudra. Sebulan yang lalu, Binatang Roh Laut mulai bergejolak seolah-olah mereka marah, lalu menyerang manusia. Syukurlah pada saat itu kami telah menyuruh orang-orang untuk mengawasi daerah itu, sehingga kami dapat mengambil tindakan pencegahan."     

"Jadi seperti apa keadaannya sekarang?"     

"Orang-orang dari kekuatan yang berbeda semuanya bergegas kemari. Dengan situasi seperti ini, mustahil bagi siapa pun untuk menghindarinya," jawab Sima Jing Ren. "Bukan itu saja, kita tampaknya tetap berada dalam posisi yang lemah. Sepertinya semua Binatang Roh Laut di Batas Samudra akan datang menyerang kita."     

"Kakek dan yang lainnya pergi ke mana?" tanya Sima You Lin.     

"Semua anggota klan yang berperingkat di atas Maharaja Roh telah pergi. Aku sudah menginstruksikan agar orang-orang yang tersisa pergi juga," jawab Sima Jing Ren.     

"Kami akan pergi juga," timpal Sima You Yang.     

Sima Jing Ren ingin meminta mereka untuk tinggal di rumah karena mereka lebih lemah, tetapi ia teringat bahwa kekuatan mereka sekarang telah melampaui dirinya, ia pun mengangguk, lalu berkata, "Kalau begitu, ayo kita ke sana sekarang."     

Jadi, bahkan sebelum Sima You Yue dan yang lainnya berada di rumah Klan Sima selama lebih dari satu jam, mereka mendapati diri mereka berada di jalan lagi, terbang lurus menuju kota kecil tidak jauh dari Batas Samudra. Sima Tai, Sima Lin dan seorang Tetua berdiri di tembok kota, mengawasi keadaan di Batas Samudra, membuat rencana untuk menangani apa yang sedang terjadi.     

"Semakin banyak Binatang Roh Laut yang mulai berkumpul di sini," kata Sima Lin dengan cemas.     

"Apa yang dikatakan klan lainnya?" tanya Sima Tai.     

"Semua klan mengatakan bahwa situasinya sama dengan di tempat mereka berada. Terutama untuk Klan Nalan - mereka nyaris tidak dapat bertahan lebih lama," jawab Tetua sulung.     

"Beberapa pertarungan besar telah terjadi. Pihak Binatang Roh Laut mengalami banyak kerugian, tetapi mereka tampaknya tidak mundur dan justru meminta lebih banyak bala bantuan. Ini bukan pertanda baik," tambah Sima Tai.     

"Hal yang paling mengejutkan adalah bahwa para Binatang Roh Laut ini dapat meninggalkan lautan dan naik ke pantai untuk bertarung. Itu sangat aneh," kata Sima Lie.     

"Apakah kau memperhatikan, bahwa di setiap Binatang Roh Laut, ada segaris asap hitam? Asap itu bahkan memungkinkan mereka untuk lompat ke udara dan terbang," timpal Sima Jun.     

"Kita harus mencari tahu mengapa ada gangguan seperti itu di antara para Binatang Roh Laut," simpul seorang Tetua Klan Sima, setelah lama terdiam.     

Keadaan Batas Samudra selalu tenang untuk waktu yang lama, jadi hal-hal yang terjadi saat itu jelas bukan hanya sebuah kebetulan. Jika mereka ingin supaya para Binatang Roh Laut mundur, mereka harus mencari tahu alasan dibalik gangguan tersebut.     

"Kita sudah mengirim orang untuk menyelidiki, tetapi mereka yang telah pergi ke sana tidak pernah kembali. Bukan hanya anggota klan kita, tetapi begitu juga dengan anggota klan lainnya," kata Sima Tai sambil mengerutkan alisnya. "Kemarin kita mengirim dua orang pergi bersama klan lain untuk membentuk kelompok dan menyelidiki apa yang sedang terjadi. Jika mereka masih tidak dapat mengungkap alasannya, maka kita mungkin harus melakukannya sendiri."     

"Andai saja You Yue, bocah itu, ada di sini. Ia memiliki Binatang Roh Ilahi dan pasti akan dapat mengetahui alasannya," harap Sima Lin.     

"Namun, sekarang mereka berada di benua lain, bahkan jika kita berharap begitu, itu sia-sia saja," desah Sima Tai.     

"Ah, apakah kalian merindukan kami?" Terdengar suara Sima You Yue, dan mereka yang ada di situ mengira mereka sedang bersama-sama berhalusinasi. Sima You Yue dan yang lainnya berjalan mendekat dari tembok kota, dan tersenyum ketika mereka melihat Sima Tai dan yang lainnya, dan membungkuk untuk menyapa mereka.     

"Bukankah kalian berada di benua lain? Kapan kalian kembali?" tanya Sima Lin dengan terkejut.     

Sima You Yue tersenyum, lalu menjawab, "Guruku mengirim kami kembali ke sini. Kami pulang ke rumah dan mengetahui bahwa kalian semua ada di sini, jadi kami bergegas menuju ke sini."     

"You Lin, apakah kau sudah bertemu dengan ayahmu?" tanya Sima Tai.     

"Ayah ikut dengan kami, tetapi ia sudah pergi lagi untuk membawa lebih banyak orang," jawab Sima You Lin.     

"Kekuatanmu …?" Sima Lin merasa bahwa aura orang-orang itu mirip dengan auranya sendiri, dan menatap mereka yang baru datang dengan heran.     

Khususnya untuk Sima You Yue, mereka menjadi tidak bisa merasakan auranya. Bukankah itu berarti ia telah naik ke peringkat yang lebih tinggi dari mereka semua?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.