Jika Kau Mencintaiku, Kau Harus Memanjakanku
Jika Kau Mencintaiku, Kau Harus Memanjakanku
Sebuah ruang kosong muncul di depan jalan. Jalan itu membentang menuju ke sebuah kabut putih. Ia merasa kabut putih itu hangat, jadi ia berjalan memasukinya.
Tiba-tiba, Mo Sha muncul di sisi jalan. Ia menatap Sima You Yue dengan marah.
"Kau mau ke mana?"
Sima You Yue merasa bersalah melihat tatapan Mo Sha. Ia tertawa kecil, lalu menjawab, "Aku tidak tahu ke mana aku pergi, tetapi jalan ini tidak ada ujungnya."
Mo Sha menunjuk kabut putih di depan, sambil berkata, "Jika kau berjalan lebih jauh, kau tidak akan pernah bisa kembali. Kau akan tersesat selamanya di dalam kabut itu."
Sima You Yue kaget. Ia langsung mundur dan menepuk dadanya. "Oh! Menakutkan sekali! Untunglah kau muncul."
"Ikutlah bersamaku." Mo Sha memelototi Sima You Yue dan mengulurkan tangannya untuk menggandeng Sima You Yue.
Sima You Yue sekilas menatap Mo Sha. Tiba-tiba ia tersenyum sambil bertanya, "Mo Sha, apakah kau menyukaiku?"
Mo Sha menegang mendengar pertanyaan Sima You Yue. Ia bergumam, "Omong kosong apa itu? Cepatlah dan pegang tanganku."
Sima You Yue sudah tahu bahwa itu bukan dunia nyata. Mo Sha juga hanyalah sebuah ilusi. Jadi ia tidak takut pada Mo Sha saat itu. Ia lanjut bertanya sambil tersenyum, "Apakah aku berbicara omong kosong? Jika demikian, kenapa kau selalu muncul setiap kali aku dalam bahaya?"
"Kau adalah master kontrakku," jawab Mo Sha dengan dingin.
"Namun, dari sorot matamu, kau mengkhawatirkan aku bukan karena aku master kontrakmu," bantah Sima You Yue sambil mencolek wajah Mo Sha.
Tidak ada perlawanan, berarti itu memang bukan Mo Sha.
Mo Sha menatap Sima You Yue. Ketika ia hendak menjawab Sima You Yue, ia mendengar Sima You Yue bergumam, "Aku hanya berani mengatakan itu dalam mimpiku. Sebenarnya, aku juga sedikit menyukaimu. Aku sudah selalu bersamamu sejak aku dilahirkan kembali. Kau tinggal bersamaku dan mengajariku untuk menjadi orang yang kuat. Meskipun kau pemarah dan selalu memarahiku, aku tahu kau peduli padaku. Aku percaya padamu, tetapi aku juga takut apa yang terjadi pada kehidupanku sebelumnya akan terulang kembali dan kau akan menyakiti keluargaku. Aku tidak mau lagi dikhianati oleh orang yang kucintai; aku sudah menegaskannya berulang kali di Alam Iblis. Namun, kau mengejutkanku dengan mengucap sumpah. Tidakkah itu artinya kau peduli padaku?"
Mo Sha tidak suka mendengar pengakuan Sima You Yue tersebut. Namun, ketika ia mendengar Sima You Yue yang dikhianati oleh orang yang dicintainya, hati Mo Sha terasa sakit. Ia tidak suka Sima You Yue tertekan; ia tidak suka itu.
"Aku tidak akan mengkhianatimu," tegas Mo Sha.
"Mm, aku akan percaya pada suratan takdir lagi." Sima You Yue dengan tulus mengangguk. "Namun, kau tidak boleh galak padaku, ya? Kau tidak boleh mengejekku karena kau lebih kuat dariku. Setelah kita memutus kontrak, jika kau menjadi Raja Iblis, kau tidak boleh berubah menjadi seseorang yang tidak kukenal, ya?"
Mo Sha menatap Sima You Yue dengan ekspresi yang tidak dapat ditebak, tetapi akhirnya ia mengangguk.
"Kau sungguh-sungguh mengangguk. Sepertinya kau memang benar-benar hanyalah bagian dari imajinasiku. Tidak nyata," komentar Sima You Yue sambil mengembuskan napas.
Mo Sha jarang bersikap lembut. Ketika ia mendengar kata-kata Sima You Yue, ekspresinya berubah kesal. "Apakah menurutmu aku sangat galak?"
"Bukankah kau selalu mengejekku? Huh, kau selalu mengejekku dengan kekuatanmu. Untunglah, kau bukan pacarku. Jika pacarku berani berbuat begitu, aku pasti akan langsung mencari neneknya!"
"Pacar? Apa itu?"
"Itu adalah sebutan bagi dua orang yang menegaskan hubungan cinta mereka, tetapi belum menikah. Di duniaku dahulu, sebelum menikah, orang-orang akan terlebih dahulu berhubungan lebih dekat satu sama lain selama kurun waktu tertentu. Jika mereka merasa cocok satu sama lain, mereka akan menikah. Jika tidak, mereka akan memutuskan hubungan, mengucapkan selamat tinggal dan akan menjalani hidup mereka masing-masing dengan terpisah."
"Apa yang kau inginkan dari pacarmu?"
"Tidak ada, tetapi dia harus memanjakanku! Jika dia mencintaiku, dia harus memanjakanku. Perkataanku bagaikan mandat langit. Jika aku menyuruhnya makan sayur, dia tidak boleh makan daging. Jika aku mengatakan aku suka bintang-bintang di langit, dia harus mengambilkan bintang-bintang itu untukku tanpa banyak bertanya. Tentu saja, aku tidak akan meminta hal-hal semacam itu. Bagaimanapun, dia harus sangat baik padaku!"
Mo Sha menatap Sima You Yue. Sima You Yue tidak tahu apa yang Mo Sha pikirkan.
Sima You Yue melihat bahwa Mo Sha tidak memberikan tanggapan. Ia melambaikan tangan, lalu berkata, "Meskipun aku memberitahumu tentang ini, kau hanyalah sebuah khayalan di kepalaku. Memberitahumu tentang ini sebenarnya sama saja seperti berbicara pada diriku sendiri. Sia-sia saja!"
"Bagaimana jika aku nyata?"
"Bagaimana mungkin kau nyata?" Sima You Yue melirik Mo Sha. "Kau bisa mendengarkanku berbicara sebanyak ini? Aku memarahimu dan kau tidak balik marah padaku? Ini pasti hanya khayalanku."
"Kenapa aku tidak akan marah padamu dalam khayalanmu?"
"Karena seseorang yang kukhayalkan harus baik padaku dan mendengarkanku. Tentu saja, dia tidak boleh marah padaku."
"Kau berharap aku memperlakukanmu seperti itu?"
"Harapan itu tidak ada gunanya, bukan?" tanya Sima You Yue sambil mengerucutkan bibirnya.
Bagi Sima You Yue, Mo Sha berbeda dari orang lain. Meskipun berwujud roh dan berasal dari Alam Iblis, Mo Sha adalah orang yang selalu bisa ia andalkan.
Setelah Sima You Yue hilang ingatan atas kehidupan terakhirnya dan tiba di Benua Yi Lin, ia mengira bahwa ia telah bertransmigrasi langsung dari bumi. Meskipun ia relatif kuat, hatinya masih takut akan dunia yang aneh itu. Dan Mo Sha muncul pada saat itu, mengajarinya Alkimia dan menghadapi hidup bersamanya. Meskipun Mo Sha mengajarkan Alkimia dengan galak dan selalu memarahinya, ia tidak pernah melihat ketidakpercayaan di sorot mata Mo Sha.
Mo Sha mengulurkan tangannya lagi. "Gandeng tanganku, aku akan membawamu pulang."
"Lihat, kau berubah galak lagi." Ketika Sima You Yue hendak menggandeng tangan Mo Sha, ia mendengar sebuah panggilan lembut.
"Nak, kemarilah."
Tangan Sima You Yue berhenti di udara, dan ia berbalik untuk melihat. Seorang perempuan cantik muncul di samping kabut putih.
"Ibu? Kenapa kau ada di sini?" tanya Sima You Yue sambil berseru dengan kaget.
Tangan Sima You Yue hanya berjarak satu sentimeter dari tangan Mo Sha. Kecemasan muncul di mata Mo Sha. Ia tidak bisa memaksa Sima You Yue untuk keluar dari situ. Hanya Sima You Yue yang bisa menggandeng tangan Mo Sha. Namun, sekarang Sima You Yue tidak bergerak dan Mo Sha mulai cemas.
Perempuan itu memanggil Sima You Yue lagi, "Kemarilah, Nak. Ketika kau berada di sini, kau akan lega. Kau tidak perlu memikirkan semua masalahmu, kau bisa benar-benar bebas."
Sima You Yue tanpa sadar melangkah maju.
"Jangan pergi ke sana. Jika kau pergi, kau benar-benar tidak akan bisa kembali lagi!" teriak Mo Sha.
Sima You Yue menoleh ke belakang untuk melihat Mo Sha dan kemudian menoleh kembali pada ibunya yang lembut. Sima You Yue tersenyum, lalu berkata, "Ibu, kau sudah meninggal. Meskipun aku pergi ke sana, aku tidak akan bisa menjumpaimu. Ibu, jangan khawatir. Aku akan menjaga Feng'er. Oh ya, Feng'er, aku kan sedang mengobati Feng'er. Bagaimana mungkin aku bisa berakhir di sini? Kenapa aku tidak bisa mengingatnya?"
"You Yue …." Sosok Mo Sha perlahan memudar. Ia menatap Sima You Yue dengan putus asa, ada kesedihan yang tak dapat dijelaskan dalam sorot matanya.
Waktu Mo Sha sudah habis. Jika Sima You Yue menolak untuk pergi bersamanya, Sima You Yue akan terjebak di jalan itu selamanya.
Sima You Yue merasakan sakit dalam hatinya ketika ia melihat mata Mo Sha. Ia sedih karena ia tidak memegang Mo Sha. Mo Sha tadi memintanya untuk menggandeng tangannya. Ia tidak ingin Mo Sha sedih seperti itu, jadi tanpa pikir panjang ia pun meraih tangan Mo Sha. Sebelum ia sempat berbicara, ia merasa dunia di sekelilingnya berputar.
Berbaring di tempat tidur, Sima You Yue langsung membuka kedua matanya sekaligus. Ia senang melihat orang-orang yang ada di sekitar tempat tidurnya.