Penyangkalan
Penyangkalan
"Salah orang? Bagaimana mungkin? Kau terlihat persis seperti gambar yang diberikan Saudara Kesepuluh kepada kami. Bagaimana mungkin kami salah orang?" Wu La Xiu tidak memercayai Mo Ketiga.
"Aku tidak kenal siapa pun dari klan kalian, terlebih, aku bahkan tidak tahu kalian berasal dari klan mana. Bagaimana mungkin aku bisa mengenal pangeran kesepuluh kalian?" Mo Ketiga tetap menolak untuk mengakui identitasnya.
Pada saat yang sama, Mo Ketiga juga berusaha menebak asal usul Shui Qing Man dan yang lainnya. Ratu dan pangeran dari suatu klan bersedia untuk turun tangan menyelamatkannya langsung? Mereka bahkan tahu siapa dia. Mungkinkah mereka menyelamatkannya karena mereka memiliki maksud tersembunyi?
Wu La Er terbiasa dengan situasi semacam itu selama berada di benua atas, jadi ia tahu bahwa Mo Ketiga tidak tahu tentang asal usul mereka sehingga menolak untuk mengakui identitasnya. Karena itu, ia menjelaskan, "Kami berasal dari Klan Air Lembayung. Saudara Kesepuluh kami sebenarnya bukan dari klan kami, ia seorang manusia."
"Seorang manusia?" Mo Ketiga langsung memutar otak lagi. Bagaimana mungkin seorang manusia bisa menjadi Pangeran Klan Air Lembayung? Orang itu bahkan memberi gambarnya pada mereka. Apa maksudnya?
"Kau tidak perlu mencurigai maksud kami," kata Shui Qing Man. "Kami hanya bertindak atas permintaan Pangeran Kesepuluh untuk menolongmu jika kau mengalami masalah selama berada di bawah laut. Kami tidak berniat jahat."
"Terima kasih banyak atas perhatian Ratu. Namun, kalian benar-benar salah orang. Aku bukan orang yang kalian maksud." Mo Ketiga bersikeras.
Mo Ketiga datang ke Samudra Bintang Kesembilan dengan sangat diam-diam kali itu. Sangat sedikit orang yang tahu tentang kepergiannya, apalagi bagi anggota Klan Air Lembayung, bagaimana mungkin mereka bisa tahu tentangnya?
Meskipun Mo Ketiga sangat berterima kasih atas pertolongan mereka, misinya kali itu terlalu besar. Ia tidak bisa menempatkan dirinya dalam bahaya.
"Pangeran Kesepuluh klan kami adalah Sima You Yue," kata Shui Qing Man sambil tersenyum, puas ketika ia melihat ekspresi terkejut Mo Ketiga.
"You Yue?" Mo Ketiga benar-benar terpana. Bagaimana mungkin ia bisa tidak tahu kalau Sima You Yue telah menjadi Pangeran Kesepuluh Klan Air Lembayung?
"Melihat ekspresimu, kau tentu kenal dengan saudara kesepuluh kami, kan?" tanya Wu La Xiu. "Saudara kesepuluh mengatakan bahwa kami harus menolong orang bernama Mo Ketiga jika kami sampai bertemu dengannya. Sekarang beri tahu kami, apakah kau memang Mo Ketiga?"
Mo Ketiga benar-benar malu, ia membungkuk dalam-dalam di hadapan Shui Qing Man. "Aku tidak punya pilihan selain merahasiakan identitasku sebelum tahu siapa kalian sebenarnya. Aku benar-benar minta maaf."
"Pangeran Kesepuluh memberi tahu kami bahwa kau mungkin tidak akan mengakui identitasmu jika kami bertemu denganmu, tetapi kau akan mengerti begitu kami menyebut namanya," kata Shui Qing Man.
"Terima kasih banyak, kalian telah menyelamatkanku." Mo Ketiga mengungkapkan rasa terima kasihnya sekali lagi.
"Untuk apa kau berterima kasih kepada kami! Sebagai teman Saudara Kesepuluh, tentu saja kau juga teman Klan Air Lembayung," kata Wu La Xiu. "Kau lumayan berbakat, kan? Kau sama sekali tidak menunjukkan aura manusia. Jika bukan karena kau terlihat sangat mirip dengan gambar yang You Yue berikan pada kami, kami tidak akan memedulikanmu sama sekali!"
"Baiklah, Saudara Kesembilan, jangan menunda perjalanan Mo Ketiga lebih lama lagi," saran Wu La Er. "Ia terluka parah. Kita sebaiknya pergi ke istana dahulu."
"Benar. Kita bisa lanjut mengobrol di istana," timpal Wu La Xiu.
"Makanlah pil ini sebelum kita pergi." Shui Qing Man mengeluarkan sebotol pil. "You Yue menyempurnakan pil ini untuk klan kami, untuk menyembuhkan luka-luka yang kami derita."
Mo Ketiga meminum pil tersebut, itu memang pil yang juga bisa berkhasiat untuk manusia. Ia menelannya tanpa ragu.
Begitu pil tersebut mendarat di perutnya, organ-organ dalam Mo Ketiga yang sebelumnya terasa terbakar langsung ditenangkan oleh sebuah gelombang dingin. Ia merasa jauh lebih nyaman.
"Kau sungguh beruntung. You Yue selalu menyuruh kami membawa pil ini untuk berjaga-jaga. Kalau bukan karena itu, kau pasti agak sulit untuk sembuh," komentar Shui Qing Man.
Mereka memang pintar. Mereka bisa tahu kalau luka-luka Mo Ketiga bertambah parah karena memang sudah lama tidak diobati. Mo Ketiga mungkin telah kehabisan pil untuk waktu yang lama.
Mereka membawa Mo Ketiga kembali ke istana. Para anggota Klan Air Lembayung sangat penasaran ketika mereka melihatnya, terutama Wu La Mai. Ketika ia melihat Shui Qing Man berbicara dengan Mo Ketiga, ekspresinya berubah kesal.
Wu La Mai langsung menarik Shui Qing Man ke samping, lalu bertanya dengan dingin, "Qing Man, siapa dia?"
"Pfft-" Wu La Xiu melihat betapa cemburunya ayahnya dan tidak bisa menahan tawa.
"Ayah, dia Mo Ketiga. Saudara Kesepuluh meminta kita untuk menolongnya jika kita bertemu dengannya, ini dia," jawab Wu La Er menjelaskan.
"Dia seorang manusia? Dia tidak menunjukkan aura manusia sama sekali." Wu La Mai menatap Mo Ketiga dengan curiga.
"Salam, Raja Air Lembayung." Mo Ketiga datang ke hadapan Wu La Mai dan membungkuk memberi salam. "Aku menggunakan beberapa metode untuk menyembunyikan aura manusiaku."
"Kalian berdua, rawatlah dia." Wu La Mai tidak menyukai Mo Ketiga. Ia menarik tangan Shui Qing Man dan membawanya keluar menuju istana. "Bagaimana? Apakah kau bertemu dengan You Yue? Bagaimana kabarnya? Apakah keadaannya lebih baik sekarang? Bagaimana ia bisa terluka separah itu?"
"You Yue terluka?" Mo Ketiga mendengar apa yang dikatakan Wu La Mai saat ia berbalik ke arah Wu La Xiu.
"Ya. Kami kembali kali ini untuk membesuk You Yue. Utusan kami mengatakan bahwa You Yue tidak sadar saat mereka kembali dari benua atas, jadi kami pergi untuk melihat keadaannya," jawab Wu La Xiu. Ketika ia melihat betapa khawatirnya Mo Ketiga, ia menepuk pundaknya. "You Yue sudah baik-baik saja. Ia sudah sadar ketika kami pergi mengunjunginya. Keadaan mentalnya sudah membaik. Ia bahkan menyempurnakan banyak sekali pil untuk kami."
Mo Ketiga menjadi tenang ketika ia mendengar bahwa Sima You Yue sudah sembuh. "Bagaimana You Yue bisa sampai terluka? Bisakah kau menceritakannya padaku?"
"Tentu, ayo pergi. Toh, Ayah menyuruh kami untuk merawatmu, jadi kita bisa meluangkan waktu untuk mengobrol." Wu La Xiu membawa Mo Ketiga ke istana samping.
Setelah ketiga orang itu pergi ke sisi istana untuk sesaat, tiba-tiba terdengar tanda bahaya dan seluruh Klan Air Lembayung berubah waspada.
"Ada apa?" tanya Mo Ketiga.
"Klan belut dan Klan Naga Air sedang menyerang kami," jawab Wu La Xiu menjelaskan. "Kau masih terluka, jadi kau sebaiknya tetap di sini. Kami akan keluar untuk memeriksa keadaan."
Kakak beradik itu bergegas keluar dan kebetulan bertemu Wu La Mai dan Shui Qing Man yang sudah berada di luar.
"Kumpulkan orang-orang yang tersisa," perintah Wu La Mai pada para putranya sambil memegang pil yang baru saja diberikan Shui Qing Man, lalu ia melangkah dengan tegas menuju istana.
Cheng Xiang sudah menunggu mereka di luar dan tahu bahwa mereka sudah kembali begitu ia melihat Shui Qing Man berjalan mendekat.
Cheng Xiang bertanya-tanya apakah mereka berhasil membawa pulang satu pil pun? Jika mereka berhasil, maka mereka akan dapat melalui pertarungan berikutnya dengan jauh lebih mudah. Namun, ketika ia teringat bahwa Sima You Yue sedang terluka dan bahwa mereka pergi untuk membesuknya, ia merasa bahwa mereka tidak mungkin membawa pulang satu pil pun.
"Cheng Xiang, bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Wu La Mai.
"Pangeran Ketiga dari klan belut dan Klan Naga Air telah memimpin pasukan mereka dan sekarang berada di perbatasan pertahanan kita. Pangeran Sulung dan Pangeran Kedua saat ini sedang menghadapi mereka," lapor Cheng Xiang.
"Cheng Xiang, kami membawa pulang beberapa pil. Pertama-tama, utuslah orang untuk memberikan pil-pil ini kepada Lu'er," pinta Shui Qing Man.
Ketika Cheng Xiang mendengar Shui Qing Man menyinggung tentang pil, matanya berubah cerah. Ia langsung mengambil pil-pil itu, lalu pergi ke luar dengan patuh.
"Apakah kita sebaiknya pergi dan memeriksa keadaan di sana?" tanya Shui Qing Man.
"Jangan khawatir. Kita telah mengutus para pangeran ke medan perang, kita tidak perlu ke sana," jawab Wu La Mai. "Lu'er dan yang lainnya sudah cukup untuk menumpas mereka. Aku justru mengkhawatirkan tentang Klan Naga Air, mereka telah berkembang pesat selama beberapa tahun ini. Mereka memiliki lebih banyak pendekar tangguh daripada kita."