Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Terlambat



Terlambat

0Setelah sibuk di luar seharian, Sima Lie baru pulang malam hari dan intensitas perasaan gelisah dalam hatinya terus meningkat.     

"Pelayan, di mana para tuan muda?"     

Seorang pelayan berjalan ke dalam dari luar, lalu berkata: "Jenderal, Tuan Muda Tertua dan Tuan Muda Kedua telah pergi untuk berpatroli di Kota Lin. Tuan Muda Ketiga ada di rumah, sedangkan Tuan Muda Keempat dan Kelima berada di Akademi."     

"Pergi dan suruh mereka semua untuk pulang," perintah Sima Lie.     

Pelayan tersebut memandang Sima Lie dengan ekspresi kebingungan. Bukannya tidak ada hal yang luar biasa yang terjadi hari ini? Kenapa ia tiba-tiba ingin memanggil semua cucunya untuk pulang?     

"Jenderal, apakah kau ingin ini dilakukan sekarang juga?"     

"Mm. Pergi sekarang. Minta Tuan Muda Tertua dan Tuan Muda Kedua bergegas pulang malam ini," jawab Sima Lie.     

Melihat betapa serius sikap Sima Lie, pelayan tersebut tahu bahwa sesuatu yang penting telah terjadi. Ia berkata: "Pelayan tua ini akan pergi sekarang."     

Pelayan itu pergi ketika Sima Lie duduk di rumah, dengan hatinya yang senantiasa gelisah. Sima Lie terus mondar-mandir di sekitar rumah.     

Pelayan tersebut kembali, lalu berkata: "Jenderal, aku telah mengirim orang untuk mencari Tuan Muda Tertua dan Tuan Muda Kedua. Mereka akan kembali besok pagi. Tuan Muda Keempat sudah kembali, sedangkan Tuan Muda Kelima sedang berkultivasi tertutup dan belum kelihatan."     

"Kau belum bisa bertemu dengan You Yue?" tanya Sima Lie.     

"Ya. Ketika kami tiba di sana, Tuan Muda Qu mengatakan bahwa Tuan Muda Kelima mengatakan bahwa sebelum ia melakukan kultivasi tertutup, ia memberi perintah supaya tidak diganggu. Aku menduga kalau ia sedang berada pada titik penting dalam kultivasinya," jawab pelayan tersebut. "Namun, Tuan Muda Qu mengatakan kalau Tuan Muda telah berkultivasi selama dua hari dan seharusnya sebentar lagi ia akan keluar dari kultivasi tertutupnya."     

"Mm, kita akan pergi besok pagi untuk mengecek lagi. Jika Tuan Muda Kelima telah keluar dari kultivasi tertutupnya, kita akan memintanya untuk segera pulang," kata Sima Lie.     

"Ya, Jenderal." Pelayan tersebut pergi setelah menerima perintah tersebut.     

Pada pagi hari kedua, selain Sima You Yue, Sima You Ming, Sima You Qi, Sima You Ran dan Sima You Le semuanya telah tiba.     

"Kakek, mengapa kau tiba-tiba memanggil kami semua untuk pulang?" tanya Sima You Ming.     

"Benar, situasi apa yang begitu mendesak sehingga kami bahkan harus pergi walaupun belum selesai menghitung stok barang dari beberapa toko kita?" tanya Sima You Qi.     

"Kami juga ada beberapa kelas hari ini," kata Sima You Le.     

"Kalian semua harus segera meninggalkan Ibu Kota Kekaisaran. Kalian tidak akan kembali ke sini dalam waktu satu tahun," ucap Sima Lie.     

"Apa?!"     

"Kenapa?!"     

"Kakek?!"     

"Pergi dari sini?!"     

Mereka berempat terpana dengan apa yang dikatakan Sima Lie. Bahkan pelayan tersebut yang berdiri di samping menatap Sima Lie dengan sangat terkejut.     

"Mm. Kalian harus pergi dan mengepak barang-barang kalian dan pergi sebentar lagi. Kalian tidak boleh pulang dalam waktu setahun," kata Sima Lie.     

"Kakek, apa yang terjadi? Mengapa kau ingin kami pergi?" tanya Sima You Ran.     

"Kalian patuhi saja instruksiku," jawab Sima Lie dengan tenang.     

"Kakek, jika kau tidak memberi penjelasan pada kami, kami tidak akan pergi," ancam Sima You Ming.     

"Benar, Kakek, Jika kau tidak menjelaskannya kepada kami, kami tentu saja tidak akan pergi," timpal Sima You Le.     

"Kalian semua sebaiknya tidak membuatku marah!" raung Sima Lie.     

"Kakek, jika kau tidak memberi kami penjelasan, bahkan jika kami pergi, hati kami akan gelisah," kata Sima You Ran.     

"Hhh" Sima Lie mengembuskan napas panjang, lalu berkata: "Temperamen kalian semua ini … baiklah kalau begitu, aku akan memberitahu kalian semua alasannya …."     

Sima Lie memberi tahu mereka yang sebenarnya tentang klan mereka dan bahkan memberi tahu mereka tentang firasatnya.     

"Kakek, apakah maksudmu orang-orang dari klan kita mungkin bisa datang ke sini?" Sima You Ming mengerutkan alisnya. Ia tidak menyangka kalau mereka ternyata memiliki riwayat semacam itu.     

"Firasat yang kurasakan kemarin sangat kuat dan aku merasa bahwa mereka semua mungkin akan datang," kata Sima Lie. "Mereka adalah orang-orang paling kuat dari Klan Sima, jadi kalian semua harus segera pergi. Jika sesuatu benar-benar terjadi, mungkin ini bisa jadi jalan keluarnya."     

"Kakek, bagaimana dengan Saudara Kelima?" tanya Sima You Ran.     

"Dia masih di Akademi, sedang melakukan kultivasi tertutup. Aku sudah mengirim orang untuk memberitahunya bahwa begitu ia selesai dari kultivasinya, ia harus segera pergi," jawab Sima Lie. "Cukup, jangan buang-buang waktu lagi. Kalian harus segera pergi."     

"Tetapi Kakek, jika orang-orang itu benar-benar datang, bagaimana mungkin kami bisa meninggalkanmu sendirian di rumah …." Sima You Le tidak mau pergi dan ingin tinggal untuk menemani Sima Lie.     

"Omong kosong!" teriak Sima Lie tiba-tiba. "Jika orang-orang dari sisi itu benar-benar datang, apakah kau mampu menjadi lawan mereka jika melihat dari kekuatanmu saat ini? Dengan satu pandangan, mereka mampu membuatmu tidak bisa bergerak. Apa yang akan kau gunakan untuk menghadapi mereka? Hidupmu?"     

"Tetapi, mereka kan belum pasti akan datang …." jawab Sima You Le dengan suara kecil sambil menundukkan kepala.     

"Kakek, kenapa kau tidak ikut saja bersama kami?" tanya Sima You Ran.     

"Aku adalah Jenderal Kerajaan. Bagaimana mungkin aku bisa pergi dengan kalian semua?" Sima Lie menggelengkan kepala. "Kalian semua harus ingat bahwa apa pun yang terjadi, kalian tidak boleh pulang. Yang paling penting adalah melindungi nyawa kalian, mengerti?"     

"Kami mengerti, Kakek."     

"Cukup, semua barang kalian sudah dipersiapkan. Masing-masing dari kalian harus mengambil cincin interspasial dan pergi." Sima Lie mengeluarkan empat cincin interspasial sambil berbicara.     

Mereka berempat melangkah maju, mengambil cincin interspasial dan meneteskan darah mereka pada cincin tersebut.     

Sima Lie membawa mereka berempat keluar dan tepat ketika mereka berjalan keluar rumah, tubuh Sima Lie tiba-tiba merasakan ledakan kekuatan lalu ia langsung melihat ke arah langit.     

"Mereka sudah tiba!"     

Sama seperti yang Sima Lie katakan, sebuah ledakan kekuatan dengan cepat muncul dari luar kota.     

"Larilah dengan cepat!" Sima Lie mendorong Sima You Ming, yang ada di sampingnya, sambil mendesaknya.     

"Haha, kau mau lari? Sudah terlambat!" Sebuah suara tak terkendali terdengar, yang mengejutkan seluruh Ibu Kota Kekaisaran.     

Sima Lie melompat ke udara, ke ruang di atas Kediaman Jenderal dan menatap sekelompok orang yang baru saja terbang mendekat. Ekspresi mereka serius tidak seperti sebelumnya.     

Merasa bahwa para Master yang kuat telah datang, orang-orang di Ibu Kota perlahan-lahan satu demi satu menuju keluar untuk melihat.     

"Wuuush."     

"Wuuush."     

Dua siluet dengan cepat melintas dan muncul di udara, dan ternyata itu adalah kepala sekolah yang tua dan seorang pengawal dari Istana Kekaisaran.     

Ketika mereka melihat Sima Lie, kepala sekolah yang tua itu terbang dan bertanya: "Apa yang terjadi? Ada aura tiga Maharaja Roh dan satu Santo Roh … siapa orang-orang yang datang ini?"     

Sima Lie melirik kepala sekolah yang tua, lalu berkata: "Ini adalah masalah yang melibatkan Klan Simaku, kau dan Huang tua tidak perlu melibatkan diri dalam masalah ini."     

Huang tua itu tentu saja tidak ingin ikut melibatkan diri, jadi ketika ia mendengar apa yang dikatakan Sima Lie, ia berdiri sangat jauh.     

"Lie …."     

Sima Lie mengeluarkan sebuah cincin, lalu berkata: "Aku harus merepotkanmu untuk membantuku memberikan ini pada You Yue. Kau tidak boleh membiarkan Sima You Yue keluar. Pergilah kembali ke Akademi."     

Kepala sekolah yang tua mengambil cincin itu dan terbang ke sisi samping, tetapi ia tidak pergi. Ia hanya berdiri menjauh, berencana untuk mengamati hal-hal yang sebentar lagi akan terjadi.     

Sima Lin bersama dengan Sima Kai dan yang lainnya, tiba dengan cepat di Ibu Kota Kekaisaran, melayang di udara. Melihat Sima Lie, Sima Kai cukup terkejut dan ia membuka mulutnya, lalu berkata: "Kau ternyata belum mati!"     

Sima Lin, Sima Kai dan Sima Qing bertiga merupakan Santo Roh. Sima Kai menunduk, menatap Sima You Ming dan tiga lainnya yang berada di kediaman Sima Lie. Hatinya menyala dengan penuh tekad.     

"Sima Lie, pada waktu itu, kalian semua menghindari hukuman dan melarikan diri. Klan telah melakukan banyak upaya, tetapi tetap tidak berhasil menangkap kalian semua. Aku tidak menyangka kalau kalian semua ternyata bersembunyi di tempat semacam ini." Sima Ke menatap Sima Lie, mata Sima Ke memancarkan ekspresi yang aneh.     

Sebelum mereka datang, Sima Ke sudah berdiskusi dengan Sima Kai. Tidak peduli bagaimanapun juga, ia tidak akan membiarkan mereka kembali ke klan mereka hidup-hidup. Jika mungkin, yang terbaik adalah langsung memusnahkan mereka semua di tempat.     

Sima Kai menatap Sima Lie, mata Sima Lie penuh dengan niat untuk membunuh. Karena Sima Lie benar-benar berhasil bertahan hidup setelah digigit oleh Tikus Iblis Berjari Enam, ia seharusnya bisa mengenali makhluk tersebut. Sima Kai tentu saja tidak akan membiarkannya mengungkapkan hal itu, jika tidak ….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.