Tak Ada Gunanya Kau Bungkam
Tak Ada Gunanya Kau Bungkam
Kediaman adipati tidak pernah ikut campur dalam pertikaian antar klan, jadi bagaimana mungkin pasukan kediaman adipati bisa ikut bertempur?
Mereka semua tidak percaya, kecuali Zheng Wei Ming dan Tujuh Belas.
Meskipun Tujuh Belas tidak tahu mereka pakai cara apa, kekuatan jiwanya telah dikekang, menunjukkan kalau mereka telah bersiap.
"Ketua Klan, kenapa Adipati hanya menangkap kita saja dan Klan Hua tidak?" tanya seseorang dengan enggan.
"Ya, walaupun pertempuran kita telah membahayakan Kota Tepi Barat, seharusnya Klan Hua juga ditangkap! Kenapa cuma kita!"
"Mungkinkah Adipati benar-benar membantu Klan Hua?"
Mereka semua merasa kalau memang begitu kenyataannya, tetapi mereka tidak bisa paham apa alasannya.
Kalau mereka tidak tahu kenapa, akan ada orang yang menemui mereka di waktu yang tepat.
Namun, mereka harus menanti selama tiga hari.
Tiga hari kemudian, An Xi mengunjungi penjara bawah tanah. Selain Hua Xu, ia juga datang bersama tiga orang lainnya yang belum pernah mereka lihat.
"Tuanku, apa maksudnya semua ini?" Zheng Wei Ming menatap Hua Xu dan bertanya dengan wajah tenang, "Apa kau bersekongkol dengan Klan Hua? Kau bilang kau tidak akan ikut campur dalam masalah antar klan!"
"Aku memang ikut campur." An Xi mengaku.
"Kalau begitu, kenapa kau sampai mau ingkar janji untuk membantu Klan Hua?"
"Menurutmu kenapa?" An Xi menatap Zhang Wei Ming, maksudnya sudah jelas. "Tanpa perlu kujawab, kau pasti sudah paham. Kalau bukan karena tingkahmu, memangnya aku mau ikut campur?"
"Memangnya apa yang kami lakukan? Apa yang kami lakukan?" Tidak mengerti apa maksud An Xi, anggota Klan Zheng yang lainnya mengalihkan perhatian mereka pada ketua klan mereka. "Ketua Klan, apa maksud Adipati?"
Zheng Wei Ming tidak menjawab. Yang ia pikirkan hanyalah bahwa masalah itu telah terungkap. Jadi, kali ini ia benar-benar tidak bisa bertahan hidup. Jangankan mengampuninya, kalaupun An Xi tidak membunuhnya, ia sendiri juga tidak akan membiarkan dirinya terus hidup di situ.
Sejak detik ia setuju bekerja sama dengan mereka, ia tidak boleh gagal. Ia sama sekali tidak bisa mundur!
Namun, bagaimana mungkin An Xi bisa tahu urusan serahasia itu? An Xi tahu sejak kapan?
Melihat wajahnya yang pucat dan keringatnya yang bercucuran, anggota Klan Zheng pun langsung mengerti apa yang telah ia lakukan.
"Ketua Klan?" Mereka menatapnya dengan putus asa, berharap mendengar jawaban yang sebaliknya.
Namun, keheningan tersebut membuat hati mereka seolah-olah tenggelam ke dalam gudang es.
An Xi memimpin yang lainnya berjalan melewati sel mereka, berjalan sampai ke sel yang terjauh. Tujuh Belas dikurung di sana.
Dari tatapan mata An Xi, Tujuh Belas tahu kalau persekongkolan mereka telah terungkap. Dengan kata lain, ia tahu kalau itu telah terungkap sejak ia tahu kalau mereka mengekang kekuatannya.
Sambil menatap mereka yang berdiri di luar, ia tidak panik atau terkejut, ia justru bertanya dengan penasaran, "Bagaimana kalian bisa tahu?"
"Kau tidak akan pernah bisa merahasiakan hal semacam ini. Kalau kau sembunyikan, pasti selalu ada petunjuk," jawab An Xi.
"Tidak mungkin, kau tidak punya pertahanan melawan ras jiwa, bagaimana mungkin kau bisa tahu ini?" Tujuh Belas memahami kejiwaan mereka. Selama ini mereka selalu merasa kalau ras jiwa hanya ada di beberapa tempat tersebut, mereka tidak pernah menduga kalau ras jiwa akan muncul di situ. Maka dari itu, seharusnya persekongkolan mereka tidak mungkin bisa ketahuan.
Ia menatap Sima You Yue dan Mo Yu yang berdiri di belakang. "Kalian yang tahu dahulu?"
"Seharusnya kau merasa terhormat," kata An Xi. "Putri Muda dan Tuan Mo Yu sendiri yang membongkar persekongkolanmu."
"Putri Muda?"
"Tuan Mo Yu?!"
Orang-orang di penjara menatap mereka dengan kaget. Ternyata mereka itu Putri Muda dan Mo Yu! Yang lebih mengejutkan lagi ialah ternyata Ketua Klan Zheng telah bersekongkol dengan orang-orang Wilayah Jiwa!
Pantas saja Adipati terlibat dalam masalah ini. Ternyata ini sama sekali bukan perselisihan klan belaka!
"Kau Putri Muda Alam Hantu?" Tujuh Belas menatap Sima You Yue. Ia tidak menyangka Sima You Yue ternyata masih semuda itu. "Aku memang sedang sial sampai-sampai aku bertemu denganmu di sini!"
Kalau bukan gara-gara mereka, pasti tidak akan begini jadinya!
"Apa bedanya? Baik kau ketemu kami maupun tidak, persekongkolanmu tidak akan berhasil," ejek Sima You Yue. "Ada banyak orang hebat di Alam Hantu, kau tidak akan bisa dapat apa-apa dari kami!"
"Huh!" Tujuh Belas tersenyum, tidak mendebatnya. Ketika rencana Komandan berhasil, kita lihat saja apa Klan Hantu masih bisa tertawa seperti sekarang.
"Kau memikirkan Xu Yu?" tanya Sima You Yue. "Kau pikir rencananya sempurna?"
"Aku tak tahu kau omong apa!" Tujuh Belas menekan lehernya sendiri, tidak mau mengaku.
"Kau takut ketahuan Xu Yu kalau kau mengucapkannya?" tanya Sima You Yue. "Waktu kalian bertemu di luar kota, kau takut sekali padanya!"
"Kau tahu dari mana?"
"Kulihat sendiri!" jawab Sima You Yue. "Kau pikir tidak akan ada yang melihat kalian kalau kau keluar kota?"
"Bagaimana mungkin! Kalau kau ada di sana, bagaimana mungkin Komandan tidak tahu!"
"Hehehe Memangnya kami bisa ketahuan dengan pakai kekuatan Xu Yu saja?" tanya Sima You Yue dengan nada menghina. "Kalaupun Xu Yu ada di sini, dia tidak akan bisa menyelamatkanmu!"
Mau tidak mau Tujuh Belas pun bersusah hati. Ternyata Sima You Yue sudah tahu segalanya.
"Aku tak kan memberitahumu apa-apa! Kau tak kan bisa dapat apa pun dariku!" katanya, berniat meledakkan dirinya sendiri.
Jleb -
Sebuah bilah pisau yang pendek menembus dadanya dan memakunya ke dinding di belakang. Perlahan kepalanya menunduk, melihat lubang besar di dadanya, sebuah senyuman tersungging di sudut mulutnya.
Tak ia sangka ia akan mati semudah itu. Jadi, ia tidak perlu meledakkan dirinya sendiri.
Tidak apa-apa. Mereka tidak bisa menanyakan apa pun setelah ia mati, dan mereka tidak akan bisa tahu apa yang akan terjadi nanti.
Buk!
Ia jatuh ke tanah, tetapi ia jadi lebih sadar di saat-saat terakhir.
Ia melihat Sima You Yue tiba-tiba muncul di sampingnya, tetapi pintu kurungannya tidak terbuka. Ia melihat Sima You Yue berjongkok di sampingnya, jari-jarinya yang ramping meraih bahunya dan mengangkat tubuhnya. Ia mendengar Sima You Yue berkata di telinganya, "Kau pikir semua akan berakhir kalau kau mati? Kau tidak tahu apa yang akan kulakukan?"
"Kau … mau …."
"Yang kumau waktu kau mati, kuharap kau tahu lebih banyak …."
Setelah itu, Sima You Yue menjelajahi lautan pengetahuan Tujuh Belas pakai kesadaran roh-nya, dan langsung membaca ingatannya.
Ia tahu Sima You Yue memasuki kesadarannya, tetapi ia tidak bisa menghentikannya.
Setelah Sima You Yue keluar dari kepalanya, ia merasa tubuhnya dihempas ke tanah, bagaikan lap rombeng yang dibuang. Suara Sima You Yue yang dingin terdengar di telinganya, "Sudah kudapat apa yang kumau, silakan urus sisanya …."
Ia sangat tidak terima. Jelas-jelas ia tidak melakukan apa-apa, tidak mengatakan apa-apa, tetapi ia tetap membiarkan Sima You Yue tahu. Kalau Xu Yu tahu, apa yang akan Xu Yu lakukan pada klan?
Demikianlah, karena mereka sendiri yang menawarkan diri di hadapan Xu Yu, mereka telah mengaitkan nasib mereka dengan Xu Yu. Ini bukan pilihannya, melainkan pilihan mereka.
Sima You Yue dan Mo Yu berjalan keluar, Klan Zheng dan Klan Wei tidak berani bicara, karena takut nasib mereka akan berakhir seperti Tujuh Belas.
"Putri Muda, orang-orang ini mau diapakan?" An Xi mengajukan pertanyaan yang membuat hati mereka menggantung.