Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Harta Karun



Harta Karun

1Melihat tumpukan kulit kenari, Sima You Yue tersenyum. "Sepertinya orang yang benar-benar tahu cara makan kenari itu ada di sini sebelumnya! Tumpukan ini tinggi sekali, aku penasaran berapa lama waktu yang dia butuhkan untuk makan semua ini."     

"Nona Muda, cangkang kenari ini keras sekali. Ini tadi kuinjak, tetapi cangkangnya sama sekali tidak pecah," kata Bayangan Hitam dengan heran.     

"Memangnya ada kenari yang sekeras ini?" Sima You Yue berjalan mendekat, mengambil kulit kenari tersebut, dan meremasnya kuat-kuat. Namun, ia malah kesakitan. "Bagaimana mungkin dia bisa menghancurkan kenari yang sekeras ini?"     

Bahkan sebuah gunung sekalipun mungkin tidak akan bisa menghancurkannya.     

"Pasti itu semacam harta karun," celetuk Huan.     

"Ini bukan kenari dari Alam Hantu." Mo Yu berjalan mendekat, mengambil kenari di tangan You Yue dan memeriksanya sebentar. "Ini dibawa dari tempat lain."     

"Apa itu dari dunia manusia atau Alam Iblis?"     

Wu Lingyu juga datang mendekat untuk memeriksa. "Ini bukan dari Alam Iblis, tidak ada energi iblis di dalamnya. Namun, tampaknya ini berbeda dari energi roh dari dunia manusia."     

Apa pun dari alam mana pun akan membawa kekuatan roh dari tempatnya berasal. Namun, kekuatan roh pada kulit kenari tersebut sangat aneh, itu tidak mengandung kekuatan roh dari ketiga alam yang ada.     

"Kalau ini bukan kekuatan roh dari tiga alam yang ada, apa ini dibawa dari tempat lain?" Sima You Yue memperhatikan kulit kenari di tangannya sambil berpikir.     

Meskipun ia belum melihat dunia lain, dalam hati ia sudah menebaknya. Namun, ini kali pertama ia melihat sesuatu yang tidak berasal dari dunia ini.     

"Sepertinya orang luar yang suka makan kenari datang ke sini dan menyisakan setumpuk kulitnya," kata Bayangan Hitam. "Aku tidak tahu dari mana asalnya, aku ingin sekali bertemu dengannya."     

Melihat hal-hal tersebut, Mo Yu teringat akan orang itu.     

"Kurasa dia mungkin bocah itu." Ia mengutarakan tebakannya.     

"Iya? Benarkah?"     

"Selama ini Kuasa Naga Legenda memang selalu legendaris dan tidak ada orang yang pernah melihatnya. Karena itu tiba-tiba muncul sekarang, kemungkinan itu datang dari luar sangat tinggi." Mo Yu menganalisis. "Selain itu, dia datang mencarimu. Di dunia ini, siapa yang tidak tahu kalau kau-lah yang paling banyak disambar petir? Hanya orang luar yang bisa melakukan ini."     

"Iya? Orang-orang dari luar mencariku? Apa kau sudah terlalu banyak berpikir?" Sima You Yue tidak berpikir demikian. "Dunia ini besar sekali, semuanya mungkin saja."     

Ia tidak percaya bahwa orang yang agak berbeda darinya bisa ada hubungannya dengannya!     

"Sudah, sudah, kita fokus makan saja. Jangan terganggu." Setelah ia selesai bicara, ia berjalan kembali ke panggangan dan mulai membalik ikan bakar.     

Melihatnya tidak tertarik dengan hal tersebut, yang lain pun berhenti memperhatikan kulit kenari itu dan berjalan kembali untuk melihatnya memanggang ikan.     

Setelah beristirahat di situ selama sehari, Burung merah kecil terus membawa mereka ke depan, sampai mereka berhenti di sebuah rawa.     

Melihat si burung merah melayang di udara dan tidak lanjut terbang, Sima You Yue bertanya pada Mo Yu, "Ada apa?"     

Mo Yu meletakkan cangkir teh yang ia pegang. "Burung merah kecil merasa ada harta karun."     

"Harta karun? Benarkah?" Sima You Yue tiba-tiba jadi tertarik dan bangkit berdiri dari tempat duduknya. "Karena ada harta karun, ayo kita turun dan periksa."     

"Jangan terlalu bersemangat, burung merah kecil hanya merasakan ada satu di sekitar sini, tetapi aku tidak tahu di mana tepatnya." Mo Yu memadamkan semangat Sima You Yue.     

Sima You Yue tidak keberatan. Ia berkata sambil tersenyum, "Agak jauh juga tidak masalah. Burung merah kecil, carilah tempat untuk berhenti."     

Burung merah kecil mengangguk, perlahan-lahan terbang turun, kemudian berhenti di tempat yang tampak cukup kering.     

Mereka semua turun dari punggung burung merah kecil dan dengan lambaian tangan Mo Yu, burung merah kecil pun menghilang.     

Sima You Yue sangat mengenali gerakan tersebut. Tampaknya Mo Yu juga punya tempat semacam Pagoda Roh, di mana Mo Yu dapat menyimpan kehidupan.     

"Nona Muda, ada orang yang barusan dari sini. Jejak kaki ini masih baru sekali." Huan memperhatikan sekeliling dan langsung menemukan jejak kaki di sekitarnya.     

"Berdasarkan jejak kaki ini, kelihatannya ada banyak orang." Wu Lingyu melirik jejak kaki tersebut, memahami kondisi jejak kaki itu. "Mereka juga kemari untuk cari harta karun."     

"Kalau begitu, seharusnya kita bisa dapat petunjuk dengan mengikuti jejak kaki ini." Sima You Yue tersenyum senang.     

Bagus sekali. Ada orang yang menunjukkan jalannya pada mereka!     

Mereka mengikuti jejak kaki tersebut. Mereka semua pakai kekuatan roh mereka untuk meringankan tubuh mereka. Bagi Sima You Yue dan Wu Lingyu, itu bahkan lebih mudah. Mereka tinggal langsung beralih ke wujud jiwa mereka.     

"Apa memang ada harta karun di lingkungan ini?" Bayangan Hitam merasa tempat tersebut terlalu biasa, dan sepertinya sama sekali tidak ada harta karun. Yang terpenting, tidak ada satu pun sosok di seluruh rawa. Kalau ada harta karun, bagaimana mungkin tidak ada orang di situ?     

"Burung merah kecil bilang ada," jawab Mo Yu.     

"Kalau begitu, panggil burung merah kecil untuk menunjukkan jalannya!" tuntut Sima You Yue.     

"Sudah kubilang tadi, indra burung merah kecil hanya berupa jangkauan dalam radius seratus enam puluh satu kilometer," kata Mo Yu. "Kalau kita mau cari harta karun, kita harus mencarinya sendiri."     

"Jejak kaki mereka hilang di sini," kata Wu Lingyu pada Sima You Yue sambil berbalik.     

Sima You Yue melangkah maju dan memeriksanya. "Sama sekali tidak ada jejak kaki. Kurasa mereka masuk ke dalam tanah. Ayo kita turun juga."     

"Baiklah."     

Mereka membungkus diri mereka dengan kekuatan roh, lalu melompat ke dalam rawa. Lumpur di situ sangat lembut sampai-sampai mereka langsung tenggelam begitu mereka melompat.     

Mereka tenggelam cukup lama. Setelah tenggelam melalui tanah, mereka menemukan bebatuan keras di bawah. Ada lubang di bawah batu-batu tersebut. Lubang itu tampak baru, dan seharusnya dibuat oleh orang-orang yang mendahului mereka.     

"Ayo kita turun ke lubang itu." Sima You Yue masuk ke lubang tersebut terlebih dahulu. Ia pikir dasarnya juga batu yang keras, tetapi di luar dugaan, ternyata itu sungai yang gelap. Sima You Yue tidak memperhatikan dan jatuh ke dalamnya.     

Yang lainnya juga ikut ikut jatuh ke dalam air.     

Mereka berenang ke tepi, Wu Lingyu menembakkan api untuk menerangi sungai yang gelap.     

"Bangkai!"     

Tidak jauh dari Sima You Yue, bangkai beberapa Binatang Roh gelap mengapung di atas air.     

"Lihat ini, pasti mereka yang melakukannya," kata Sima You Yue. "Bisakah kau membunuh Binatang Roh neraka ini tanpa merusak lingkungan sekitar? Tampaknya mereka kuat sekali."     

"Seharusnya Binatang Roh neraka ini tidak lemah." Huan memeriksa bangkai Binatang Roh neraka. Ia baru tahu kalau mereka semua terbunuh hanya dengan satu gerakan. Binatang-binatang Roh neraka tersebut sangat kuat, dan mereka dibunuh tanpa kesempatan untuk melawan. Ini menunjukkan kalau orang-orang tersebut kuat.     

"Ayo kita ikuti jejak mereka dan terus jalan."     

Kalau sudah ada orang yang memimpin jalan, mereka tidak perlu repot-repot mencari arahnya.     

Mereka berjalan menyusuri sungai bawah tanah selama hampir setengah hari. Sepanjang jalan, Sima You Yue melihat banyak Binatang Roh neraka yang terbunuh, beberapa di antaranya cukup berharga. Binatang Roh neraka tersebut langsung dibunuh, Sima You Yue agak bingung melihatnya.     

Tampaknya mereka sedang buru-buru.     

"Bum!"     

Terdengar suara pertempuran dari depan. Sima You Yue dan Wu Lingyu pun bertukar pandang.     

Akhirnya mereka berhasil menyusul orang-orang itu?     

"Pertarungan di depan tampaknya sengit, apa kita akan naik untuk melihatnya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.