Aku Tidak Sendirian
Aku Tidak Sendirian
"Sebelumnya aku juga tidak tahu. Kalau Mo Zhi tidak memberitahuku, aku tidak tahu kalau Sungai Kelupaan dan Sungai Nirwana itu terhubung." Yuan Yan mengembuskan napas.
"Kalau begitu, Mo Zhi pergi ke Sungai Kelupaan?" tanya Sima You Yue.
"Dia bilang sepertinya terjadi sesuatu di dua sungai, jadi dia harus pergi dan memeriksanya."
"Apa kau tahu apa yang terjadi?" Mata Sima You Yue berbinar-binar. Terjadi sesuatu di tempat tersebut, itu pasti sesuatu yang serius!
"Tolong kau jangan ikut-ikutan tertarik!" jawab Yuan Yan. "Kita tidak bisa ikut campur dalam hal-hal macam itu. Hati-hatilah, kalau tidak bisa-bisa nyawamu melayang!"
"Aku juga tidak mau ikut campur, aku hanya penasaran." Sima You Yue asal tersenyum sambil mengangkat bahu.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya. Beberapa hari lagi dia akan pulang."
"Karena ada sesuatu yang harus dia lakukan, dia tidak harus pulang." Meskipun Mo Zhi bilang kalau ia akan ikut dengan Sima You Yue ketika Sima You Yue datang ke Kota Yu Agung, tetapi benar-benar tidak masuk akal kalau ia ikut datang sekarang.
"Aku memberitahunya tentang serangan yang kau hadapi. Sekarang dia dalam perjalanan pulang," kata Yuan Yan. "Awalnya, kupikir setelah jadi tuan muda aku bisa melakukan sesuatu, tetapi aku benar-benar hanya duduk di sana. Pada posisi ini, aku belajar lebih banyak dan mendapati diriku jadi semakin lemah."
"Selama kau kuat, kau tidak perlu memedulikan banyak hal," kata Sima You Yue.
"Aku juga tahu itu, tetapi itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan." Kata-kata Yuan Yan agak getir, ia tidak mau membicarakannya lagi. Ia malah bertanya, "Kau belum memberitahuku, bagaimana kabarmu di sini?"
"Tidak apa-apa, hanya saja ada seseorang yang terluka. Aku tidak bersama mereka, jadi aku tidak apa-apa," jawab Sima You Yue.
"Maksudku bukan yang sekarang. Berapa kali Permaisuri menyerangmu? Kudengar kau membunuh Leluhur Alam Mimpi," tanya Yuan Yan.
"Cepat sekali kau bisa tahu itu?" Sima You Yue agak terkejut.
Kurang dari satu malam yang lalu ia telah membunuh Leluhur Alam Mimpi. Ternyata Yuan Yan langsung tahu tentang hal tersebut, menunjukkan kalau kekuatan Klan Yuan lebih kuat daripada yang ia bayangkan.
"Dengan adanya Klan Yuan, berarti berita itu datang lebih cepat. Kami pedagang, kami bisa bertahan dengan baik kalau kami tahu semua berita lebih cepat," jawab Yuan Yan.
"Permaisuri memang dua kali mengirim orang untuk membunuhku, tetapi …." Sima You Yue mengangkat bahu, maksudnya sudah jelas.
"Dahulu kupikir Permaisuri kuat sekali karena Pangeran mengultivasinya selama bertahun-tahun. Setelah jadi tuan muda, aku baru tahu kalau kekuatan di belakang Permaisuri tidak bisa diremehkan," kata Yuan Yan.
"Selir Hantu?"
"Bukan, tetapi anggota faksi Selir Hantu," jawab Yuan Yan. "Dia bawahan yang kuat di bawah Selir Hantu."
"Namun, Pangeran Yu Agung sepertinya bukan anggota faksi Selir Hantu, kan? Kalau begitu, bagaimana mungkin kekuatan di belakang Permaisuri bisa ada hubungannya dengan Selir Hantu?"
"Klan Lu dari Permaisuri Yu Agung terikat pada Klan Zhu. Klan Zhu bukan dari Selir Hantu sebelumnya, tetapi kemudian berkhianat dan pindah ke bawah Selir Hantu," jelas Yuan Yan. "Kalau awal-awal, Pangeran mungkin akan membunuh Permaisuri, tetapi karena sekarang Permaisuri sudah jadi sangat kuat, dia tidak mungkin menghancurkannya. Jadi, kedua belah pihak tampak berdekatan."
"Pangeran Yu Agung benar-benar menyedihkan." Sima You Yue mengembuskan napas.
"Namun, itu juga karena kesehatannya yang buruk, jadi sebagian besar kekuatan istana pindah ke tangan Permaisuri. Kalau tidak, tindakan nekat yang menyerang timmu itu tidak akan terjadi."
"Namun, menurutku orang-orang di atas tidak akan hanya duduk-duduk dan menonton Permaisuri Yu Agung terus tambah kuat, kan?" Sima You Yue meletakkan teh yang ia seduh di depan Yuan Yan. "Mereka tidak peduli?"
"Selama bertahun-tahun, gerakan di atas juga terus-terusan berjuang. Ditambah dengan gesekan dengan tempat lain, aku tidak punya energi untuk memedulikan urusan-urusan di sini. Namun, …." Yuan Yan melihat ke sekeliling, lalu memasang penghalang kecil supaya pihak luar tidak bisa menguping.
Sima You Yue memperhatikan tingkah Yuan Yan dengan penasaran, menebak-nebak apa yang akan ia katakan.
"Selama ini aku juga merasa kalau sebenarnya semuanya tidak begini," kata Yuan Yan. "Sebelumnya Pangeran juga cerdik dan kuat, bagaimana mungkin dia bisa membiarkan Permaisuri berkuasa? Menurutku Pangeran mungkin merencanakan hal-hal yang lebih besar."
Sima You Yue entah kenapa teringat akan kunjungan Murong Hui ke istana kemarin. Apa benar-benar ada sesuatu?
Ia diam-diam memikirkan hal tersebut, tetapi raut wajahnya tetap tidak berubah. Ia terus mendengarkan Yuan Yan.
"Menurutku Pangeran mungkin sedang menunggu kesempatan, kesempatan untuk sepenuhnya menghapuskan kekuatan Permaisuri," kata Yuan Yan.
"Kalau begitu, bagaimana dengan klanmu? Dalam masalah ini kalian memihak yang mana?" tanya Sima You Yue.
"Ini hanya tebakanku. Perihal memihak, kurasa klanku mungkin tidak akan memihak siapa-siapa dan tetap netral." Yuan Yan mengembuskan napas. "Sama seperti sebelumnya, jadi meskipun selama ini kami tidak memihak tim yang salah, dahulu kami juga tidak memenangkan apa-apa."
"Kalau begitu, kau tidak akan mengubahnya?" Alis Sima You Yue terangkat.
"Kalau aku jadi Ketua Klan, mungkin aku masih bisa mempertimbangkannya. Namun, sekarang …." Kata-kata Yuan Yan terdengar sangat tidak berdaya. Jelas kalau bahkan ia jadi Ketua Klan Yu, ia pasti tetap hidup dengan sangat tidak berdaya.
Keduanya tidak lanjut membahas topik ini, dan malah membicarakan hal lain. Tidak lama setelah ia singgah, pengawalnya masuk dari luar. Meskipun si pengawal tidak bicara, maksud tatapannya sangat jelas. Sudah waktunya mereka pergi.
Yuan Yan mengembuskan napas. Ia meminum tehnya dalam sekali teguk, bangkit berdiri dan berkata, "Aku harus pergi."
"Akan kuantar kau!" Sima You Yue tidak menahan kepergian Yuan Yan, ia bisa lihat kalau Yuan Yan tidak begitu bebas.
Setelah mengantar Yuan Yan pergi, ia berbalik dan masuk ke penginapan. Begitu ia tiba di pelataran, ia melihat Yu Xi dan Lang Yu sedang menatapnya.
"Ada apa?" Melihat mereka berdua menatapnya dengan aneh, ia memeriksa ke bawah, ke gaunnya.
Yah, gaunnya cukup bagus, tidak ada yang salah dengan gaunnya.
"Kau pergi keluar dan diserang tadi malam," kata Lang Yu.
"Iya! Caramu menatapku … jangan bilang kalau orang yang kubunuh itu salah satu orangmu? Apa kau memihak Permaisuri Yu Agung?"
"Apa yang kau pikirkan! Bagaimana mungkin kami memihak mereka!" Lang Yu memutar mata ke arah Sima You Yue. "Kami dapat berita kalau Leluhur Alam Mimpi sudah mati. Kami menebak apa kau yang membunuhnya, jadi sepertinya memang kau yang membunuhnya!"
"Dia datang untuk membunuhku, tentu saja akan kubunuh dia. Tingkah kalian berdua membuatku takut saja!" Sima You Yue cemberut.
Cara mereka menatapnya membuatnya berpikir kalau ia telah membunuh salah satu anggota mereka!
"Justru kau yang membuat kami takut, tahu?!" seru Lang Yu. "Apa kau tahu siapa Leluhur Alam Mimpi itu?"
Sima You Yue mengedipkan matanya. "Siapa dia?"
"Kami saja kalau tiba-tiba bertemu dengannya, kami mungkin tidak bisa keluar tanpa luka. Namun, kau membunuhnya sendirian, diam-diam pula! Urusan ini mengerikan sekali, tahu?!"
"Aku tidak sendirian!" kata Sima You Yue.
"Kalau begitu, lebih masuk akal!" Mendengar Sima You Yue pergi seorang diri tadi malam, Lang Yu berpikir kalau Sima You Yue membunuh Leluhur Alam Mimpi seorang diri. Mendengar kata-katanya sekarang, ia merasa jauh lebih baik. "Jadi, siapa yang membantumu?"
Sima You Yue tersenyum. "Binatang-Binatang Roh-ku!"
"…."