Ilusi yang Rusak
Ilusi yang Rusak
"Apa kau pikir kau telah menjebakku dalam ilusi ini?" Si lelaki tua terkekeh. "Aku telah mempelajari ilusi selama bertahun-tahun, ilusi ini sama sekali tidak bisa menahanku!"
"Kalau begitu, cobalah!" kata Sima You Yue.
"Sebelumnya aku telah mempelajari Binatang Roh Iblis Mimpi dan aku tahu kelemahan ilusi mereka," kata si lelaki tua. "Kalau kuserang, seranganku tentu akan mengalahkan ilusinya."
Sima You Yue agak terkejut. Ilusi Mimpi Kecil masih punya kelemahan yang fatal?
"Binatang Roh kontraknya itu berasal dari cabang kecil yang terpisah dari kami, jadi mungkin dia memang benar-benar tahu," kata Mimpi Kecil.
"Kalau begitu, akan kuberi kau kesempatan dan membiarkanmu mencoba," kata Sima You Yue. "Aku tidak akan menyerangmu, tetapi aku mau lihat apa kau bisa keluar!"
Si lelaki tua mendengus dengan dingin. Ia memadatkan kekuatan rohnya dan menyerang ke arah yang biasa-biasa saja. Ilusi Mimpi Kecil sedikit goyah, dan pemandangan di kedua sisi jalan berubah jadi ilusi, sebelum akhirnya menghilang.
Kali ini mereka berada di sebuah gang sempit.
"Hahaha, seperti yang kubilang, kau punya kelemahan," kata si lelaki tua dengan penuh kemenangan. "Tanpa ilusi, kau sama sekali tidak bisa melawanku!"
Sima You Yue menggeleng, lalu mengembuskan napas. "Sebenarnya, aku mau sekali bersenang-senang denganmu dan melihat apa yang bisa kau lakukan. Namun, aku mau menjemput ayahku sekarang. Jadi, aku akan melakukan ini dengan secepat mungkin."
"Hahaha, gadis kecil, kau masih muda sekali, jangan bermulut besar! Tidak sembarangan aku bisa dapat nama terhormat 'Leluhur Alam Mimpi'!"
"Aku benar-benar tidak peduli!" kata Sima You Yue "Mi'er, keluarlah dan singkirkan dia."
Leluhur Alam Mimpi jadi sedikit lebih waspada setelah sadar kalau Sima You Yue tidak mengeluarkan Mimpi Kecil, atau Naga Hitam, tetapi Binatang Roh kontrak yang lain.
Namun, ia tidak melihat ada Binatang Roh neraka yang keluar. Mengira Sima You Yue hanya menggertak, ia hendak melakukan sesuatu, tetapi ternyata ia sama sekali tidak bisa bergerak.
"Ini, ini bukan dunia nyata!" serunya dengan ngeri. "Kau masih bisa-bisanya menyusun dua ilusi? Tidak, tidak mungkin! Walaupun dia Binatang Roh Iblis Mimpi, dia tidak mungkin bisa melakukan ini!"
"Dua ilusi memang tidak mungkin, tetapi siapa bilang ini ilusi?" Sima You Yue tersenyum ketika melihat Leluhur Alam Mimpi tampak kaget.
Tiba-tiba Leluhur Alam Mimpi memikirkan sesuatu. Keterkejutan di wajahnya berubah jadi kengerian.
"Ini, ini alam roh! Bagaimana mungkin!"
"Tidak ada yang tak mungkin!" Sima You Yue menyentuh rambutnya yang panjang. "Karena aku sudah memberitahumu siapa sebenarnya Mimpi Kecil, aku yakin kau tidak akan bisa pergi hidup-hidup. Mi'er, cepat selesaikan ini."
Ini bukan latihan biasa, jadi Sima You Yue tidak berencana melakukannya seorang diri. Mi'er menyebar dari tangannya, bahkan tidak membiarkan Leluhur Alam Mimpi melihat tubuh utamanya. Segumpal kabut hitam menyelimuti Leluhur Alam Mimpi. Setelah itu, hanya setumpuk tulang yang tersisa setelah kabut hitam pergi.
Leluhur Alam Mimpi bahkan tidak sempat berteriak; ia tidak menyangka ia akan mati. Ia tidak pernah menyangka kalau ia akan mati di gang sekecil itu setelah tinggal di Alam Hantu selama bertahun-tahun.
Sima You Yue menyimpan Mimpi Kecil dan Mi'er kembali, lalu lanjut berjalan menuju Istana Pangeran Yu Agung.
Sementara itu, di Istana Pangeran Yu Agung, sosok seseorang bergegas masuk ke pelataran yang indah.
"Permaisuri, kita dikalahkan lagi." Ia menunduk, tidak berani menatap wajah Permaisuri.
Tangan Permaisuri yang sedang menulis pun menghancurkan tempat kuas indah yang terbuat dari sepuluh ribu kayu hitam tua sampai terbelah jadi dua.
"Kalah lagi? Berapa banyak orang yang sudah kita kirim?" Suara Permaisuri terdengar dingin, menunjukkan betapa marahnya ia sekarang.
Si lelaki langsung berlutut dan berkata, "Yang Mulia, tolong tahan amarahmu!"
"Siapa yang kita kirim kali ini?"
"Leluhur Alam Mimpi."
"Dia juga kalah?" Permaisuri agak terkejut. Awalnya, ia mengira mereka hanya mengirim sekelompok orang biasa, ia tidak menyangka kalau salah satu orang kepercayaannya juga sudah diutus.
"Yang Mulia, batu giok kehidupan Leluhur Alam Mimpi sudah hancur!"
"Apa katamu?!" Permaisuri bangkit berdiri dan menatap orang-orang di bawah dengan kaget. "Maksudmu dia sudah mati?"
"Ya, Yang Mulia."
"Bagaimana mungkin?! Meskipun kekuatannya tidak terlalu tinggi, tetapi dengan bantuan ilusi, dia bisa menyelesaikan tugas apa pun. Kali ini dia kalah di tangan Murong Hui?" Permaisuri agak ragu. Sejak kapan Wilayah Luas jadi sekuat itu?
"Yang Mulia, bukan Murong Hui, tetapi Murong Xi. Murong Hui datang ke istana hari ini untuk mengurus peserta pertandingan yang dipukuli. Murong Xi meninggalkan penginapan sendirian."
"Maksudmu, Murong Xi bisa mengalahkan Leluhur Alam Mimpi sendirian?"
"Waktu kami pergi ke sana, menemukan tulang-tulang Leluhur Alam Mimpi pun kami tidak bisa, tetapi batu giok hidupnya hancur."
"Dasar tidak berguna!" Permaisuri meraih batu tinta di samping dan melemparkannya ke arah orang tersebut. Batu tinta itu membentur dahinya, menyebabkan memar besar.
"Yang Mulia, tolong tenang!"
"Hentikan omong kosongmu, berhentilah menyuruhku tenang, tahumu hanya menyuruhku tenang! Kita sudah mengutus banyak sekali orang, tetapi menyingkirkan Murong Xi saja tidak bisa, kita malah kehilangan orang sebanyak itu! Katakan padaku, bagaimana caranya aku bisa tidak marah!" tegur Permaisuri dengan marah, lalu lanjut bertanya, "Kasih tahu aku untuk apa aku menyokong sampah sebanyak itu?!"
"Hamba tidak becus, Yang Mulia tolong hukum kami." Orang-orang di bawah menunduk. "Namun, kami merasa Murong Xi itu bukan hanya putri seorang adipati."
"Apa maksudmu?"
"Kita semua tahu bagaimana kekuatan Wilayah Luas. Kekuatan macam Leluhur Alam Mimpi sudah lebih dari cukup untuk menghadapi mereka, tetapi kenyataannya tulang-tulangnya saja tidak tersisa. Hamba merasa pasti ada dalang penyokong di balik Wilayah Luas."
"Omong kosong! Sekarang Yu Xi tinggal bersama mereka, kalaupun Putri Jing Hua sudah mati, hubungan di antara mereka tidak bisa diputus."
"Yang Mulia, Utusan Yu tidak mengirim siapa pun untuk mengikuti Murong Xi."
"Jadi, Murong Xi itu mencurigakan?"
"Ini hanya tebakan hamba!"
"Karena itu hanya tebakan, berarti harus kalian pastikan kebenarannya! Selain itu, utus Bayangan Hitam Iblis Ganda."
Lelaki di bawah terkejut, apa mereka perlu sampai mengirim Bayangan Hitam Iblis Ganda? Namun, karena itu perintah Permaisuri, ia hanya bisa mengiyakan, lalu berjalan mundur.
Permaisuri menatap kaligrafi dan lukisan di atas meja dengan dingin, "Murong Xi! Kau sudah bunuh saudaraku, harus kupastikan kau tidak akan keluar dari Kota Yu Agung hidup-hidup!"
Di sisi lain, setelah Sima You Yue membunuh Leluhur Alam Mimpi, ia terus berjalan sampai ke istana. Namun, alih-alih meminta si penjaga untuk melapor, ia justru berdiri puluhan meter dari gerbang dan menunggu dengan tenang.
Penantian ini berlangsung selama setengah jam.
Melihatnya berdiri di sana, si penjaga kesulitan mengusirnya, karena ia berdiri di jarak yang aman. Namun, mereka tidak bisa mengabaikannya, terutama karena ia terus memandangi istana dan tatapannya membuat mereka merasa aneh.
Akhirnya, kapten penjaga berjalan mendekat dan bertanya, "Apa yang kau lakukan di sini? Ini istana. Jangan menunggu orang di sini."
"Aku di sini untuk mencari ayahku," jawab Sima You Yue. "Aku menunggunya keluar, setelah itu kami akan pulang bersama-sama. Urusannya hampir selesai."