Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Raja Neraka



Raja Neraka

2Sima You Yue mengambil Kotak Kantong Semesta lagi dan memperhatikannya sebentar. Namun, ia tetap tidak melihat apa pun di dalam dan akhirnya menyerah.     

"Setelah kuingat-ingat lagi, hanya ada bayangan diriku yang berdiri di Bunga Neraka. Lupakan saja, ketika sudah tiba waktuku untuk tahu, aku pasti tahu." Ia tidak bisa mengingat hal-hal lain, jadi ia tidak mau repot-repot memikirkannya lebih jauh. Ia pun menyimpan kotak tersebut.     

"Kau memang mudah tenang." Yuan Yan menatap Sima You Yue untuk waktu yang lama.     

"Dia baru saja mengirim barang ini, berarti sementara ini dia tidak berniat jahat. Sama seperti orang yang sebelumnya," kata Sima You Yue dengan nada mengejek.     

"Orang yang sebelumnya?" Yuan Yan menatap Sima You Yue dengan curiga.     

"Salah seorang temanku mengembalikan sebuah kotak, mengejutkan kepala pelayanku," kata Sima You Yue.     

"Mungkin kali ini juga sama." Mo Zhi tersenyum. Ia bertukar pandang dengan Sima You Yue. Hanya mereka berdua yang paham arti tatapan tersebut.     

Menyaksikan interaksi antara mereka berdua, mata Yuan Yan agak berkilat. Ia menunduk untuk minum teh, mengingat kejadian sebelumnya, ia menatap Mo Zhi, dan bertanya, "Oh ya, masalah Utusan, Mo Zhi, kau bisa urus?"     

"Hm?"     

"Dengan keterlibatan Klan Mo, tidak peduli apa pun yang terjadi, Permaisuri pasti menyerah. Kalau kau sendiri yang mengurus masalah itu, mereka pasti tidak akan berani melawan," jawab Yuan Yan.     

"Akhirnya aku diperhitungkan." Mo Zhi tersenyum simpul. "Menurutku, kau berani sekali tadi, kupikir sebelumnya kau sudah memikirkan semuanya."     

"Kan kau tahu bagaimana situasiku." Yuan Yan mengembuskan napas.     

Yuan Yan memegang cangkir tehnya erat-erat. Kali ini ia harus mempertimbangkan kedudukannya sebagai Tuan Muda Klan Yuan.     

Ia harus melakukannya!     

"Karena kau sudah bilang begitu, aku hanya bisa bilang kalau tidak akan ada masalah sekarang. Namun, aku tak bisa jamin apa yang akan terjadi setelah ini," kata Mo Zhi.     

"Aku mengerti." Sima You Yue mengerti apa maksud Mo Zhi. Maksudnya, ia akan meredakan masalah ini untuk sementara, tetapi tidak akan sepenuhnya menyelesaikannya. Kalau nanti ia bertemu dengan orang-orang istana, atau pergi ke istana, ia tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi.     

Dan, Mo Zhi melakukannya demi kebaikan Sima You Yue. Mengurus musuh yang tidak terselesaikan bisa membuat ia lebih terdorong untuk bergerak maju.     

Sekarang kekuatannya masih lemah. Hanya dengan menumbuhkan kekuatannyalah, ia dengan sendirinya bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.     

"Kalau begitu, ayo kita berangkat besok," ajak Yuan Yan. "Dengan pergi lebih awal, kau bisa selesaikan masalah ini lebih cepat. Kalau tidak, kalau beritanya sudah sampai di sana, mungkin mereka akan mengirim orang ke sini."     

"Sepuluh tahun, apa itu cukup?"     

"Hah?" Awalnya, Sima You Yue tidak mengerti. Kemudian, ia paham kalau Mo Zhi bermaksud memberinya waktu sepuluh tahun untuk meningkatkan kekuatannya.     

"Cukup."     

Menurutnya, seharusnya ia tidak butuh waktu selama itu, tetapi ia tidak terlalu banyak bicara.     

"Kalau begitu, sampai ketemu lagi nanti," kata Mo Zhi. "Aku yakin kita akan bertemu tidak lama lagi."     

"Kau mau tinggal di istana?"     

"Tidak, tetapi waktu kau pergi ke istana, aku pasti sudah di sana."     

"Baiklah. Kalau begitu, sampai jumpa." Sima You Yue menebak kalau mereka harus memperhatikan situasi mereka sendiri. Nanti Mo Zhi pasti tahu kalau ia sudah pergi ke istana.     

Mo Zhi dan Yuan Yan tidak terlalu banyak mengucapkan selamat tinggal saat mereka pergi. Urusan Yuan Yan sudah selesai saat ia tiba di situ. Ia harus pulang untuk menangani urusan klannya sendiri dan mengajak Mo Zhi untuk menangani urusan istana. Jadi, setelah keduanya pergi, mereka berkemas dan pergi dengan seseorang.     

Sima You Yue mengantar mereka pergi. Para pengawal Kediaman Adipati bekerja dengan sangat cekatan. Pintu yang sebelumnya hancur sudah diganti dengan yang baru. Ia tidak tahu berapa lama pintu itu akan bisa bertahan.     

Ketika ia kembali ke pelatarannya, Ting Shan dan Ting Shui langsung menyapanya. Keduanya langsung berlutut dalam-dalam di hadapannya dan membenturkan kepala mereka ke lantai dengan keras.     

"Nona Muda!"     

Ia tercengang melihat tingkah mereka berdua. Ia menatap mereka dan bertanya, "Kalian berdua terguncang dengan apa yang terjadi hari ini? Apa kalian seketakutan itu?"     

"Nona Muda! Nona Muda telah menyelamatkan nyawa Ting Shan dan Ting Shui. Mulai sekarang, walaupun Nona Muda minta kami untuk berjalan menembus api, kami tidak akan mengeluh!" jawab Ting Shui sambil tersenyum.     

"Kalian tidak usah berlebihan. Kapan aku menyelamatkan kalian?" Sima You Yue mendekat untuk membantu mereka berdua bangkit berdiri. "Sudahlah, cepat bangun, kalau tidak bisa-bisa orang pikir aku sudah melakukan sesuatu pada kalian berdua!"     

Ia menopang Ting Shan dan Ting Shui untuk bangkit berdiri. "Masalah hari ini, kalau bukan karena Nona Muda, kami pasti sudah dibawa pergi oleh si lelaki gemuk pendek yang menjijikkan itu! Kalau sampai kami dibawa pergi, kehidupan kami pasti menyedihkan. Nona Mudah sudah menyelamatkan hidup kami!"     

"Yah, syukurlah kalau kalian berpikir demikian. Kalau begitu, berjagalah untukku." Sima You Yue tersenyum. "Ingat, waktu aku sedang berkultivasi tertutup, tidak boleh ada yang masuk, mengerti?"     

"Kami mengerti. Bagaimana kalau Tuan pulang?"     

"Beda cerita kalau itu Ayah. Toh, kupikir Ayah pasti pulang begitu dia tahu tentang masalah ini. Aku tidak tahu apakah urusan lapisan bijih sudah selesai atau belum."     

Sima You Yue mengembuskan napas, merasa seolah-olah ia sudah membawa banyak masalah bagi Murong Hui.     

"Kalau Ayah pulang, kabari aku. Kalau ada orang yang cari masalah, beri tahu aku juga. Selain itu, kirim orang untuk memperhatikan situasi Klan Dong."     

"Ya, Nona Muda."     

Sima You Yue masuk ke dalam pelatarannya. Tidak langsung mulai berkultivasi, ia mengeluarkan Kotak Kantong Semesta untuk memeriksanya.     

Namun, tidak peduli apa yang ia lihat atau pikirkan, hanya ada bayangan yang sebelumnya di benaknya.     

"Yue Yue, apa aku dalam masalah?" Onyx menengadah dari tangan Sima You Yue dan menatap Sima You Yue dengan rasa bersalah. Sikap angkuhnya yang ia tunjukkan seperti saat kejadian tadi telah sirna.     

"Tidak apa-apa." Sima You Yue mencolek kepala Onyx pakai jarinya. "Kau sangat berkuasa saat melindungiku. Aku suka sekali."     

"Benarkah?" Onyx senang. Ia menjentikkan ekor kecilnya.     

"Iya. Pergi dan bermainlah dengan Hitam Kecil, aku mau berkultivasi," jawab Sima You Yue sambil melihat Hitam Kecil yang sedang bermain sendirian di sudut.     

"Baiklah!"     

Onyx turun dan melompat ke arah Hitam Kecil. Dua sosok hitam tersebut pun langsung berkelahi sampai nyaris tampak seperti sebuah bola hitam yang berguling-guling.     

Setelah itu, Hitam Kecil hanya menggonggong untuk berjaga-jaga terhadap serangan Onyx. Kemudian, kembali memain-mainkan mainannya lagi.     

Sima You Yue tersenyum. Ia naik ke atas tempat tidur, lalu duduk untuk mulai berkultivasi.     

Namun, ketika ia berkonsentrasi, ia tidak masuk ke dalam kondisi kultivasi seperti biasanya. Lautan bunga merah muncul di benaknya.     

"Ternyata kau bisa datang ke sini." Terdengar sebuah suara di belakangnya. Ia melihat sosok yang samar begitu ia berbalik.     

"Kau siapa?" tanyanya.     

Sosok itu mendekatinya, mengendus tubuhnya, lalu menjawab, "Qi yang Kacau, kau sudah pernah pergi ke Dunia yang Kacau sebelum ini, jadi tidak heran kau bisa datang ke sini."     

Dunia yang Kacau?     

Sima You Yue ingat kejadian waktu itu. Ia pergi ke suatu tempat dan akhirnya dibawa keluar oleh Mo Sha.     

Ia tidak pernah kembali atau menyentuh tempat itu lagi. Ia tidak menyangka setelah sekian lama kejadian tersebut akan berdampak padanya.     

Melihat sosok yang berhenti di depannya, ia bertanya lagi, "Kau siapa? Ini tempat apa?"     

Suara dan bayangan tersebut mengelilinginya beberapa kali, dan berkata, "Selamat datang di neraka. Aku Raja Neraka, Hades."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.