Kalian Keliru
Kalian Keliru
Mengingat apa yang terjadi sebelum ia koma, matanya memancarkan kesedihan.
"Leluhur …."
Ia menutup mata dan mengingat apa yang sebelumnya Leluhur lakukan dan katakan.
"Leluhur, jangan khawatir, aku tidak akan mengecewakanmu." Ia mengepalkan tinjunya. Hatinya terasa sakit ketika ia mengingat ketika Leluhur memberinya semua kekuatannya, lalu menghilang.
"Aku telah memberimu kekuatanku. Namun, jiwamu terlalu lemah untuk menanggungnya. Jadi, aku akan menyegelnya, dan waktu kekuatanmu tumbuh, segel itu akan terbuka dengan sendirinya. Selain itu, aku memadatkannya, orang lain tidak akan bisa melihat tubuh jiwamu, jadi kau tidak akan bisa dipanggil oleh Klan Hantu. Waktu kau mengultivasi jiwamu, kau bisa kembali ke tubuh fisikmu."
Kata-kata Leluhur terdengar dalam benaknya ketika indranya masih kacau. Ketika pikirannya terasa lebih jernih, ia melihat kabut hitam menyuntikkan kekuatan ke dalam tubuhnya dan Leluhur pun menghilang sejak saat itu.
Leluhur ….
"Krek-"
Pintu didorong terbuka. Dua pelayan datang dari luar. Ketika mereka melihat Sima You Yue, mereka berlutut. "Nona Muda, akhirnya kau bangun!"
Sima You Yue menatap kedua pelayan tersebut dengan penuh tanya. "Kalian siapa?"
"Nona Muda, kami Ting Shan dan Ting Shui! Kau tidak ingat kami?"
"Ting Shan, Ting Shui?" Sima You Yue memanyunkan bibirnya. Nama yang begitu elegan tidak cocok untuk dua pelayan hantu.
"Nona Muda, kau tidak ingat pelayanmu?" Kedua pelayan itu menatap Sima You Yue dengan hati-hati, seolah-olah mereka takut ia akan tiba-tiba memukuli mereka.
"Di mana ini? Kenapa kalian memanggilku nona muda?" tanya Sima You Yue sambil melihat sekeliling. Sebuah ruangan yang sangat mewah dihiasi dengan lukisan yang terbuat dari berbagai Batu Roh yang digantung di dinding dan semua barang berharga lainnya yang juga dipajang. Ia tahu kalau orang yang tinggal di kamar ini menjalani kehidupan yang mewah.
"Nona Muda, ini kamar hiasmu! Kau tidak ingat?" tanya Ting Shan dengan terkejut, kemudian memberi tahu Ting Shui yang ada di samping, "Laporlah pada Tuan kalau Nona Muda sudah bangun."
Ting Shui berlari keluar. Tak lama kemudian, sekelompok orang masuk, dipimpin oleh seorang pemuda yang berjanggut, diikuti oleh sekelompok gadis.
Melihat Sima You Yue, lelaki tersebut berlari untuk memeluknya dan berkata, "Putriku! Putriku, akhirnya kau bangun! Ayah khawatir setengah mati!"
Sima You Yue mencium aroma tubuh si lelaki. Dia tidak selusuh kelihatannya!
Ia merasa kehabisan napas karena dipeluk begitu erat. Ia pun teringat sebuah adegan.
Itu saat ia pertama kali tiba di Alam Hantu. Ia bingung dan tidak tahu ia ada di mana. Kemudian, ia bertemu dengan seorang gadis berkerudung yang dikelilingi oleh banyak Binatang Roh neraka. Si gadis berkerudung dengan marah menebas para Binatang Roh neraka menggunakan senjatanya. Kemudian, ia bergumam kalau para Binatang Roh neraka tersebut tidak akan mungkin bisa membunuhnya.
Kemudian …. Kemudian, apa yang terjadi?
Tampaknya sekelompok orang datang mengelilinginya dan gadis itu. Mereka kabur bersama-sama. Akhirnya, senjatanya habis, tidak ada lagi yang bisa ia gunakan dan ia terluka parah karena orang-orang tersebut. Kemudian, ia jatuh dari tebing bersama si gadis.
Saat itu, si gadis memaki, "Begitu aku tiba di Alam Hantu, aku mengalami hal-hal macam ini. Dia benar-benar tidak bisa bertahan hidup selama dua hari."
Karena Sima You Yue belum mencerna kekuatan roh Leluhur, kesadarannya tidak jelas, tetapi ia tidak menyangka ia akan bangun di situ.
"Putri, ini karena ayahmu tidak melindungimu dengan baik, sampai kau menderita luka yang separah ini! Sudah kubunuh semua orang yang mengejarmu, jadi jangan khawatir." Lelaki tersebut menangis dan melolong. Sima You Yue menduga orang mengenalnya sebagai gadis yang satunya.
Ia berjuang keluar dari pelukan si lelaki. "Kau salah. Aku bukan putrimu."
"Bagaimana mungkin?! Bagaimana mungkin Ayah bisa salah!"
"Sungguh. Meskipun aku berterima kasih atas anugerah penyelamatan darimu, tetapi aku tidak kenal kau dan aku bukan putrimu." Ia tidak mau menipu orang lain.
Mendengar kata-kata Sima You Yue, si lelaki menangkup wajah Sima You Yue dan memeriksanya, lalu meraih tangan Sima You Yue untuk memeriksanya. Ia dengan tegas berkata, "Sama saja. Kau punya sedikit kekuatan roh. Kalau kau bukan putriku, lalu kau siapa? Putriku, kudengar tabib bilang otakmu terluka waktu kau jatuh dari tebing, dan mungkin kau mengalami hilang ingatan. Apa ini hilang ingatan? Apa kau tidak ingat kalau aku ini ayahmu?"
"…."
Sima You Yue memanyunkan bibirnya. Ia ingat akan senjata neraka sekali pakai yang si gadis gunakan. Senjata tersebut kuat, tetapi tidak membutuhkan banyak kekuatan roh. Apa gadis itu tidak bisa berkultivasi?
"Aku baru saja jatuh dari tebing dengan putrimu. Kau benar-benar salah orang."
"Mustahil! Kaulah putriku! Tabib, cepat periksa putriku, jangan-jangan lukanya parah!"
"Tuan, mungkin sementara ini Nona Muda mengalami hilang ingatan, jangan khawatir." Semua orang di samping menghibur si lelaki.
Seorang lelaki tua melangkah maju, meraih tangan Sima You Yue dan memeriksa denyut nadinya, lalu memeriksa matanya, dan seterusnya. Kemudian, ia berkata kepada si lelaki, "Tuan, Nona Muda Sulung memang menderita hilang ingatan dan tidak ingat akan masa lalu."
Sima You Yue memutar matanya. Meskipun ia terluka, otaknya bekerja dengan baik. Hilang ingatan bagaimana? Tabib itu tabib palsu!
Namun, si lelaki sangat memercayai si tabib, lalu bertanya, "Kapan dia akan sembuh?"
"Itu … tergantung pada bagaimana kemampuan Nona Muda Sulung untuk sembuh." Si tabib merasa tidak yakin.
Sima You Yue menahan keinginannya untuk menendang si tabib. "Ingatanku tidak akan pernah kembali dalam kehidupan ini."
"Tidak apa-apa, tidak apa-apa. Ingatan bisa hilang begitu saja. Yang penting kau baik-baik saja." Si lelaki memeluknya lagi sambil menepuk punggungnya untuk menenangkannya.
Ia terdiam.
Alhasil, ia secara misterius jadi putri lelaki tersebut, satu-satunya putri Penguasa Kota Kecemerlangan Abadi, yang terkenal karena mereka kejam dan sombong!
Sima You Yue tetap tinggal di pelataran dan memandangi langit yang selalu abu-abu. Ia sangat merindukan langit biru dan awan putih yang ada di alam manusia.
"Huh …." Ia tidak tahu sudah berapa kali ia mendesah. Namun, ia tidak bisa menahannya.
Ting Shan dan Ting Shui berdiri tidak jauh di belakang. Mereka bertukar pandang ketika Sima You Yue mendesah lagi. Mata mereka mengungkapkan ketidakberdayaan yang luar biasa.
Sejak Nona Muda hilang ingatan, ia benar-benar telah berubah. Ia tidak lagi memukul atau menegur mereka. Ia mendesah sepanjang hari. Jumlah desahannya dalam dua hari terakhir jauh lebih banyak daripada sebelumnya.
Selain itu, ia terus bilang kalau ia bukan Nona Muda, ia tidak memanggil Tuan dengan sebutan 'ayah', dan tidak menempel terus pada Tuan.
Aneh sekali!
Sima You Yue berbaring di kursi goyang. Ia diperintahkan untuk beristirahat selama dua hari terakhir. Akhirnya ia sudah mendingan hari ini. Ia minta untuk berjalan di sekitar pelataran, tetapi kedua pelayannya memaksanya duduk di kursi malas dan tidak membiarkannya pergi.
Selalu ada orang yang mengikutinya. Ia sama sekali tidak punya kekuatan dan tidak bisa menyelidiki situasi di Pagoda Roh selama dua hari terakhir. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada semua Binatang Roh-nya setelah kesengsaraan yang ia alami. Ia cemas karena ia tidak bisa merasakan bagaimana kondisi mereka sekarang.
"Aaahhh!" Ia terkejut ketika sebuah wajah tiba-tiba muncul di depannya. Tanpa sadar ia langsung menampar orang itu ….