Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Kematian Tubuh dan Jiwa, Kematian Dini Yin Lin



Kematian Tubuh dan Jiwa, Kematian Dini Yin Lin

1Wu Lingyu membawa Sima You Yue ke gunung di belakang. Sima Qing bertanya, "Apa yang bisa kami lakukan?"     

"Siapkan kamar batu yang luas dengan aliran kekuatan roh yang bagus. Akan kubahas hal-hal lain nanti," jawab Wu Lingyu.     

"Pakai kamar batu kultivasi tertutupku, di sana kaya akan kekuatan roh," kata Sima Qing.     

Wu Lingyu tahu di mana letak kamar batu Sima Qing. Itu memang tempat terbaik di Klan Sima. Ia pun terbang ke puncak gunung sambil menggendong Sima You Yue.     

Ketika Sima Zhi Yuan dan Sima Xiu Qi tiba, mereka melihat Sima You Yue sudah terbaring di ranjang batu giok. Wu Lingyu sedang mengatur sesuatu di sekitar ranjang batu giok, di bawah arahan Yin Lin dan Feng Ru Yan.     

"Yang Mulia Feng, Master Yin Lin, bagaimana kondisi You Yue?" tanya Huang Ying Ying.     

"Ia cukup stabil," jawab Yin Lin. "Namun, mulai sekarang kalian tidak bisa meninggalkannya sendiri di sini."     

"Aku sendiri yang akan menjaganya," usul Sima Qing. Toh, itu memang ruang kultivasinya. Ia merasa tenang kalau ia sendiri yang langsung menjaga Sima You Yue.     

"Kenapa You Yue menderita luka yang separah ini?" tanya Sima He Shun.     

"Kami juga tidak tahu detail ceritanya. Nanti seseorang pasti akan menjelaskannya padamu," jawab Yin Lin.     

"Apa You Yue bisa sembuh? Kapan dia akan bangun?"     

"Sementara ini dia tidak akan bisa bangun." Lagi-lagi Yin Lin menjelaskan tentang jiwa Sima You Yue yang terpisah, kemudian menambahkan, "Yang harus kalian lakukan adalah melindungi tubuhnya dan menjaga tubuhnya tetap utuh sampai jiwanya kembali. Jangan sampai kondisi tubuhnya memburuk."     

"Apa yang harus kami lakukan?" tanya Sima He Shun.     

"Ranjang batu giok ini digali dari bawah lapangan es. Butuh puluhan ribu tahun untuk membuat tempat tidur semacam ini. Udara dingin dan kekuatan roh di dalamnya akan melindungi tubuhnya. Formasi Wu Lingyu saat ini bisa mengendalikan roh di sekitarnya, menarik dan menyerap kekuatan roh untuknya. Selain itu, ia harus minum pil ini setiap dua minggu sekali." Yin Lin menyerahkan sebuah resep pil pada Sima He Shun.     

Sima He Shun memindai bahan ramuan yang tertulis di resep. Bahan ramuannya tidak mahal, tetapi langka. Tak akan ada masalah untuk sementara waktu. Namun, lama-kelamaan bahan ramuan tersebut pasti akan sulit didapat.     

"Jangan khawatirkan bahan ramuannya. Asal kalian memberi tahu kami, orang kami tentu akan mengirim bahan ramuannya pada kalian," kata Yin Lin. "Jangan khawatir."     

"Baiklah."     

"Akan kusuruh orang untuk mengirim bahan ramuannya," kata Wu Lingyu menawarkan. Itu kalimat pertama yang ia ucapkan setelah mereka semua berkumpul.     

"Kau mau pergi ke mana?" tanya Feng Ru Yan.     

"Balik ke Alam Iblis untuk mengurus beberapa hal penting. Setelah itu, aku akan pergi ke Alam Hantu untuk mencarinya," jawab Wu Lingyu.     

"Kalau kau pergi ke Alam Hantu dalam keadaan seperti ini, kau tidak akan bertemu dengannya," kata Yin Lin.     

"Kalau begitu, apa yang harus kulakukan?"     

Yin Lin memejamkan mata dan meramal. Setelah beberapa saat, ia membuka mata. "Kalian akan bertemu lagi di tepi Sungai Kelupaan. Namun, tahukah kau kalau hanya jiwa yang bisa pergi ke sana? Kalau kau mau pergi ke Alam Hantu, hanya jiwamu yang bisa pergi. Namun, kalau kau lepaskan jiwamu dari tubuhmu dengan paksa, kekuatanmu akan rusak."     

"Baiklah. Terima kasih sudah memberitahuku," ucap Wu Lingyu dengan penuh terima kasih.     

"Hahaha, kau tidak perlu berterima kasih padaku. Aku senang sekali jawaban ramalan terakhirku ternyata ditujukan untukmu dan You Yue." Yin Lin tersenyum.     

"Jawaban terakhir?"     

"Tubuhku bisa bertahan sampai sekarang karena berkah dari You Yue. Sekarang minyak tanahku sudah habis dan lampuku sudah mati. Waktuku sudah habis. Aku tidak akan meramal orang lain lagi. Inilah ramalan terakhirku."     

Kata-kata Yin Lin membuat suasana di kamar batu tersebut jadi agak berat. Ia sendiri merasa biasa saja.     

"Semua orang akan mati suatu hari nanti. Tak ada yang perlu disesali," kata Yin Lin.     

"Guru …." Pembantu Kecil mengerutkan bibirnya.     

"Aku akan pergi ke Alam Hantu untuk mencarimu."     

"Ketika seorang peramal meninggal, jiwanya tak bersisa lagi, tidak ada reinkarnasi, jadi dia tidak bisa pergi ke Alam Hantu. Ketika tubuhnya mati, jiwanya pun hancur. Jangan khawatirkan aku." Yin Lin tersenyum. "Yang Mulia Feng, kita sudah bisa pergi sekarang."     

Master Sekte Peramal selalu meninggal di kediaman sektenya. Kalau ia hanya berdua dengan Pembantu Kecil, mereka tidak akan bisa pulang tepat waktu.     

Feng Ru Yan mengangguk. Setelah berpesan pada Sima Zhi Yuan dan yang lainnya untuk menemui Klan Feng kalau terjadi sesuatu, ia membawa Yin Lin dan Pembantu Kecil pergi dari situ.     

"Di masa depan, kami masih perlu minta Klan Sima untuk mengurus Sekte Peramal dan Pembantu Kecil …."     

Suara Yin Lin menghilang bersama dengan sosoknya. Itulah kata-kata terakhir yang ia ucapkan pada orang luar.     

"Ternyata, Master Yin Lin … huh …."     

Feng Ru Yan mengantar Yin Lin dan Pembantu Kecil kembali ke Sekte Peramal sebelum pergi. Pembantu Kecil melihat sosok Yin Lin yang tampak kurus. "Guru, seharusnya kau masih punya sisa umur seratus tahun, bagaimana bisa kau …."     

Pembantu Kecil juga memperhatikan kalau umur Yin Lin berkurang dengan cepat. Kehidupan selama seratus tahun dihabiskan hanya dalam beberapa tahun.     

"Ikuti Guru."     

Yin Lin membawa Pembantu Kecil ke daerah terlarang di Sekte Peramal. Di belakang sebuah lorong pendek, ada ruang batu besar yang mengabadikan tugu peringatan semua master sekte.     

Yin Lin berdiri di hadapan tugu peringatan. "Pembantu Kecil, berlututlah! Sembah sujudlah pada semua master dari generasi terdahulu."     

Pembantu Kecil mendekat ke futon, lalu berlutut. Ia bersembah sujud sebanyak tiga kali.     

"Pembantu Kecil, bakatmu jauh melampaui Guru. Pencapaian masa depanmu pasti akan melampaui Guru. Waktu kau masih muda, kau bertemu Sima You Yue, dan takdirmu telah berubah. Di masa depan, kau tidak akan mengikuti jejak Guru dan master-master sekte terdahulu. Kau harus menghargai hadiah dari Langit dan menciptakan lebih banyak berkah bagi orang-orang."     

"Muridmu ini akan mengingat ajaran Guru!" kata Pembantu Kecil.     

"Hari ini, aku akan menyerahkan posisi master sekte padamu. Kau harus bertanggung jawab atas Sekte Peramal, melindungi anggota sekte, dan memikul beban berat. Kau tidak boleh kendur, mengerti?"     

"Guru?!" Pembantu Kecil tak menyangka Yin Lin akan menjadikannya sebagai master sekte. Ia masih belum punya keahlian yang cukup. Bagaimana mungkin ia bisa meyakinkan semua orang?     

"Mereka semua paham." Yin Lin tidak khawatir. Sebagai seorang peramal, mereka tahu kalau menjadi master sekte tidak tertulis dalam takdir mereka.     

"Guru, kau masih punya banyak waktu. Kau tidak perlu melakukannya sekarang …."     

"Kau harus mematuhi apa pun yang Guru katakan." Suara Yin Lin berubah semakin berat.     

"Ya, Guru. Aku bersedia jadi Master Sekte Peramal, melindungi anggota sekte dan membantu umat manusia." Sebuah firasat buruk melonjak di dalam hati Pembantu Kecil. Air matanya tidak bisa berhenti mengalir.     

Yin Lin melepas cincin yang melambangkan posisi master sekte dan memberikannya kepada Pembantu Kecil. Kemudian, ia naik ke mimbar tinggi di tengah ruangan batu, lalu duduk.     

"Guru!" Pembantu Kecil berlutut dan berpegangan pada mimbar tinggi tersebut, menangis keras-keras.     

Ia tahu tentang platform batu itu. Tempat di mana master sekte akan mengembuskan napas terakhir mereka. Yin Lin pergi ke sana sekarang. Apa ini berarti Yin Lin sudah mau ….     

Yin Lin menatapnya, lalu mengembuskan napas. "Bagaimana Guru bisa yakin kalau kau bertingkah macam ini?"     

"Guru, umurmu masih panjang! Kau tidak perlu pergi ke sana secepat ini!"     

"Nanti kau akan mengerti. Mulai sekarang, kau harus hidup dengan baik." Yin Lin mengulurkan tangannya dan mengusap kepala Pembantu Kecil. Kemudian, ia menarik tangannya kembali dan meletakkan tangannya di atas lutut, perlahan menutup matanya, dan berhenti bernapas.     

"Guru!" Pembantu Kecil melemparkan dirinya ke atas mimbar batu, memeluk tubuh Yin Lin sambil menangis tersedu-sedu.     

Saat ia memeluk tubuh Yin Lin, secercah cahaya putih keluar dari tubuh Yin Lin, lalu menembus tubuh Pembantu Kecil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.