Ada Berita
Ada Berita
"Nanti kau tersedak." Ia menjentik kepala Hitam Kecil, tidak mengizinkannya makan lagi.
Dengan hancurnya segel, sekarang Tujuh Kecil dan Qing Yi sudah bisa turun.
"Kakek Putih, bagaimana kondisimu sekarang?" tanya Tujuh Kecil sambil memeluk cabang Tetua Putih.
"Jauh lebih baik." Meskipun suara Tetua Putih terdengar lelah, ia tampak lega. "Terima kasih."
"Syukurlah kalau kau baik-baik saja." Sima You Yue tersenyum. Ia merasa pilu karena sebagian cairan jiwanya sudah habis. Namun, ia merasa itu tidak sia-sia begitu melihat betapa bahagianya Tujuh Kecil dan Qing Yi.
Tentu saja, kalau itu orang lain, ia tidak akan semurah hati itu.
Ia menimbun lubang tersebut dengan tanah dan pergi berjalan-jalan bersama Hitam Kecil.
"Aku mau menemui para Binatang Roh itu."
Ia mengajak Hitam Kecil berjalan ke sisi hutan dan menemukan Binatang Roh yang mengantar mereka ke situ.
"Namaku Ling. Terima kasih," kata Ling dengan sangat angkuh, bahkan ketika ia sedang berterima kasih.
"Sima You Yue." Sima You Yue melihat kebaikan di mata Ling. "Apa selama ini kau telah melindungi Tetua Putih?"
"Dia yang melindungi kehidupan di sini," jawab Ling.
"Bagaimana dengan Binatang Roh lainnya?"
"Mereka tinggal di sini. Masing-masing memikirkan urusan mereka sendiri, tetapi beberapa lebih ramah daripada yang lain."
"Yang lainnya berasal dari Paviliun Bijaksana?"
"Tidak. Mereka yang mau mengikuti Paviliun Bijaksana sudah pergi. Mereka yang tidak pergi hanya mau tinggal di sini dengan bebas," jawab Ling. "Mereka Binatang Roh kuno."
"Kalau kami melawan Paviliun Bijaksana, apa mereka akan melompat keluar untuk membantu Paviliun Bijaksana?" tanya Sima You Yue.
"Mereka tidak akan melakukannya dahulu, tetapi siapa yang tahu apa yang akan terjadi nanti."
"Ha?"
"Mereka telah mengurung Tetua Putih lama sekali. Kami hanya bisa tinggal di sini selama ini berkat rahmat Tetua Putih. Kami tidak akan duduk diam kalau Tetua Putih mau balas dendam. Namun, itu semua demi Tetua Putih."
"Tetua Putih pasti senang melihat semua ketulusan kalian," komentar Sima You Yue.
"Guk guk guk —"
Hitam Kecil berlari keluar tanpa sepengetahuan Sima You Yue, lalu kembali sambil menggigit tulang di mulutnya. Ekornya mengibas-ngibas dengan bangga.
"Ya ampun …." Sima You Yue menampar dahinya sendiri karena ia sangat marah sampai-sampai ia tidak bisa berkata-kata.
"Hahaha, bagaimana bisa si bandel ini mengira dia itu anjing?" Ling menertawakan kaki Hitam Kecil.
Sima You Yue berjongkok untuk mengambil tulang dari mulut Hitam Kecil dan membuangnya, sambil menjawab dengan tak berdaya, "Aku punya satu atau dua Binatang Roh yang seperti ini."
"Guk guk guk——" Hitam Kecil beberapa kali menyalak pada Sima You Yue. Entah ia setuju atau tidak dengan apa yang Sima You Yue katakan.
"Kalau begitu, kau pasti pusing melihat tingkah mereka." Ling menatap Sima You Yue dengan simpatik.
Sima You Yue tersenyum. "Kadang-kadang."
"Namun, kau sayang sekali padanya," kata Ling dengan yakin.
"Siapa pun yang bersamaku adalah keluargaku," jawab Sima You Yue.
"Tidak, kau memang memanjakannya," kata Ling.
Sima You Yue menatap Hitam Kecil sambil tersenyum. Ia tidak menyangkal.
Sebenarnya ia juga memanjakan Raung Kecil, tetapi rasa sayangnya pada Hitam Kecil tidak berbahaya.
"Yue Yue, Yue Yue!" Suara Raung Kecil tiba-tiba berteriak di kepalanya sampai-sampai ia mengira ia sedang berhalusinasi.
"Ada apa?" Ia bisa dengar kalau suara Raung Kecil bersemangat, tetapi tidak gelisah. Raung Kecil pasti menemukan sesuatu yang menarik lagi.
"Yue Yue, kami akan datang ke Kota Suci. Kau senang tidak sebentar lagi kau akan bertemu denganku yang imut ini!" jawab Raung Kecil dengan penuh semangat.
"Aku tidak mau ketemu kau." Sima You Yue langsung mematahkan semangat Raung Kecil. "Kurasa kau juga tidak kangen padaku, kan? Bilang padaku, apa yang membuatmu begitu bersemangat?"
"Tak lama lagi Pertemuan Agung Kota Suci akan diadakan, kami sedang dalam perjalanan ke sana! Akan kuhubungi kau waktu aku sudah sampai di sana. Yue Yue, kau pasti kangen padaku!" Setelah itu, suara Raung Kecil tak terdengar lagi.
Sima You Yue memutar matanya meskipun Raung Kecil tidak bisa melihatnya.
"Apa itu si bandel yang lain yang juga membuatmu pusing?" tanya Ling dengan yakin.
"Ya, si bandel itu," jawab Sima You Yue dengan tak berdaya, tetapi dengan penuh kasih sayang. "Pasti telah terjadi sesuatu yang menarik sampai-sampai dia sebahagia itu. Aku pergi dahulu."
Ia membawa Hitam Kecil kembali ke tempat semula. Tujuh Kecil dan yang lainnya masih mengobrol.
"Tujuh Kecil, kami pergi dahulu. Raung Kecil sedang dalam perjalanan kemari, kurasa Roh Kelima Tertinggi pasti juga ikut. Kota Suci pasti ramai, sebaiknya kita kembali." Ia memberi tahu Tujuh Kecil dan yang lainnya. "Kalian bisa tinggal di sini dan mengobrol sebentar. Kembalilah nanti kalau sudah selesai."
Ia berpikir kalau pasti ada banyak hal yang mau mereka bicarakan karena Tujuh Kecil dan Qing Yi hampir tidak pernah bertemu dengan yang spesiesnya sama dengan mereka, terlebih yang berasal dari generasi terdahulu.
"Yue Yue, Kakek Putih bilang ia mau ikut dengan kita!" Tujuh Kecil datang mendekat dan menarik tangan Sima You Yue. "Kakek Putih bilang ia sudah tinggal terlalu lama di sini dan mau ikut kita karena ia dengar mengikutimu pasti menyenangkan. Ia akan memutuskan untuk menetap setelah menemukan tempat yang ia suka."
"Baiklah. Ia juga bisa memulihkan diri di dalam Pagoda Roh." Sima You Yue setuju, lalu ia menempatkan Tetua Putih dan Tujuh Kecil ke dalam Pagoda Roh setelah Tetua Putih melepaskan diri dari tanah.
Menatap Hitam Kecil yang terus mundur, ia berkata sambil menggeleng, "Tidak, kau juga harus masuk. Aku pasti ketahuan kalau mereka melihatmu."
"Ouh ouh ouh——" Kali ini Hitam Kecil tidak menggonggong dan hanya menatap Sima You Yue dengan matanya yang bulat dan besar.
"Lain kali akan kubiarkan kau main-main di luar," kata Sima You Yue. "Bisa-bisa orang-orang mengenaliku karena mereka semua mengenalimu! Tidak, tidak, tidak, kau tidak bisa tetap di luar, kecuali kau bisa berubah wujud!"
Hitam Kecil merengek sambil berputar beberapa kali, lalu berubah wujud jadi seekor anjing putih yang lucu. Ia menatap Sima You Yue dengan matanya yang bulat.
"…."
Akhirnya, Sima You Yue pergi dengan seekor anjing kecil berwarna putih yang agak bodoh, yang hanya tahu bagaimana bertingkah lucu.
Entah bagaimana Ling tahu tentang apa yang terjadi. Ia berkata, "Biar kuantar kau ke sana."
Sima You Yue tidak menolaknya. Dengan adanya Ling, ia tidak perlu terlalu khawatir.
"Selamat tinggal," kata Ling sambil mengantarnya ke tempat di mana mereka bertemu, lalu pergi dengan angkuh.
Sima You Yue membawa Hitam Kecil ke dasar tebing. Ia merasa energi rohnya ditekan waktu ia sampai di situ.
"Guk guk guk——" Hitam Kecil menyalak ke depan mereka.
Sima You Yue berjongkok dan mengelus kepala Hitam Kecil. Ia dengan waspada melihat orang yang berjalan keluar dari asap tebal, mencoba untuk melihat dari dekat karena ia penasaran siapa itu.
"Wakil Master Paviliun? Kenapa kau turun ke sini?"
Tang Yun mengembuskan napas lega setelah melihat kalau ia baik-baik saja. "Kenapa kau ada di dasar tebing?"
"Hanya melihat-lihat karena aku punya waktu." Sima You Yue menenangkan Hitam Kecil, lalu bangkit berdiri sambil menatap Tang Yun. "Apa kau ke sini untuk merenungkan kesalahanmu juga?"
"Tentu saja tidak. Bukannya kau memintaku untuk memeriksa hubungan antara pasukan berjubah hitam dan Paviliun Bijaksana sebelum kau ke sini? Ada berita."