Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Saudara



Saudara

3Setelah keluar dari istana Tang Yun, suasana hati Sima You Yue sangat buruk. Wu Lingyu menghadapi begitu banyak kesulitan di Alam Iblis, sementara ia tak berdaya melakukan apa pun untuk membantunya.     

Kekuatan, kekuatan, andai saja ia sedikit lebih kuat.     

Ia mencengkeram tangannya kuat-kuat sambil mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Tingkat kekuatannya benar-benar terlalu mengecewakan.     

"Hei, kau. Berhenti di situ." Sesosok siluet merah datang dari atap dan muncul di depannya, menghalangi jalannya.     

"Siapa kau?" Sima You Yue menilainya. "Kau perempuan yang dibawa pulang oleh Putra Suci."     

"Bagaimana kau bisa tahu?" Si perempuan agak bingung.     

"Semua orang di Paviliun Bijaksana berpakaian putih. Paling-paling, hanya sulaman pada pakaian kami yang berbeda-beda. Sementara kau, jubah merahmu sangat mencolok. Siapa lagi kau kalau bukan perempuan yang dibawa Putra Suci?" jawab Sima You Yue.     

"Reaksimu cepat juga. Namaku Hong Wei," kata Hong Wei.     

Sima You Yue mengangguk ke arahnya. Kemudian, ia ingin melewatinya dan pergi, tetapi Hong Wei hanya mundur selangkah dan terus menghalangi jalannya.     

"Kau mau apa?" Sima You Yue menatap Hong Wei yang ada di depannya dengan kesal.     

"Kau kasar sekali. Aku sudah memberitahumu siapa aku, jadi kenapa kau tidak memberitahuku siapa namamu? Kesopanan harus dibalas kesopanan, kan?" tegur Hong Wei.     

Meskipun Sima You Yue tahu kalau orang yang dibawa Putra Suci seharusnya pasti bawahan Wu Lingyu, suasana hatinya sedang buruk. Ia tidak memedulikan siapa pun, apalagi seorang perempuan yang terus cari ribut.     

Ia menatap Hong Wei, lalu berkata, "Orang lain mungkin memanjakanmu, tetapi kau harus tahu kalau dunia ini tidak berputar di sekitarmu. Hari ini, kubiarkan kau karena Wu Lingyu. Lain kali aku tidak akan semurah hati ini lagi."     

Ia sangat menekankan dua kata tersebut; 'Wu Lingyu'. Hong Wei pasti tahu kalau yang ia maksud itu Wu Lingyu, bukan Putra Suci yang palsu. Setelah itu, ia berjalan melewati Hong Wei, bahkan tidak mau menatapnya.     

Hong Wei sangat marah karena diancam, dan ingin menghalangi Sima You Yue lagi. Namun, ia baru sadar kalau ia sama sekali tidak bisa bergerak.     

"Apa yang kau lakukan padaku?!" Hong Wei terkejut. Sebelumnya ia benar-benar tidak menyadari apa-apa.     

"Hanya sedikit kedisiplinan, kau bisa bergerak lagi dalam dua jam." Terdengar suara Sima You Yue dari belakang, membuatnya marah sekali sampai ia ingin mengentakkan kaki.     

Meskipun istana Tang Yun tidak seramai istana Wakil Master Paviliun lainnya, masih banyak orang yang datang dan pergi. Melihatnya tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya berdiri, orang-orang yang lewat mau tidak mau menunjuk ke arahnya dan membicarakannya.     

"Apa kalian lihat-lihat! Kalau kalian terus menatapku, akan kucungkil mata kalian!" teriaknya pada mereka.     

Orang-orang Paviliun Bijaksana tentu tahu siapa ia. Setelah ia berteriak pada mereka, mereka meninggalkan daerah tersebut dengan patuh. Ia dengan susah payah menunggu selama dua jam. Setelah itu, barulah ia bisa menggerakkan tubuhnya lagi.     

Ia berlari ke istana Tang Yun dengan marah. Ketika ia melihat Tang Yun bermalas-malasan di sofa rendah, amarahnya semakin tersulut.     

"Kau membiarkanku ditindas dengan mata terbuka lebar?" Ia duduk di seberang Tang Yun dengan gusar sambil mengamuk.     

Tang Yun menengadah dan menatapnya. "Kau yang cari masalah."     

"Kau ini abangku atau bukan? Aku ini adik perempuanmu, tahu? Tadi kau lihat aku ditindas di luar, tetapi kau justru bilang kalau akulah yang cari masalah?" Hong Wei langsung merebut buku yang Tang Yun pegang.     

"Bukannya aku tidak mau membantumu, tetapi aku tak bisa," jawab Tang Yun. "Aku tidak berani menyinggung perempuan itu, tetapi kau justru berani-beraninya mengganggunya waktu suasana hatinya sedang kacau. Kau masih bisa bilang bukan kau yang cari masalah?"     

"Kau tak berani menyinggung perasaannya? Dia itu Putri Suci, dan kau Wakil Master Paviliun, tahu? Kau memang tak bisa diandalkan," kata Hong Wei dengan jengkel.     

"Dia bukan Putri Suci biasa. Kau bilang kau mau datang ke sini dan main-main, maka dari itu kuminta mereka untuk membawamu ke sini. Supaya kau tidak membuatku kena masalah, sebaiknya kuberi tahu kau ya, di dunia ini, dialah perempuan nomor satu yang tidak boleh kau sakiti. Selain itu, sebaiknya kau jangan cari masalah dengannya lagi. Tidak masalah kalau identitas kita terungkap, tetapi kalau sampai kita dihukum Tuan, itu akan jadi masalah besar," omel Tang Yun.     

"Cih, meskipun Tuan-lah Putra Suci, dia hanya peduli pada perempuan yang bernama Sima You Yue, kan? Masa dia akan menghukummu hanya demi seorang Putri Suci? Dia bukan orang lemah lembut pada perempuan. Kecuali Putri Suci itu …." Bicara sampai titik itu, raut wajah Hong Wei pun berubah kaget. Ia menutup mulutnya. "Maksudmu dia perempuan itu? Sima You Yue?"     

Tang Yun menyambar bukunya, lalu menatap Hong Wei seolah-olah mengatakan kalau untung saja Hong Wei tidak benar-benar bodoh.     

Hong Wei tercengang. Ternyata ia benar-benar telah menyinggung perempuan itu barusan? Huhuhu, perempuan itu tidak akan mengulitinya dan membuang ke saluran pembuangan, kan?     

"Kenapa kau tidak memperingatkanku dari awal? Kau ini abangku atau bukan, sih?" Ia menatap Tang Yun dengan sedih.     

"Yah, siapa suruh kau cari masalah dengannya tanpa bertanya dahulu padaku?" Tang Yun sama sekali tidak mengasihaninya. "Kau tidak pernah pakai otak setiap kali kau melakukan sesuatu. Kau harus sadar diri."     

"Apa ini gara-gara aku kesal dia sudah menarik perhatian Putra Suci? Siapa yang tahu ternyata itu dia!" rengek Hong Wei. "Aiya, Kakak, berhentilah membaca. Cepat bantu aku cari penyelesaian. Jangan sampai Tuan membuangku ke saluran pembuangan."     

"Tenang saja. Karena dia sudah menghukummu, dia tidak akan mempermasalahkannya lagi. Dia tidak picik." Tang Yun sama sekali tidak khawatir. "Yang penting jangan ganggu dia lagi."     

"Begitu saja? Kau yakin?" tanya Hong Wei dengan cemas.     

"Sudahlah, cepat keluar sana. Berhentilah menggangguku." Tang Yun melambaikan tangan dengan kesal untuk mengusirnya.     

Ia keluar dari istana sambil bergumam, "Aku harus memberi tahu Putra Suci untuk tidak melakukan hal bodoh sepertiku."     

Ketika Sima You Yue kembali ke tempat tinggal Zong Zheng Han Yue, perasaanya sudah tenang. Mengingat perkataan Putra Suci yang palsu, ia merasa ada kemungkinan pertemuan akan berjalan dengan lancar karena ketentuan yang telah Paviliun Bijaksana tetapkan terlalu menarik.     

"Tidak bisa, aku harus memberi tahu mereka untuk tidak menunggu sampai pertemuan selesai. Kalau tidak, terlalu terlambat kalau mereka baru memikirkan pemecahannya nanti."     

Ia meminta Mi Er berubah wujud jadi Zong Zheng Han Yue. Sementara ia sendiri berubah wujud jadi seorang gadis pelayan yang tidak mencolok untuk meninggalkan daerah tersebut dengan diam-diam. Setelah menemukan tempat yang aman, ia mengeluarkan Untung Kecil bersama dengan kawanan Binatang Roh kuno pelindungnya.     

"Untung Kecil, ada yang mau kuberitahukan padamu …."     

Ia memberi tahu Untung Kecil tentang situasinya sekarang, lalu berkata, "Aku akan cari cara untuk mengeluarkanmu dari kota ini, jadi bisakah kau cari cara untuk menemui ayahmu?"     

Untung Kecil mengangguk.     

"Waktu kau pergi, beri tahu ayahmu tentang berita ini, lalu tetap di sisinya dan jangan pergi, oke?" Sambil bicara, ia juga mengeluarkan, "Raung Kecil juga akan pergi bersama kalian. Kalau ada berita, akan kuberi tahu kalian melaluinya."     

Raung Kecil dan Untung Kecil berhubungan baik. Karena sekarang Binatang Roh kuno sedang dalam kesulitan, Raung Kecil tidak akan mungkin melalaikan tugasnya. Namun, hanya ia sendiri yang tahu rencana kecil dalam hatinya.     

Meskipun Untung Kecil tidak mau meninggalkan Sima You Yue, ia sudah jadi jauh lebih dewasa. Memahami betapa seriusnya masalah ini, mau tidak mau ia harus setuju.     

Sima You Yue berkata ke langit, "Aku harus minta tolong padamu untuk mengirim mereka keluar."     

Makhluk di udara tersebut ragu-ragu sejenak, lalu sebuah lorong ruang muncul di depan Untung Kecil. Lorong ruang itu menutup begitu Untung Kecil dan yang lainnya lewat.     

Meskipun ada banyak sekali pendekar di Kota Suci, tidak ada yang memperhatikan perubahan ruang tersebut. Sima You Yue tidak akan mungkin bisa melakukannya sedemikian rupa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.