Dan Yu Xi Meninggal
Dan Yu Xi Meninggal
Kalau sebelumnya, begitu pertemuan berakhir, para peserta akan pergi berturut-turut. Namun, kali ini tidak banyak orang yang pergi.
Ada banyak orang yang memegang kartu undangan dari Paviliun Xuan Yuan. Terlepas dari iming-iming obat suci, ada banyak obat suci kuno dan alat roh lain. Kalau peringkat barang-barang tersebut tidak cukup tinggi, Paviliun Xuan Yuan akan menggunakan barang milik mereka sendiri untuk menambah keseruan lelang. Namun, mereka tidak perlu melakukannya kali ini. Godaan obat suci saja sudah cukup.
Yang menerima undangan bukan hanya kekuatan yang berada di Kota Miliar. Kekuatan inti lainnya dari distrik lain juga menerima undangan. Bisa dibilang kekuatan-kekuatan yang menerima kartu undangan merupakan kekuatan teratas di wilayah dalam. Akhirnya, kekuatan kelas kedua juga diundang. Sementara biasanya bagi klan macam Klan Sima, mereka tidak punya hak menghadiri pelelangan sepenting itu.
Namun, kali ini Klan Sima menerima undangan dari Paviliun Xuan Yuan. Selain itu, mereka juga membawa surat dari Sima You Yue.
Di dalam surat itu, ia memberi tahu mereka tentang apa yang terjadi dan juga memberi tahu mereka tentang pelelangan obat suci. Kalau klan bersedia, mereka bisa ikut serta dalam pelelangan.
Sima Zhi Yuan dan yang lainnya tahu kalau ia sudah mendapatkan obat suci dari bijih dan bahkan menyerahkannya ke pelelangan. Mereka merasa tertekan dan murung mendengar hal tersebut. Namun, nasi sudah jadi bubur. Mereka tidak yakin mereka bisa bermusuhan dengan semua orang di benua. Maka dari itu, mereka hanya bisa menerima kenyataan.
Setelah menerima kenyataan, Sima Zhi Yuan mengumpulkan semua tetua klan. Mereka membahas apakah Ketua Klan perlu menghadiri pelelangan atau tidak. Kalau ia perlu ikut, mereka harus mengumpulkan dana lalu pergi untuk ikut serta dalam pelelangan.
Setelah Sima You Yue memberikan surat tersebut ke Paviliun Xuan Yuan, ia jarang meninggalkan penginapannya. Namun, walaupun ia tidak pernah meninggalkan penginapan, orang-orang tetap mencoba membunuhnya berkali-kali.
Dan Yu Xi merasa tertekan. Ia mengutus semakin banyak orang untuk membunuh Sima You Yue, tetapi hasilnya selalu sama - mereka semua dibantai. Kebenciannya terhadap Sima You Yue semakin memuncak.
Saat malam tiba, Sima You Yue keluar dari penginapan. Ia menghindari orang-orang di jalan, melewati berbagai tikungan dan belokan, lalu tiba di sebuah pelataran.
"Untung Kecil, kalau kau masuk dan menimbulkan sedikit saja keributan, aku akan melemparmu ke Pagoda Roh dan tidak akan pernah mengeluarkanmu lagi," ancamnya.
Awalnya, Untung Kecil mau masuk ke dalam kediaman Klan Yang dan membunuh orang-orang untuk membalaskan dendam Sima You Yue. Namun, mendengar perkataan Sima You Yue, ia tertegun dan mengangguk dengan enggan.
Baru sekarang Sima You Yue mengajak Untung Kecil ke Klan Yang. Berdasarkan rute yang diberikan Lebah Merah Tua, ia langsung menuju ke tempat Dan Yu Xi tinggal.
Ia tidak peduli pada Dan Yu Xi, tetapi karena Dan Yu Xi mencoba membunuhnya berkali-kali, akhirnya ia merasa muak. Ia terlebih dahulu mengirim Lebah Merah Tua untuk mencari informasi, dan sekarang mudah baginya untuk menemukan tempat tinggal Dan Yu Xi.
Sementara itu, Dan Yu Xi sedang mengamuk di dalam pelatarannya. Ia sudah mengirim banyak pembunuh malam ini, tetapi mereka semua tewas. Mereka benar-benar sekelompok gelandangan yang tak berguna.
"Sima You Yue itu bahkan bukan peringkat Mulia atau semacamnya. Aku mengirim begitu banyak pembunuh, tetapi tidak ada satu pun yang berhasil kembali!" Setelah berkata demikian, ia menghancurkan meja di sampingnya.
Gadis-gadis pelayannya bahkan tidak berani bernapas terlalu keras, takut Dan Yu Xi jadi mengarahkan amarahnya pada mereka. Gadis pelayan terdekatnya lebih berani, ia menasihati, "Nona Muda, jangan marah. Kita anggap remeh dia kali ini. Untung dia belum meninggalkan Kota Miliar. Begitu Tuan dan yang lainnya pulang, kita kirim sekelompok pembunuh lagi. Kita pasti bisa membunuhnya!"
"Membayangkan dia tetap bisa hidup selama beberapa bulan lagi membuat hatiku panas, melebihi panas neraka!" maki Dan Yu Xi.
"Brak!"
Saat orang-orang di dalam pelataran tersebut sedang berbicara, tiba-tiba pintu terbuka. Sebuah sosok dari luar terbang ke dalam pelataran dan mendarat dengan mantap di depan Dan Yu Xi.
"Siapa kau?!" Para pelayan buru-buru berdiri di depan Dan Yu Xi. Mereka bertindak begitu bukan karena mereka benar-benar mau melindunginya, tetapi kalau ia meninggal, mereka juga pasti tidak akan selamat.
Sima You Yue berjalan masuk bersama Untung Kecil dari luar. Ia sangat puas melihat kemampuan bertarung yang Untung Kecil tunjukkan barusan.
"Bagaimana mungkin itu kau?!" teriak Dan Yu Xi dengan kaget sambil menatapnya.
"Bagaimana mungkin bukan aku?" Ia tertawa dingin. "Kau bisa mengirim orang untuk membunuhku, tetapi aku tidak bisa datang menemuimu?"
"Kau mau apa?" Melihat para pengawal yang tergeletak di tanah, Dan Yu Xi tahu kalau Sima You Yue datang bukan dengan niat baik.
Ia bertanya-tanya apakah orang-orang yang berpatroli di dalam klannya akan tahu kalau Sima You Yue membuat keributan di situ.
"Tenang saja, tidak akan ada yang datang untuk menyelamatkanmu. Orang-orang di luar tidak akan bisa mendengar apa pun dari tempat ini," kata Sima You Yue dengan pelan. Puas rasanya melihat ketakutan yang memancar dari mata Dan Yu Xi.
"Bagaimana mungkin?! Apa yang sudah kau lakukan?" teriak Dan Yu Xi. Namun, ia benar-benar memercayai perkataan Sima You Yue.
Sima You Yue sudah mengalahkan para pengawal pelataran Dan Yu Xi. Itu merupakan sebuah keributan besar. Kalau orang-orang yang berpatroli tahu kalau keributan tersebut berasal dari pelataran Dan Yu Xi, mereka pasti sudah datang dari tadi. Namun, tidak ada seorang pun yang muncul sampai sekarang. Berarti orang-orang di luar sama sekali tidak tahu tentang apa pun yang terjadi di situ.
"Bukan apa-apa. Aku hanya memasang penghalang roh sebelum masuk ke dalam tempat ini. Kebetulan aku cukup mahir dalam bidang ini. Maka dari itu, tidak peduli seberapa keras kau teriak, tidak akan ada yang bisa mendengarmu." Begitu selesai bicara, Sima You Yue langsung menghindari pelayan yang berada tepat di depan Dan Yu Xi dan tiba di depan Dan Yu Xi. Ia mengulurkan tangan dan mencekik leher Dan Yu Xi.
"Nona Muda!"
"Lepaskan Nona Muda!" teriak para pelayan di pelataran itu.
"Flowey, sudah lama kan sejak terakhir kali kau makan daging?" Sima You Yue mengabaikan mereka dan langsung memanggil Flowey keluar. Kemudian, ia melemparkan Untung Kecil pergi sebelum mendongak untuk menatap Dan Yu Xi.
"Kau - kau tidak bisa membunuhku." Dan Yu Xi melihat niat membunuh di mata Sima You Yue. Itu kali pertama ia merasakan ketakutan sedemikian rupa.
"Waktu kau mengirim orang-orangmu untuk membunuhku, apa kau tidak berpikir akan tiba hari di mana seseorang akan membunuhmu?" Sima You Yue tersenyum dingin. Ia tidak banyak bicara lagi. Ia menambah kekuatannya dan mematahkan leher Dan Yu Xi.
Ck ck ck, ia terlalu kuat.
"Yue Yue benar-benar menyia-nyiakan semuanya." Setelah melahap orang-orang yang ada di pelataran, Flowey melihat mayat-mayat yang tergeletak di tanah. Ia mengecap bibirnya beberapa kali.
Ia sangat memilih-milih makanan sekarang dan tidak mau makan mayat. Ia hanya suka makan manusia yang masih hidup. Maka dari itu, ia sama sekali tidak mau melahap mayat-mayat tersebut.
"Kalau aku tidak meninggalkan mayat Dan Yu Xi di sini, bagaimana mungkin orang lain bisa tahu kalau dia sudah meninggal?" tanya Sima You Yue dengan santai. "Ayo pergi. Sebentar lagi mereka akan kemari." Ia memasukkan Flowey ke Pagoda Roh, lalu membawa Untung Kecil dan meninggalkan pelataran Dan Yu Xi.
Tanpa adanya penghalang roh, bau darah langsung menguar dan tercium oleh orang-orang yang sedang berpatroli. Ketika mereka tiba, mereka melihat pelataran yang bersimbah darah dan melihat Dan Yu Xi tergeletak di pelataran.
"Beri tahu Ketua Klan, bilang Nona Muda sudah dibunuh." Pengawal tersebut memerintahkan orang-orang di belakangnya. Ia mulai sakit kepala memikirkan nona muda yang sebentar lagi akan pulang.
Awalnya, Sima You Yue mau langsung pergi setelah meninggalkan pelataran Dan Yu Xi. Namun, untuk menghindari para pengawal Klan Yang, ia menikung dan berbelok. Ia bukan hanya tidak pergi, tetapi ia malah semakin menjauh dari arah tempat ia datang.
Tepat pada saat itu, ia merasakan aura pembunuh datang dari arah tersebut. Ia pun langsung menarik auranya.