Semakin Mereka Menyerang, Semakin Aneh Jadinya
Semakin Mereka Menyerang, Semakin Aneh Jadinya
Hanya dengan satu fakta itu saja orang sudah bisa tahu bedanya.
Kalau ternyata banyak Binatang Roh kuno yang muncul, berdasarkan tingkat kekuatan mereka pada zaman dahulu, pasti akan terjadi pembantaian.
"Namun, semua itu hanya rumor. Itu belum tentu benar," kata Feng Zhi Xing.
"Kuharap itu tidak benar." Sima You Yue mengembuskan napas.
Kalau satu orang menderita, seluruh anggota klan pasti akan ikut terseret.
Kalau semua itu benar, para Binatang Roh kuno tersebut pasti sangat kuat. Masalah itu akan memengaruhi keamanan seluruh benua, dan ia merasa Klan Sima tidak akan mampu melepaskan diri dari masalah tersebut.
"Perhatikan situasi di bawah. Aku penasaran apakah akan terjadi sesuatu nanti," kata Wu Lingyu.
"Bum!"
"Fiuh -"
Lagi-lagi serangan mereka terpantul. Orang-orang yang tidak mau menyerah itu lagi-lagi terhempas terbang. Melihat mereka menyerang dengan brutal, Sima You Yue malah menganggap hal tersebut sangat lucu.
Mungkinkah mereka benar-benar berpikir kalau penghalang roh itu bisa hancur hanya karena satu atau dua serangan?
Tidak ada yang tahu siapa yang menyusun penghalang roh tersebut, tetapi itu pasti salah satu penghalang roh yang semakin kuat ia diserang, semakin kuat ia memantul. Penghalang roh macam itu tidak bisa dihadapi menggunakan kekuatan. Mereka hanya bisa mencari cara untuk melucuti penghalang roh tersebut.
Sima You Yue melihat ke arah Xuan Qiu He. Ia tahu Xuan Qiu He pasti bisa melewati penghalang itu, tetapi Xuan Qiu He justru tidak melakukan apa-apa.
Sekarang bahayanya sudah ada di depan mata. Apakah sebaiknya ia memberi tahu Xuan Qiu He? Namun, kalaupun ia memberi tahu Xuan Qiu He, Xuan Qiu He kan juga tidak bisa melihatnya!
Tidak seperti Wu Lingyu yang punya kemampuan rahasia untuk mengirimkan suara, ia tidak bisa melakukannya.
Sima You Yue memberi tahu masalahnya pada Wu Lingyu. Wu Lingyu tersenyum, lalu berkata, "Kau bisa mempelajarinya. Lagi pula, jaraknya tidak jauh. Kita bisa melakukannya sambil tetap berdiri di sini."
"Ha? Aku juga bisa melakukannya?"
"Itu tidak sulit. Kau hanya perlu memahami triknya," jawab Wu Lingyu.
"Kekuatan mentalmu sudah cukup kuat untuk mempelajarinya."
"Benarkah? Kalau begitu, apa yang harus kulakukan? Cepat ajari aku," kata Sima You Yue dengan agak bersemangat.
Sebelumnya, melihat Wu Lingyu bisa mengirimkan suaranya kepadanya, ia merasa kemampuan tersebut sangat hebat. Ia pikir orang harus tumbuh jadi sangat kuat terlebih dahulu kalau mau mempelajarinya. Ia tidak menyangka kalau ia sudah mampu mempelajari kemampuan tersebut.
"Aku akan menjelaskannya padamu, dan kau harus memahaminya sendiri lalu bertelepati denganku." Wu Lingyu memberi tahu Sima You Yue bagaimana caranya, lalu berkata, "Kau harus berlatih. Setelah kau bisa mengirimkan suaramu padaku, berarti kau bisa mengirimkannya pada orang lain."
"Baiklah."
Sima You Yue mengingat metodenya dan pergi ke samping untuk mempraktikkannya seorang diri. Begitu ia merasa sudah menguasainya, ia mencoba mengirimkan suaranya pada Wu Lingyu.
Kemampuan mengirimkan suara memang sangat mudah dipelajari, tetapi itu menguras kekuatan mental. Karena inti dari kemampuan tersebut adalah memasukkan kekuatan mentalnya ke dalam otak lawan bicara, supaya lawan bicara bisa merasakan kekuatan mentalnya.
"Lingyu? Lingyu?" Sima You Yue memanggil Wu Lingyu dua kali, tetapi Wu Lingyu tidak menanggapi.
Mungkinkah ia belum menguasai kemampuan tersebut dengan baik? Ia mengusap dagunya. Karena ia pikir ia belum bisa mengirimkan suaranya, ia pikir Wu Lingyu tidak akan bisa mendengar apa-apa.
"Hei bodoh, kau dengar aku tidak?" Ia mencoba lagi, tetapi Wu Lingyu tetap tidak menanggapi. "Dia benar-benar tidak bisa mendengarku!"
Ia berdiri di belakang Wu Lingyu, yang sedang menyaksikan pemandangan di bawah dan sepertinya tidak akan menoleh.
"Hei bodoh, lain kali jangan cemburu pada hal-hal yang sama sekali tidak penting. Meskipun kadang aku suka melihatmu bertingkah cemburu, hanya kau satu-satunya dalam hatiku. Tidak ada yang lain selain kau," katanya. "Huh, karena kau tukang cemburu, aku penasaran bagaimana tingkahmu nanti kalau kita benar-benar sudah menikah."
"Kapan kita akan menikah?" Terdengar suara Wu Lingyu di benaknya.
"Ha?" Sesaat ia tidak bisa mengenali apa yang muncul di benaknya.
"Kau bicara soal menikah. Kapan kita akan menikah?" Suara Wu Lingyu terdengar lagi. Ia berbalik, lalu menyeringai pada Sima You Yue.
"Kau menguping pembicaraanku!" Sima You Yue baru sadar kalau Wu Lingyu sudah menipunya. Wu Lingyu jelas-jelas bisa mendengarnya, tetapi ia sengaja pura-pura tidak dengar.
"Kapan aku menguping? Jelas-jelas aku sedang mendengarmu." Melihat raut wajah Sima You Yue yang tampak marah, ia benar-benar hendak berjalan dan memeluk Sima You Yue. Namun, melihat Feng Zhi Xing yang sedang mengamatinya bagaikan seekor harimau yang sedang mengawasi mangsanya, ia pun mengurungkan niatnya.
Bukannya ia tidak bisa mengalahkan Feng Zhi Xing, tetapi ia tidak tahu apakah You Yue akan mendukungnya kalau mereka berdua sampai bertarung.
"Huh!" Sima You Yue mengabaikan Wu Lingyu, lalu berjalan ke depan. Kemudian, ia bertelepati dengan Feng Zhi Xing.
Feng Zhi Xing langsung menjawab Sima You Yue, membuktikan kalau ia sudah menguasai kemampuan tersebut.
Wu Lingyu benar-benar sudah mempermainkannya barusan.
Mengingat bagaimana ia tadi telah mengakui isi hatinya, rasanya perutnya langsung penuh dengan api.
"Baiklah, jangan marah lagi. Mulai dari sekarang aku akan patuh dan tidak akan asal cemburu, oke?" Wu Lingyu berkedip padanya dengan raut wajah menyesal.
"Huh!" Ia mengabaikan Wu Lingyu. Ia memusatkan kekuatan mentalnya pada Xuan Qiu He supaya Xuan Qiu He bisa merasakan kekuatan mentalnya.
"Xuan Qiu He, apakah kau mendengarku?"
Tiba-tiba mendengar suara Sima You Yue, tubuh Xuan Qiu He sedikit menegang. Namun, ia menjawab, "Aku mendengarmu."
Mendengar jawaban Xuan Qiu He, Sima You Yue tahu kalau ia sudah berhasil bertelepati dengan Xuan Qiu He. Lalu, ia bertanya, "Xuan Qiu He, apa kau menyadari kalau patung-patung batu itu aneh?"
"Aneh?"
"Mm. Patung-patung batu itu memberikan kesan yang sangat aneh," ulang Sima You Yue. "Kami sudah meminta beberapa orang untuk mundur."
"Apa kau juga mau meminta kami untuk mundur?" tanya Xuan Qiu He.
"Tidak. Aku hanya mau memberitahumu kalau patung-patung batu itu agak aneh. Sebaiknya kau lebih berhati-hati."
"Aku paham, terima kasih," kata Xuan Qiu He.
"Ini pertama kalinya aku bertelepati sejauh ini, jadi ini cukup menguras kekuatan mentalku. Begini saja. Bagaimanapun, kau harus lebih berhati-hati, supaya kalian tidak …."
Sima You Yue tidak bisa melanjutkan telepatinya. Ia belum sempat menyelesaikan kalimatnya.
Memandang ke arah Sima You Yue, hati Xuan Qiu He berpegang pada apa yang baru saja Sima You Yue katakan padanya.
Ketika Sima You Yue pertama kali datang bersama rombongannya, ia memang memperhatikan kalau ada banyak orang datang bersama Feng Zhi Xing. Namun, orang-orang tersebut sudah tidak ada di situ. Hanya tinggal mereka bertiga yang menyaksikan dari jauh.
Ada yang salah dengan patung-patung batu itu? Meskipun Xuan Qiu He belum merasakannya, ia senang karena Sima You Yue perhatian padanya dan memberitahunya.
Sima You Yue merasa agak pusing. Sepertinya bertelepati cukup menguras kekuatan mentalnya.
Melihat wajah Sima You Yue yang agak pucat, hati Wu Lingyu pun sakit. Ia menyesal tadi ia tidak menawarkan dirinya saja untuk bertelepati dengan Xuan Qiu He. Dengan begitu, Sima You Yue tidak perlu menderita.
Itu semua salah Xuan Qiu He. Kalau saja Xuan Qiu He tidak ada di situ, bagaimana mungkin You Yue bisa kepikiran untuk bertelepati dengan Xuan Qiu He?
Setelah minum pil, pucatnya kulit Sima You Yue jadi agak sedikit berkurang. Mendengar ocehan dan keributan di bawah, ia bertanya, "Mereka masih menyerang penghalang roh itu?"
"Mm."
"Mereka tidak takut terluka?"
"Untuk apa mereka takut? Demi mendapatkan Binatang Roh kuno sebanyak itu, tidak ada artinya menanggung sedikit luka." Wu Lingyu mencibir. Ia menatap Sima You Yue, merenungkan bagaimana ia bisa jatuh cinta dengan orang yang bisa melihat segala hal dengan pikiran yang jernih itu.
Sima You Yue bangkit berdiri, lalu berjalan ke depan. Ia berdiri bersama Wu Lingyu dan Feng Zhi Xing, memperhatikan orang-orang di bawah menyerang penghalang roh. Lalu, ia bertanya, "Kenapa aku merasa semakin mereka menyerang, semakin aneh kesan yang timbul dari dalam?"
Patung-patung batu tersebut … tampak semakin jahat!