Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Gurun yang Aneh



Gurun yang Aneh

3Sima You Yue masih belum punya jawaban untuk pertanyaan tersebut.     

"Aneh sekali! Kita jelas-jelas berjalan ke arah ini, jadi kenapa rasanya kita masuk semakin dalam!" tanya Si Yue dengan bingung.     

Sima You Yue menengadah dan melihat ke arah matahari. Ia terdiam selama beberapa saat, lalu tersenyum. "Kurasa aku sudah menemukan alasannya."     

"Apa?"     

"Setelah mendirikan kemah di oasis itu, begitu malam tiba, arahnya perlahan berubah," jawab Sima You Yue. "Ketika kita pergi, kita masuk melalui arah ini, jadi kita pikir pasti jalan keluarnya lewat arah ini juga. Kita berjalan lurus, tetapi pada akhirnya kita merasa seperti masuk semakin dalam. Ini penjelasan yang paling masuk akal. Kalau tidak, berarti ruang di tempat ini terus berubah."     

Sama seperti lipatan ruang yang mereka temukan di tanah abadi.     

Selain dua alasan tersebut, Sima You Yue tidak bisa memikirkan alasan lainnya.     

"Apakah kita sebaiknya berbalik arah?"     

"Balik arah belum tentu jalan yang benar juga," jawab Sima You Yue. "Kita sudah berjalan sehari semalam, jadi arahnya mungkin sudah berbeda lagi. Kita tidak usah panik sekarang. Coba kuuji dahulu."     

"Menguji apa?"     

"Nanti kau juga tahu waktu melihatnya. Aku mau mencari sebuah oasis sekarang."     

Setelah setengah hari berlalu, akhirnya mereka menemukan sebuah oasis. Si Yue mendirikan kemah di sisi samping, sementara Sima You Yue membuat sesuatu yang menyerupai anak panah dan memasukkan energi rohnya. Setelah itu, anak panah tersebut melayang-melayang di udara. Kemudian, ia mengeluarkan tiga bendera kecil yang berbeda warna dan meletakkannya di tanah. Ia menempatkan anak panahnya di tengah-tengah ketiga bendera tersebut.     

"Kalau kita menggunakan ini, kita bisa yakin arahnya tidak akan terus berubah," kata Si Yue, akhirnya mengerti.     

"Baiklah, kita akan tahu bagaimana hasilnya besok. Ayo, kembali dan istirahat," kata Sima You Yue sambil membersihkan tangannya dari debu.     

Keesokan paginya, Sima You Yue mendengar Si Yue memanggil dari dalam tenda.     

"You Yue, ini benar-benar gerak!"     

Sima You Yue berjalan keluar dan melihat anak panah yang menghadap ke arah bendera sudah berbelok ke arah yang lain. Anak panah tersebut sudah berada di tengah bendera yang kemarin dan bendera kecil lainnya.     

Sima You Yue berjalan ke depan dan menyimpan bendera-bendera tersebut. Ia mengangkat tangannya dan anak panah itu mendarat di telapak tangannya.     

"Sepertinya tebakanku benar. Dalam semalam saja hasilnya sudah begini. Setiap pagi arahnya pasti akan terus bergerak." Raut wajahnya tampak agak serius. Ia melihat ke gurun yang luas di luar oasis. Pantas saja banyak orang yang masuk ke situ tidak pernah bisa keluar lagi.     

Karena arah yang mereka tuju belum tentu benar!     

"Kita tidak bisa merasakan perubahannya karena kita berada di dalam tempat ini," kata Si Yue. "Berarti kita juga tidak bisa keluar."     

"Tidak. Kalau orang lain, mungkin mereka tidak akan pernah bisa keluar. Namun, kita tidak perlu mengkhawatirkan masalah ini."     

Setelah Sima You Yue selesai berbicara, ia mengeluarkan beberapa ribu Lebah Merah Tua dan meminta mereka untuk terbang ke berbagai arah. Lebah Merah Tua pasti akan dapat menemukan arahnya.     

Melihat Lebah Merah Tua yang tak terhitung jumlahnya, Si Yue menggosok lehernya. Bulu kuduknya benar-benar berdiri.     

"Kau memang hebat. Dengan adanya mereka, kita tinggal menunggu saja di sini."     

"Mm." Sima You Yue berkata, "Mereka mungkin butuh sedikit waktu. Kita tunggu saja di sini sampai kita menerima informasi lebih lanjut."     

"Lumayan juga, tetapi sayang sekali udaranya terlalu panas. Cuacanya benar-benar membuat orang merasa tidak nyaman."     

Si Yue kembali ke tendanya untuk mengganti pakaiannya menjadi pakaian yang lebih tipis. Ketika ia keluar, ia melihat Sima You Yue sudah mulai memasak lagi.     

Setelah beberapa saat, semangkuk salad buah sedingin es yang lezat diletakkan di depan Si Yue. Setengah mangkuknya penuh dengan es.     

"Wah! Aku baru saja bilang nafsu makanku sudah hilang gara-gara udara yang panas ini, tetapi kau malah membuatkan es salad buah." Si Yue mengangkat mangkuk tersebut dan melahapnya dengan gembira.     

"Kau Master Roh atribut gelap jadi energi roh gelap dalam dirimu lebih dingin. Karena itu kau merasa tidak nyaman di dalam gurun yang panas ini," kata Sima You Yue. "Meskipun makanan ini tidak menyelesaikan masalah utamanya, untuk sementara makanan ini bisa membuatmu nyaman."     

"Mm-hmm, enak sekali! Terima kasih, You Yue!" Si Yue menatap Sima You Yue dengan penuh rasa terima kasih. Dahulu, ia-lah yang sudah menjebak Sima You Yue di Kota Hantu, tetapi Sima You Yue-lah yang merawatnya sekarang. Hanya Sima You Yue satu-satunya temannya yang baik sampai saat ini!     

Mereka tinggal di oasis selama empat hari sebelum akhirnya Lebah Merah Tua mengirimkan informasi kembali. Kali ini, Sima You Yue tidak menggunakan banyak energi roh. Sebaliknya, ia meminta Halcyon dan Burung Roc Kecil untuk membawa mereka keluar. Ketika malam tiba, mereka sudah terbang keluar dari gurun tanpa beristirahat terlebih dahulu.     

Ketika mereka tiba di perkemahan, ​​pengawal Si Yue-lah yang pertama kali bergegas menghampiri mereka.     

"Nona Muda, kau pergi ke mana? Hamba-hambamu ini khawatir sekali."     

"Aku baru saja jalan-jalan dengan You Yue. Apa yang kalian khawatirkan?!" Si Yue melambaikan tangan pada para pengawalnya, sedikit kesal karena mereka terlalu mengkhawatirkannya.     

"Mereka mengkhawatirkanmu." Si Hui dan Si Yi keluar dari dalam tenda.     

"Kakak Kedua, Kakak Ketiga? Apa yang kalian lakukan di sini?" Si Yue menatap mereka, tersenyum sambil melangkah maju untuk memeluk lengan mereka. "Apa kalian juga mau keluar untuk melihat dunia manusia?"     

"Waktu para pengawal tidak bisa menemukanmu, mereka memberi tahu Ayah. Ayah menyuruh kami datang ke sini untuk memeriksa keadaanmu," jawab Si Hui. "Kau cuma baru keluar sebentar, tetapi lihatlah keributan yang kau timbulkan."     

"Kalian juga datang terlalu cepat." Si Yue menjulurkan lidahnya.     

Sima You Yue juga sedikit terkejut melihat kehadiran Si Hui dan Si Yi. Sepertinya Kota Hantu memang punya cara khusus untuk menyeberang masuk ke dunia manusia.     

"Kakak Kedua, Kakak Ketiga." Sima You Yue membungkuk ke arah Si Hui dan Si Yi.     

"Awalnya, kami cukup mengkhawatirkan adik kami. Namun, waktu kami tiba, kami dengar kalau kau pergi bersamanya, jadi kami menunggumu pulang di sini," kata Si Yi, berarti ia sangat percaya pada Sima You Yue.     

"Apa maksudmu? Jelas-jelas akulah yang lebih kuat daripada You Yue, tahu? Bagaimana bisa kau berbicara seolah-olah akulah yang lebih lemah?" Si Yue memanyunkan bibirnya, bertingkah seperti anak kecil karena tidak terima mendengar perkataan Si Yi.     

"Kepribadianmu memang sudah mengkhawatirkan sejak awal." Si Yi mencubit hidung Si Yue.     

Meskipun Sima You Yue tidak begitu kuat, wataknya sangat stabil dan hati-hati. Kalau tidak, tidak mungkin ia bisa membuat keributan besar di Kota Hantu sebelumnya. Selain itu, walaupun Si Yue lebih kuat daripada You Yue, kepribadian Si Yue tidak terkendali dan tidak sabar. Itu benar-benar membuat keluarganya khawatir.     

Wu Lingyu juga keluar dari dalam tenda. Sima You Yue menatapnya dan berjalan mendekat sambil tersenyum.     

"Bagaimana kau bisa pulang secepat ini?"     

"Ketika aku dengar kalau kalian hilang, aku bergegas pulang," jawab Wu Lingyu. "Apakah terjadi sesuatu?"     

"Kami menemukan beberapa rahasia gurun ini. Ayo, kita bicara di dalam."     

Mungkin karena melihat raut wajah Sima You Yue yang muram, raut wajah Si Hui dan yang lainnya juga berubah jadi serius.     

Mungkinkah sesuatu yang tidak diinginkan benar-benar terjadi selama beberapa hari terakhir?     

Mereka masuk ke dalam tenda dan Sima You Yue menceritakan apa yang terjadi di gurun. Setelah semua orang mendengarnya, alis mereka tampak berkerut.     

Oasis tersebut ternyata berubah arah? Kalau begitu, apakah hanya oasisnya yang seperti itu, atau apakah seluruh gurun juga begitu?     

"Orang-orang yang masuk untuk mencari jalan pasti tidak bisa keluar dari area itu karena alasan ini," kata Si Hui. "Untung ada kau. Kalau tidak, Adik tidak akan bisa keluar."     

"Kakak Ketiga, kau terlalu baik. Kalau bukan gara-gara aku, kami tidak akan masuk ke dalam tempat yang berbahaya itu. Namun, kami jadi berhasil mendapatkan informasi lebih banyak tentang gurun gara-gara kejadian itu, jadi bisa dibilang kita beruntung," kata Sima You Yue sambil tersenyum. "Sekarang, hal pertama yang harus kita pecahkan adalah masalah petunjuk arah. Kalau kita tidak bisa memecahkan masalah ini, berbahaya sekali kalau kita mau masuk ke dalam gurun!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.