Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Keraguan Mengenai Warisan



Keraguan Mengenai Warisan

3Sima You Yue tidak mau membuang-buang waktu. Karena ia tidak bisa mendapatkan apa pun yang berhubungan dengan penyakit ayahnya, ia pun mulai mencari buku-buku yang berhubungan dengan warisan klan.     

Ketika Sima Qi Qi dan Sima Yi Yun membantunya, mereka penasaran kenapa Sima You Yue tertarik dengan sejarah klan. Sima You Yue tertawa, lalu berkata, "Aku perlu memahami klan dengan baik karena aku baru saja kembali ke klan."     

Mereka menerima penjelasannya dan keduanya pun mencari beberapa buku tebal untuknya.     

Mereka tidak bisa membantunya dalam hal tersebut, jadi mereka pergi. Hanya Sima You Yue yang butuh membaca buku-buku tentang itu.     

Sima You Yue tinggal di paviliun kumpulan buku seorang diri dan menghabiskan beberapa hari menyelesaikan beberapa buku sejarah tersebut.     

"Tidak ada penjelasan rinci tentang warisan klan." Ia mengembuskan napas setelah ia selesai membaca buku yang terakhir.     

Ia membuka telapak tangannya dan muncul sebuah bola gelembung berwarna putih krem.     

Benda tersebut merupakan perwujudan kekuatan warisan klan ketika ia menerimanya. Sepertinya itu tidak ada hubungannya dengan kekuatan serangan. Ia tidak bisa merasakan ada yang berubah dalam tubuhnya, tetapi ia bisa merasakan kalau benda itulah alasan kenapa ia habis-habisan disambar kilat ketika ia naik peringkat!     

Namun, benda tersebut sepertinya tidak punya kecerdasan. Ia tidak tahu itu benda apa karena benda tersebut tidak punya kekuatan.     

Awan Roh bilang kekuatannya sekarang akan sangat memengaruhi masa depan dan itulah kenapa ia disambar begitu kuat. Kalau dipikir-pikir, benda tersebutlah satu-satunya alasannya.     

Ia pikir sejarah klan mungkin menuliskan tentang benda tersebut karena ia menerima benda itu sebagai warisan klan. Jadi, ia membaca semua buku sejarah klan.     

Ternyata, semua buku tersebut tidak menyebutkan apa pun tentang benda itu.     

Jadi, apakah benda tersebut tidak berasal dari Klan Sima? Atau apakah benda itu memang berasal dari Klan Sima, tetapi mereka tidak pernah mencatatnya?     

Ia mempertimbangkannya masak-masak, meletakkan kembali buku-buku tersebut ke tempat semula, lalu mencari Sima Qing.     

"Benda kuat punya leluhur?" Sima Qing menatap Sima You Yue sambil memikirkan jawabannya. "Sepertinya tidak ada benda yang terlalu kuat! Kemampuan roh-lah yang paling kuat. Kenapa?"     

"Tidak apa-apa. Aku hanya penasaran tentang benda kuat apa yang dimiliki para Leluhur Agung," jawab Sima You Yue.     

Sima Qing merupakan leluhur tertua di Klan Sima. Kalau ia tidak tahu tentang hal tersebut, maka tidak mungkin ada orang lain yang tahu.     

Apa sebenarnya gelembung kecil itu?     

Setelah dipikir-pikir, tidak ada yang melintas di benak Sima You Yue. Lupakan saja. Ia bukanlah orang yang menghabiskan waktu untuk memikirkan sesuatu yang tidak bisa dipecahkan.     

"Pahamilah kemampuan roh kalau kau sedang senggang," kata Sima Qing. "Serangkaian kemampuan roh itu jauh lebih mendalam daripada yang sekarang, beberapa bagiannya sulit dipahami. Menurutku kau ditakdirkan untuk menguasai kemampuan roh itu karena hanya kaulah yang mendapatkan warisan. Siapa tahu kemampuan roh itu jadi lebih mudah dilakukan setelah dipahami."     

Dalam beberapa bulan terakhir, selain menyelesaikan masalah Klan Jiang, Klan Sima juga memusatkan perhatian untuk mencapai pencerahan kemampuan roh, tetapi belum membuahkan hasil.     

"Aku sudah melihat kemampuan roh itu. Ada banyak bidang yang berbeda dari yang kita pelajari. Sebagian di antaranya bahkan saling bertentangan! Kurasa cara pikir setiap orang perlu diubah kalau mereka mau mempelajarinya," kata Sima You Yue. "Aku tidak tahu aku bisa mencapai pencerahan itu atau tidak, tetapi akan kucoba."     

"Aku percaya padamu." Senyum simpul Sima Qing membuat Sima You Yue merasa kalau ia licik.     

Huh, seluruh Klan Sima memang dihuni oleh rubah tua! Sima You Yue membatin saat kembali ke pelatarannya.     

Ketika ia sampai di pintu masuk pelatarannya, ia melihat Mu Si berjalan di samping seorang lelaki. Keduanya mengobrol dengan gembira dan tampak seolah-olah hubungan mereka dekat dengan satu sama lain.     

Awalnya, ia mengira lelaki tersebut salah satu anggota Klan Sima. Namun, setelah ia melihat lebih dekat, pakaiannya berbeda dari Klan Sima.     

Mata Mu Si berbinar-binar setelah melihat Sima You Yue datang. Ia membungkuk dan berkata, "Guru, kau sudah pulang! Kau sudah keluar dari pengasingan?"     

"Mm, aku sudah keluar. Aku tidak menemukan satu hal pun yang berguna." Sima You Yue mengangguk ringan. "Siapa ini?"     

"Yin Shang menyapa Nona Muda You Yue." Lelaki itu tidak menunggu Mu Si memperkenalkannya. Lalu, ia menangkupkan kedua tangannya untuk menyapa Sima You Yue.     

"Anggota Klan Yin?" Alis Sima You Yue terangkat. Sejak kapan anggota Klan Yin dekat dengan Mu Si?     

"Aku pelayan kediaman Penguasa Kota Tangerine," kata Yin Shang.     

Sima You Yue menyadari kalau Yin Shang datang ke situ untuk mencari Yin Lang.     

"Apa Yin Lang masih di sini?" tebak Sima You Yue dengan yakin.     

"Ya. Dia bilang dia mau menunggumu sampai keluar dari pengasingan dan tidak mau pergi dari sini. Kakak Shang terkadang datang ke sini untuk melaporkan beberapa hal tertentu padanya," jelas Mu Si.     

"Apa dia sudah menganggap Klan Sima sebagai istananya sendiri?" ucap Sima You Yue dengan pelan. "Apa kalian mau pergi keluar? Kalau begitu, aku tidak akan mengganggu kalian lagi."     

"Kalau begitu, Yin Shang pamit dahulu." Yin Shang menangkupkan tangannya, lalu pergi.     

"Guru, aku akan mengantarnya keluar." Mu Si tersenyum lebar melihat Sima You Yue telah keluar dari pengasingan.     

"Silakan. Guru akan memeriksa pekerjaan rumahmu sebentar lagi," kata Sima You Yue.     

Pekerjaan rumah yang ia maksud adalah kondisi kultivasi Mu Si dalam beberapa bulan terakhir.     

"Tentu, aku akan segera kembali ke sini!" Mu Si langsung pergi dengan langkah ringan. Sima You Yue tersenyum melihat punggung Mu SI yang semakin menjauh. Ia pun berbalik, pergi ke pelatarannya dan pergi menemui seseorang untuk membicarakan sesuatu.     

Yin Lang ada di dalam rumah Sima You Yue. Ia sedang berbaring di kursi malas sambil mengunyah Buah Roh dengan riang.     

Pintu utama terbuka sehingga Yin Lang bisa melihat Sima You Yue begitu Sima You Yue masuk ke dalam pelataran.     

"Kau senang sekali tinggal di sini ya!" Sima You Yue memanyunkan bibirnya. "Apa kau mau memindahkan istanamu ke Klan Sima-ku?"     

"Sejak kapan ini jadi Klan Sima-mu? Kau saja sudah lama tidak pulang ke sini." Yin Lang meludahkan dua biji kecil, yang dengan tepat mendarat di dalam tempat sampah.     

"Tidak usah bicara tentang itu padaku." Sima You Yue mencari sebuah bangku, lalu duduk. "Apa kakek buyutku tidak berani mengusirmu hanya karena kau temanku?"     

"Jangan bicara seolah-olah kau tidak tahu-menahu," jawab Yin Lang. "Aku sudah bilang padamu kalau aku mau mengikutimu, jadi aku akan menepati kata-kataku sampai kau bisa membuatku mengerti apa artinya menyukai seseorang."     

"Apakah kau sudah terlalu bosan?" Sima You Yue memutar matanya ke arah Yin Lang. "Apa tidak ada hal yang harus kau urus di Kota Tangerine? Bukannya Klan Yin mencarimu?"     

"Sebenarnya ada masalah. Namun, aku berniat mengajakmu. Jadi, aku menunggumu sampai kau keluar dari pengasingan!"     

"Ada apa?"     

"Kau Master Pencari Roh, kan? Apa kau tertarik dengan lapisan bijih?" tanya Yin Lang.     

"Tentu saja. Apa kau menemukan lapisan bijih dan mau memberikannya untukku?" tanya Sima You Yue.     

"Iya!" jawab Yin Lang dengan terus terang. Itu hanyalah sebuah lapisan bijih. Ia rela memberikan lapisan bijih untuk Sima You Yue kalau itu bisa membuat Sima You Yue tersenyum.     

"Lupakan saja," tolak Sima You Yue. "Lapisan bijih itu kenapa?"     

"Itu bukan sebuah lapisan bijih, tetapi sebuah area bijih. Sebuah area bijih yang kuno, apa kau tertarik?"     

"Area bijih kuno?" Sima You Yue terdiam dan napasnya berubah memburu. "Apa kau mengatakan yang sejujurnya?"     

"Tentu saja. Apa kau tertarik untuk melihatnya?"     

"Kalau itu memang area bijih kuno, aku harus melihatnya."     

"Kalau begitu, beres. Aku akan mengajakmu …."     

"Dia akan pergi bersamaku kalau dia mau. Kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu." Terdengar suara Wu Lingyu. Tanpa Sima You Yue sadari, matanya berubah jadi berbinar-binar dan bibirnya melengkung tersenyum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.