Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Menjadi Guru, Murid Pertamanya



Menjadi Guru, Murid Pertamanya

1Banyak orang di benua akan terlibat begitu kabar kemunculan kembali Pembelah Langit menyebar. Namun, orang-orang yang terlibat adalah mereka yang penuh dengan keserakahan.     

Kekuatan yang bisa mengenali bahaya Pembelah Langit dalam masa yang kacau tersebut dan tidak mengejar untuk mendapatkannya akan mampu mandiri.     

"Kalau kita menyebarkan informasi tentang Pembelah Langit, orang-orang itu mungkin akan membocorkan informasi tentang Jantung Lazurit," kata Xiao Jing Zong. "Kalau mereka sampai tahu tentang keberadaan Jantung Lazurit, mereka pasti datang ke sini untuk menimbulkan keributan."     

"Mudah saja! Kita sekalian membocorkan informasi tentang Jantung Lazurit dan bilang kalau itu dicuri bersama dengan Pembelah Langit," kata Sima You Yue.     

"Apa mereka akan percaya?"     

"Sebagian orang mungkin percaya. Kalaupun mereka tidak percaya, mereka tidak mungkin langsung mendatangi kita begitu saja hanya karena mereka tidak percaya," jawab Sima You Yue. "Kita bukan kekuatan yang mudah ditindas!"     

"You Yue benar," kata Lelaki Tua Iblis. "Kalau pihak lawan menyebarkan informasi tentang Jantung Lazurit, orang-orang akan mengira Pembelah Langit ada pada kita. Namun, kalau kita yang menyebarkan informasi itu terlebih dahulu, orang lain mungkin tidak akan percaya waktu pihak lawan bilang Jantung Lazurit ada pada kita. Selain itu, kita kuat, mereka harus berpikir dua kali kalau mereka mau menyerang kita."     

"Selain itu, kalau benar-benar terjadi sesuatu, klan burung tidak akan meninggalkan kita sendiri dalam kesulitan. Orang-orang itu pasti harus mempertimbangkannya juga."     

"Kalian semua benar. Kalau begitu sudah beres. Tetua Feng Kai, Tetua Shi, kuserahkan masalah ini pada kalian," kata Liang Wu Ming.     

"Ya, Master Lembah."     

"Selanjutnya, kita akan membahas bagaimana kita akan menghadapi Gua Awan. Tetua Xiao, tolong beri tahu You Yue mengenai informasi dan rencana yang sudah kita bahas."     

"Tentu. Akhir-akhir ini Gua Awan sangat tenang, mereka …."     

Hari itu, Sima You Yue kembali ke pelatarannya lebih lambat dari biasanya. Sebelum ia sampai di pelataran, ia melihat sebuah bayangan berdiri di luar pelatarannya, menatapnya.     

Ia berjalan mendekat, mengelus kepala orang tersebut, lalu berkata, "Mu Si, kenapa kau berdiri di sini?"     

"Kau pergi lama sekali. Aku sangat mengkhawatirkanmu." Suara Mu Si terdengar serak. Ia menatap Sima You Yue.     

"Kau sudah menungguku di sini?" tanya Sima You Yue dengan penasaran.     

"Mereka bilang kau sudah kembali, tetapi aku tidak bisa pergi ke ruang rapat, jadi aku hanya bisa menunggumu di sini." Mu Si menunduk sambil menatap sedih.     

"Ayo, kita masuk." Sima You Yue menarik tangan Mu Si dan membawa Mu Si masuk ke pelatarannya. "Mu Si, aku tidak punya waktu untuk menemanimu karena aku sibuk sekarang. Apa kau betah tinggal di sini?"     

"Mm. Anggota lembah tahu kau membawaku ke sini. Mereka tidak meremehkanku karena aku Master Roh gelap. Mereka baik sekali padaku," jawab Mu Si dengan lembut.     

"Baguslah." Sima You Yue tersenyum. "Tunggulah sampai aku membereskan Gua Awan, nanti aku akan mengajarimu cara berkultivasi."     

"Kudengar anggota yang lainnya bilang tak lama lagi kita akan menyerang Gua Awan?" tanya Mu Si.     

"Ya. Sebagian besar orang lembah sudah berangkat, lusa kami juga akan berangkat," jawab Sima You Yue. "Kau tetap di sini dan tunggulah aku pulang."     

"Baiklah." Mu Si mengangguk.     

Melihat bagaimana Mu Si hanya diam dan tidak banyak bereaksi, Sima You Yue duduk di samping Mu Si dan bertanya, "Apa yang kau pikirkan?"     

"Hm?" Mu Si menengadah lalu menatap Sima You Yue, tidak tahu kenapa Sima You Yue bertanya demikian.     

"Setiap kali kau diam dan termenung, kau pasti sedang memikirkan sesuatu. Dan itu sesuatu yang tidak mau kau ceritakan," kata Sima You Yue. "Katakan padaku, apa yang kau pikirkan sampai kau tidak mau menceritakannya padaku?"     

"Aku …." Mu Si menatap Sima You Yue. Akhirnya ia mengumpulkan keberaniannya dan menjawab, "Aku mau tinggal bersamamu di sini. Apakah bisa?"     

"Hmm? Kenapa kau tiba-tiba mau tinggal di pelataranku? Apa ada orang yang menindasmu?" tanya Sima You Yue.     

"Tidak." Mu Si menggeleng. "Aku cuma mau tinggal di sini."     

"Bukannya kau tidak bisa, tetapi setidaknya harus ada alasan yang jelas untuk itu." Sima You Yue merenung. "Atau, begini saja. Apa kau mau jadi muridku?"     

"Jadi muridmu?" Mu Si membelalak dan menatap Sima You Yue, terkejut mendengar perkataan Sima You Yue.     

"Kenapa kau terkejut?" tanya Sima You Yue. "Maksudku, aku akan tetap mengajarimu cara berkultivasi walaupun kau tidak mau."     

"Aku …." Mu Si mengepalkan tangannya. "Aku, aku bersedia!"     

Kalau itu satu-satunya cara Mu Si bisa dekat dengan Sima You Yue secara langsung, ia bersedia. Walaupun hubungan mereka menjadi hubungan guru dan murid.     

Sima You Yue tidak terlalu memusingkan hal tersebut. Semua orang di lembah merupakan Master Roh cahaya, sementara ia satu-satunya Master Roh gelap, jadi ia-lah yang paling cocok untuk menjadi guru Mu Si.     

Selain itu, ia-lah yang membawa Mu Si pergi keluar. Ayah Mu Si meninggal karena mencoba menyelamatkan ayahnya. Ia merasa punya kewajiban untuk membimbing Mu Si.     

"Kalau begitu, aku akan mengirim perintah dan memberi tahu Master Lembah, sehingga mereka bisa mulai mempersiapkannya," kata Sima You Yue.     

"Apa yang perlu dipersiapkan?"     

"Mengatur upacara pengangkatan murid dan guru! Umumnya mereka tidak melakukan upacara khusus untuk itu di luar, tetapi karena kita di lembah, kita harus mengadakan upacara khusus," jawab Sima You Yue. "Lagi pula, kedudukan muridku di lembah tidak rendah."     

"Baiklah."     

Lalu, ia mengirim perintah. Para anggota lembah pun jadi bersemangat setelah mendengar kalau ia menerima seorang murid. Mereka semua berkumpul untuk menyaksikan upacara tersebut.     

Banyak orang yang sudah berkumpul saat ia membawa Mu Si ke gelanggang.     

"Wakil Master Lembah, semua persiapan sudah selesai."     

Ia mengangguk pada orang itu dan duduk di kursi di tengah.     

Mu Si berlutut di depannya. Seseorang memegang teh dan berjalan mendekat. Mu Si mengambil teh tersebut, lalu memberikan teh itu pada Sima You Yue menggunakan kedua tangannya, lalu berkata, "Guru, silakan minum teh."     

Sima You Yue menerima teh tersebut, agak memanyunkan bibirnya, lalu berkata, "Mu Si, kau akan menjadi muridku mulai hari ini sampai seterusnya. Dengan kata lain, sekali menjadi guru, selamanya akan menjadi guru. Aku tidak bisa menggantikan ayahmu, tetapi aku pasti akan membimbingmu dengan sepenuh hati dan tumbuh bersamamu."     

Setelah berkata demikian, Sima You Yue mengeluarkan kayu cendana hitam yang berumur sepuluh ribu tahun dari Kota Hantu dengan beberapa Batu Roh beratribut gelap, lalu berkata, "Ini hadiah dari Guru."     

Sebelumnya, Wei Ming Die-lah yang memberikan kayu cendana hitam yang berumur sepuluh ribu tahun tersebut untuk Sima You Yue. Sementara beberapa Batu Roh itu merupakan hadiah terima kasih untuknya dahulu dari para pengurus Kota Hantu.     

Sebelumnya, Wu Man, Meng Sha dan pengurus Kota Hantu lainnya memberinya banyak benda berharga sebagai tanda terima kasih. Benda-benda beratribut gelap tersebut hanya bisa digunakan oleh Mu Si, tetapi ia tidak berencana untuk memberikan semuanya sekaligus. Mungkin akan tidak baik kalau Mu Si mendapatkan banyak benda berharga sekaligus.     

"Terima kasih, Guru," kata Mu Si sambil menerima hadiah itu.     

Sima You Yue membantu Mu Si bangkit dengan kedua tangannya. "Bangkitlah."     

"Tak kusangka aku akan jadi mahaguru." Lelaki Tua Iblis mengembuskan napas dari samping.     

Mengingat masa lalu, Sima You Yue juga seumur Mu Si ketika ia baru bertemu dengannya. Dalam sekejap mata, Sima You Yue sudah menjadi seorang guru dan punya muridnya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.