Perkenalan Diri yang Tidak Biasa
Perkenalan Diri yang Tidak Biasa
Sima You Yue berjalan ke arah Si Yue sambil menggendong Hitam Kecil di pelukannya. Si Yue memeluk Sima You Yue dan memeriksanya untuk melihat apakah ia baik-baik saja sebelum melepaskannya.
Adegan tersebut benar-benar tampak seperti seorang kakak yang perhatian kepada adiknya.
"Dik, kau baik-baik saja?" Si Yue mengelus pundak Sima You Yue dan berkedip pada Sima You Yue.
"Aku tidak apa-apa." Bagaimana mungkin Sima You Yue tidak tahu apa yang sebenarnya sedang Si Yue lakukan. Jelas kalau Si Yue sedang mencoba untuk menutupi kedok mereka. Jangan sampai ia mengungkapkan siapa sebenarnya dirinya.
Meskipun ia tidak tahu bagaimana Si Yue bisa membuat anggota Klan Si tetap diam, ia ingat kalau Si Yue pernah bilang kalau ia sangat dimanja oleh seluruh anggota klan, jadi bisa ditebak kalau mereka tidak akan mengecewakan Si Yue.
"Kau yakin kau baik-baik saja?" tanya Si Yue dengan penuh kasih sayang. "Tadi itu bahaya sekali. Aku tidak tahu berapa banyak orang yang akan mati kalau bukan karena kau. Kalian berdua pasti kecapaian karena menggunakan banyak sekali energi roh untuk menjauhkan kabut hitam itu dari sini selangkah demi selangkah!"
Sima You Yue mengerutkan bibirnya mengingat Si Yue tidak bohong saat sebelumnya ia bilang kalau ia bisa berbohong.
Namun, apa yang ia lakukan tersebut bagus untuk melawan Klan Zhang. Wajah mereka memerah karena menahan amarah.
"Jadi, ternyata dia Nona Muda Klan Si. Kudengar jumlah anggota Klan Si sedikit sekali, kenapa justru ada dua nona muda sekarang?" Seseorang dari Klan Zhang tidak senang dan mulai menyalahkan Si You dan Sima You Yue.
"Memangnya dia tidak bisa diangkat sebagai anak oleh ayahku?!" tanya Si Yue. "Atau apakah kami perlu minta izin dari Klan Zhang kalau ayahku mau mengangkat seseorang jadi anak perempuannya?"
"Aku …."
"Kau apa?" Si Yue juga kesal saat melihat Zhang Hao menyuruh-nyuruh Sima You Yue tadi. Ia tidak menyangka kalau kedua orang bodoh tersebut akan muncul entah dari mana dan ia jadi tidak senang dengan Klan Zhang sekarang.
Tidak hanya Si Yue, yang lainnya juga berpikir demikian.
Kenapa Klan Zhang tetap saja cari masalah bahkan di saat-saat seperti sekarang? Kalau mereka benar-benar menyinggung Sima You Yue, siapalah yang bisa menyelesaikan masalah yang ada di depan mata mereka itu?!
Untungnya, kabut hitam tidak lagi menutupi seluruh daerah meskipun sebagian daerah sudah kembali diselubungi. Semua orang mengembuskan napas lega.
Kalau kabut hitam tersebut sampai menyerang lagi, maka Klan Zhang-lah yang harus disalahkan!
Anggota Klan Zhang juga kesal. Sima You Yue dan Hitam Kecil berhenti melawan kabut hitam tersebut gara-gara mereka, dan mereka tidak bisa menurunkan harga diri mereka hanya karena semua orang menyalahkan mereka.
"Dik, ini Bibi Man yang kuceritakan. Kau belum bertemu dengan Bibi Man kan ketika kau masuk tadi?" Si Yue memperkenalkan.
Sima You Yue berkedip dan menatap Si Yue. Memangnya tidak apa-apa kalau ia bersikap begitu? Bagaimana kalau mereka ketahuan?
Si Yue melirik Sima You Yue. Pancaran matanya mengatakan, 'jangan khawatir, kita tidak akan ketahuan.'
Sesuai dugaan, sebelum Sima You Yue sempat menjawab, Wu Man langsung berbicara.
"Kudengar Kakak Si mengadopsi seorang anak perempuan. Tak kusangka kita akan bertemu secepat ini. Terima kasih untuk hari ini. Tak bisa kubayangkan bagaimana jadinya kalau kau dan Binatang Rohmu tidak datang kemari! Karena kau putri Kakak Si, kau bisa memanggilku dengan sebutan Bibi Man, sama seperti bagaimana Si Yue memanggilku."
Wu Man berkata demikian karena ia sangat berterima kasih kepada Sima You Yue. Meskipun ia merasa Sima You Yue agak berlebihan, sikap Klan Zhang juga memang menjengkelkan.
"Wah, Bibi Man, kau membuatku tersanjung." Sima You Yue tidak menyangka kalau pengelola kota bagian utara juga ikut membantu Si Yue untuk menutupi kebohongannya. Sepertinya semua orang memanjakan Si Yue.
Kalau dipikir-pikir, karakter Si Yue yang demikian pasti hanya bisa terbentuk karena lingkungan tempat ia dibesarkan. Kalau ia tumbuh di lingkungan di mana semua orang mencoba memperdaya satu sama lain, maka tidak mungkin ia sampai bisa punya sepasang mata yang polos dan licik tersebut.
"Karena kau sudah lelah, maka istirahatlah. Toh, aku tetap berjaga-jaga di sini, kabut hitam tidak akan berani menyerang lagi." Wu Man sengaja menatap tajam ke arah Zhang Hao dan Meng Sha.
Bibir Meng Sha berkedut saat melihat tatapan Wu Man. Ia langsung menelan apa yang mau ia ucapkan. Meskipun ia selalu berseberangan dengan Wu Man, hubungan mereka lebih baik daripada hubungan mereka dengan Zhang Hao.
Zhang Hao berbeda. Ia bisa melihat kalau Wu Man jelas-jelas mencoba memperingatkannya kalau ia sebaiknya jangan sampai membiarkan anggota Klan Zhang menimbulkan masalah lebih jauh lagi. Sima You Yue hanya bilang kalau ia lelah dan mau istirahat. Kalau Zhang Hao cari masalah lagi, Wu Man mungkin akan berhenti dan pergi begitu saja! Singkatnya, Wu Man tidak akan kehilangan apa pun bahkan kalau semua orang di kota tersebut meninggal.
Jadi, kalau Klan Zhang tidak menyerah sekarang, maka jangan salahkan mereka kalau mereka bertindak tidak sopan.
Pada saat itu, anggota Klan Si terbang mendekat. Yang lainnya tidak menghentikan mereka.
"Ayah." Si Yue melihat pancaran dingin di mata ayahnya. Ia tersenyum dan terbang naik untuk melingkarkan lengannya di lengan Si Kong.
"Kau nakal lagi," tegur Si Kong sambil memelototi Si Yue.
Si Yue tidak yakin apakah maksud Si Kong ia nakal karena telah mengadopsi Sima You Yue sebagai adiknya atau karena mempermalukan Klan Zhang di depan semua orang.
"Ayah, aku hanya mengkhawatirkan Adik." Pada saat yang sama, Si Yue bertingkah manja sekaligus memohon kepada Si Kong.
Tatapan Sima You Yue berubah sedih ketika ia mengingat ayahnya yang sudah meninggal di kehidupannya yang sebelumnya saat ia melihat Si Yue begitu dekat dengan ayahnya.
Dengan kata lain, Sima You Yue tidak punya ingatan tentang siapa ayahnya, baik hanya di atas kertas maupun kedekatan dengan ayah kandungnya. Bahkan setelah masuk ke dalam tubuhnya yang sekarang selama beberapa dekade. Meskipun ia dekat dengan abang-abang dan kakeknya, ia merindukan ayah dan ibunya.
Si Yue ingat kalau Sima You Yue datang ke situ untuk mencari ayahnya dan ia pernah bilang kalau ia sudah dititipkan kepada orang lain sejak ia masih sangat kecil. Sepertinya ia merindukan ayahnya.
"Dik, jangan khawatir, Ayah tidak akan menyalahkanmu," kata Si Yue. "Ayah, aku yang punya ide untuk menyelinap keluar, jangan salahkan Adik."
Si Yue bahkan mengayun-ayunkan lengan Si Kong setelah berkata demikian.
Raut wajah Sima You Yue tampak terkejut untuk sesaat, tetapi masih ada jejak kekagetan di matanya.
Bagaimana mungkin masalah ini berubah jadi persoalan menyelinap keluar untuk bermain-main?
"Hahaha, Dik." Putra Ketiga Klan Si tersenyum pada Sima You Yue. "Beri tahu Kakak Ketiga, apakah perjalananmu menyenangkan?"
Sima You Yue melihat semua orang menatapnya, terutama anggota Klan Zhang. Ia bahkan telah menyebutkan kalau ia memang berasal dari Klan Si. Kalau mereka tahu ia berbohong, maka kematian Zhang Shuo pasti akan dikaitkan dengannya. Ia tidak mau berurusan dengan masalah tersebut sekarang. Jadi, ia hanya bisa memasang senyum palsu, lalu menjawab, "Menyenangkan."
"Sebaiknya kau pulang lebih awal meskipun perjalanan kalian menyenangkan," kata Putra Sulung Si. "Adik … kakak perempuanmu ini memang selalu mau bersenang-senang, kau tidak boleh mengikutinya kalau aku tidak ada."
"Kalau kalian mau bersenang-senang, biarkan aku yang mendampingi kalian berdua. Bahaya kalau kalian pergi keluar sendirian. Mengerti?" kata Putra Kedua Klan Si dengan serius, seolah-olah ia benar-benar punya dua adik perempuan.
"Aku mengerti." Bibir Sima You Yue berkedut. Apakah ketiga kakak beradik Klan Si itu secara tidak langsung sedang memperkenalkan diri padanya? Apakah mereka takut ia akan ketahuan di depan semua orang?
Bahkan Si Kong pun menatap Sima You Yue, lalu bertanya, "Bagaimana? Apakah kau terluka?"
"Tidak, aku hanya lelah," jawab Sima You Yue.
"Istirahatlah kalau kau lelah. Lagi pula ada banyak orang yang ada di sini, kau tidak perlu ada di sini," kata Si Kong dengan lembut, ikut-ikutan membodohi anggota Klan Zhang.