Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Dibuntuti



Dibuntuti

2Mendengar penjelasan Si Kong, Yan Tua dan kelompoknya mengerti kenapa mereka membawa Sima You Yue ke situ. Mereka tidak mencoba meremehkannya.     

"Benarkah? Kalau begitu, kalau kau punya ide apa pun, tolong beri tahu aku," kata Yan Tua.     

"Yan Tua terlalu serius. Kalau aku bisa memikirkan ide apa pun, aku pasti akan memberitahumu," kata Sima You Yue.     

Terlepas apakah Yan Tua memang tulus atau berpura-pura sopan, Yan Tua tidak membencinya saja sudah termasuk jarang terjadi.     

"Dik, ayo kita periksa situasinya," ajak Si Yue.     

Si Yue tidak menyangka tambang klannya ternyata sampai jadi begitu. Ia juga khawatir. Kalau Sima You Yue tidak bisa memecahkannya, bukankah klannya akan musnah?     

Sima You Yue memperhatikan kekhawatiran Si Yue. Ia merasa bersalah mengingat bagaimana kekacauan tersebut disebabkan oleh kontraknya dengan Mi Er.     

"Aku akan memeriksanya." Sima You Yue terbang ke atas tambang dan berkeliling. Kemudian, ia turun di dekat penghalang roh.     

"Ketua Klan, bisakah dia memecahkannya?" Yan Tua menunggu Sima You Yue pergi sebelum mengungkapkan keraguannya.     

Si Kong juga tidak yakin. "Kita coba segala kemungkinan, mungkin dia bisa memikirkan pemecahannya!"     

"Situasi di tambang kacau balau. Bahkan Yan Tua saja tidak bisa berbuat apa-apa. Bisakah boneka kecil macam dia menyelesaikannya?" tanya lelaki paruh baya yang berdiri di belakang Yan Tua.     

"Aku benar-benar tidak punya rencana. Kalau orang lain bisa memecahkan masalah ini, itu justru lebih baik untuk klan," jawab Yan Tua.     

"Yan Tua memang berpandangan jauh ke depan." Orang-orang di belakangnya mengungkapkan kekaguman mereka.     

Yan Tua tidak menanggapi sanjungan mereka. Sebaliknya, ia berkata dengan khawatir sekaligus berharap, "Aku tidak tahu. Apakah dia bisa memecahkan masalah ini? Kalau dia bisa, baguslah. Omong-omong, Ketua Klan, apa klan lain juga menghadapi masalah ini? Apa kau mendapat kabar?"     

"Klan lain juga mengalami hal serupa, tetapi mereka menutupi beritanya agar tidak bocor. Tidak jelas bagaimana situasi mereka secara terperinci. Aku tidak tahu apakah situasi mereka sama dengan kita. Namun, menurut petunjuk yang kami kumpulkan, seharusnya sama saja."     

"Mengapa tambang-tambang mendadak jadi bermasalah? Apakah telah terjadi sesuatu?" Yan Tua langsung memahami akar masalahnya.     

Si Kong memandang Sima You Yue dari kejauhan. "Kita bisa menyelidiki alasan terperincinya nanti. Yang paling penting, sekarang kita harus memulihkan tambang."     

"Ayah, bisakah Adik melakukannya?" Si Yue agak khawatir. Meskipun ia merasa Sima You Yue akan baik-baik saja, banyak Master Pencari Roh di klan mereka yang sudah tidak berdaya. Ia jadi tidak yakin Sima You Yue bisa memecahkan masalah tersebut!     

"Dia mungkin akan baik-baik saja. Bagaimanapun, dia kan putri Sima Liu Xuan," gumam Wu Man.     

Sima You Yue melakukan pemeriksaan selama dua jam. Ia baru kembali setelah sepenuhnya memahami situasi tambang.     

"Bagaimana, Dik? Kau bisa menemukan penyelesaiannya?" tanya Si Yue dengan tidak sabar.     

"Aku punya pemahaman yang jelas tentang situasi di sini. Ini memang lebih gawat daripada perkiraanku. Namun, bukan berarti masalah ini sepenuhnya tidak bisa diselesaikan," jawab Sima You Yue.     

"Jadi, kau tahu cara menyelesaikannya?!"     

"Aku tidak begitu yakin. Namun, aku punya teman. Kalau dia ada di sini, semua pasti beres," jawab Sima You Yue dengan tidak jelas.     

"Di mana dia? Cepat undang dia kemari." Ketika mereka mendengar kalau masalah tersebut masih bisa diselesaikan, mereka semua jadi agak bersemangat.     

"Dia ikut denganku ke Kota Hantu. Namun, karena alasan-alasan tertentu, aku memintanya untuk tetap bersembunyi."     

"Kalau begitu, kami akan mengutus orang untuk segera menemuinya."     

"Tempat persembunyian temanku itu rahasia. Kalau bukan aku sendiri yang menemuinya, dia tidak akan mau keluar," kata Sima You Yue. "Jadi, tolong bawa aku pulang ke kediaman kalian."     

"Oh, baiklah kalau begitu!"     

Meski Si Kong dan yang lainnya masih ragu, sekarang bukan waktunya untuk menanyai Sima You Yue. Karena Sima You Yue sudah bilang begitu, mereka tentu akan mengikuti permintaannya.     

"Akan kuantar kau pulang," kata Si Kong. Ia membuka lorong ruang dan membawa Sima You Yue kembali.     

Setelah kembali, Sima You Yue pergi seorang diri. Ia hendak mencari sebuah tempat terpencil di mana tidak ada seorang pun di sana dan mengeluarkan Mo Ketiga dari alam kecil.     

Awalnya Si Kong ingin mengutus seseorang untuk menemaninya, tetapi ia menolak. Kalau mereka sampai tahu tentang keberadaan alam kecil, ia takut hal tersebut justru akan menimbulkan lebih banyak masalah.     

Si Kong mengerti kalau usulnya tersebut membuat Sima You Yue tidak nyaman, jadi ia menuruti keinginan Sima You Yue.     

Namun, Si Kong tidak tahu kalau setelah Sima You Yue meninggalkan kediaman Klan Si, ada dua orang yang diam-diam mengikuti Sima You Yue.     

Sima You Yue berjalan ke sebuah tempat terpencil. Dua orang yang diam-diam mengikutinya sangat senang. Sebelumnya, mereka sedang memikirkan bagaimana caranya mereka bisa membawanya ke sebuah tempat terpencil. Tak diduga, ternyata mereka tidak perlu melakukan apa-apa, Sima You Yue sendiri justru langsung pergi ke tempat semacam itu, sesuai dengan keinginan mereka.     

Sima You Yue tahu kalau ia sedang diikuti tak lama setelah meninggalkan kediaman Klan Si. Hanya ada satu kemungkinan bagi mereka yang membuntutinya.     

Sebuah senyum tipis muncul di sudut mulutnya. Karena mereka ingin bermain-main dengannya, ia juga akan bermain-main dengan mereka!     

Kedua orang tersebut mengikutinya sampai ke tempat yang terpencil. Mereka memperhatikan kalau semakin jauh tempat tersebut, semakin cepat ia berjalan. Karena mereka takut ketahuan, mereka tidak membuntutinya terlalu dekat.     

"Apa yang gadis ini lakukan di tempat terpencil macam ini? Apa dia tahu kalau kita membuntutinya?"     

"Kita berdua kan peringkat Paragon menengah. Dia cuma peringkat Mulia tingkat rendah. Bagaimana mungkin dia bisa tahu kalau kita membuntutinya?"     

"Masuk akal juga."     

"Tidak peduli apa pun alasannya datang ke sini, kita jadi lebih mudah melakukan urusan kita. Kita harus menangkapnya tanpa memberi tahu Klan Si. Tadi aku khawatir Nona Muda Klan Si akan pergi bersamanya, tetapi ternyata dia keluar sendiri."     

"Eh, dia sudah pergi."     

Saat mereka berbicara, mereka mengejar Sima You Yue masuk ke sebuah gang. Setelah melewati beberapa belokan, tiba-tiba mereka melihat kalau Sima You Yue sudah menghilang.     

"Dia pasti ada di dekat sini, ayo kita lihat ke sekeliling!"     

Mereka harus memanfaatkan kesempatan langka tersebut dan menangkap Sima You Yue.     

"Apa kalian mencariku?" Terdengar suara Sima You Yue dari atas mereka. Keduanya mendongak. Ia sedang berdiri di atas sebuah tembok yang tinggi, menatap mereka sambil tersenyum.     

Ia tersenyum, tetapi kedua orang tersebut justru merasa ngeri.     

Ternyata ia berada dekat sekali dengan mereka, tetapi mereka bahkan tidak merasakan auranya. Apa maksudnya ini?!     

"Tidak perlu bertingkah seolah-olah kalian sedang melihat hantu." Sima You Yue mengusap wajahnya. Ia cantik!     

"Kau! Kenapa kau di sini?"     

"Tentu saja aku sedang menunggu kalian di sini," jawab Sima You Yue. "Kalian berdua sudah lama sekali membuntutiku. Sayang kalau aku sampai membuat kalian kelelahan. Jadi, aku menunggu di sini untuk menanyakan apa yang ingin kalian lakukan."     

Raut wajah keduanya pucat pasi. Sima You Yue sudah tahu kalau mereka membuntutinya dari tadi? Sejak kapan dia tahu? Dengan peringkat kekuatan yang serendah itu, bagaimana mungkin dia bisa tahu kalau mereka sedang membuntutinya?     

Namun, tidak peduli betapa terkejutnya mereka, mereka pernah mengalami masalah-masalah yang lebih berat sebelumnya, jadi mereka langsung menguasai diri.     

"Huh, karena kau sudah tahu, kami tidak perlu menjelaskan apa-apa lagi. Kau mau dengan patuh pergi bersama kami, atau kau mau kami pukuli dahulu baru kami bawa pergi?"     

Sima You Yue tergelak. "Kalian dari Klan Zhang, kan? Aku tidak berencana pergi dengan kalian. Karena kalian sudah di sini, bagaimana kalau kalian tinggal sebentar untuk mengobrol. Katakan padaku, apa yang diinginkan Klan Zhang?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.