Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Perasaan Rindu padanya



Perasaan Rindu padanya

3Melihat Sima You Yue sudah menebak siapa mereka, keduanya pun tidak menyangkal. Mereka menunjuknya, lalu berkata, "Kau membunuh tuan muda klan kami. Kau membunuh Nona Muda Klan Meng dan pengawal Klan Pang, dan menangkap Tuan Muda Klan Pang. Sebaiknya kau patuh pergi bersama kami."     

"Oh? Siapa bilang aku yang membunuh mereka? Apa kalian punya bukti?" Alis Sima You Yue terangkat.     

"Kami punya saksi."     

"Saksi?"     

"Ya! Yang Zi bilang dia sendiri langsung mendengarmu dan Mu Si mengakuinya. Kau harus patuh kami tangkap!"     

Sima You Yue tidak terkejut saat mendengar nama Yang Zi. Orang yang tahu tentang hal tersebut hanyalah Zhang Peng dan Yang Zi.     

Yang Zi baik pada Mu Si karena peta harta karun yang ditinggalkan oleh Mu Lian Jie. Sementara sekarang ia sudah membawa Mu Si pergi. Tidak aneh kalau Yang Zi merasa cemas.     

Yang Zi mungkin tahu kalau ia dan Klan Zhang tidak akur karena masalah Mi Er, jadi Yang Zi mau memfitnahnya.     

Ugh, sebenarnya itu bukan fitnah, tetapi bagi mereka, itu sama saja.     

Klan Zhang menginginkan alasan untuk membunuhnya dan akhirnya mereka menemukan alasannya. Bagi Klan Zhang, itu bagaikan pucuk dicinta, ulam tiba. Mereka pun langsung mengutus orang untuk menangkapnya.     

Mereka mengirim dua orang berperingkat Paragon kelas menengah untuk menangkapnya di sini, yang tentunya pasti jadi masalah besar bagi orang yang baru saja mencapai peringkat Mulia. Hanya orang-orang dari kota bagian selatan yang mampu bertingkah semacam ini.     

Sayang sekali kedua orang ini saja tidak akan cukup untuk menangkapnya!     

"Mi Er, kuserahkan kedua orang ini untukmu," kata Sima You Yue.     

Mereka bingung, siapa itu Mi Er? Kemudian, mereka melihat kabut hitam mengepul keluar dari tangan Sima You Yue. Kabut hitam tersebut menyebar dengan cepat. Tak lama kemudian sebagian besar gang tersebut sudah tenggelam di dalamnya.     

"Ini, ini …."     

Melihat Mi Er, darah mereka mengalir ke belakang dan tubuh mereka berubah jadi dingin.     

Mereka telah menyaksikan apa yang terjadi selama beberapa hari terakhir ini. Mereka telah melihat Mi Er saat masih di alun-alun, tetapi mereka tidak menyangka kalau kabut hitam tersebut telah menjadi Binatang Roh kontrak milik Sima You Yue!     

Zhang Hu lebih kuat daripada mereka. Mereka tidak bisa melancarkan perlawanan apa pun di hadapan Mi Er ….     

"Mi Er, cepatlah. Bisa bahaya kalau kau sampai ketahuan," desak Sima You Yue.     

Wei Ming Die masih ada di kota. Kalau ia sampai ketahuan, ia tidak akan bisa melarikan diri.     

Mi Er mengerti. Ia menyelimuti kedua orang tersebut ke dalam kabut hitam. Terdengar dua tarikan napas sebelum kabut hitam perlahan menyusut.     

Ketika kabut hitam kembali ke tangan Sima You Yue, yang tersisa hanyalah dua tumpukan tulang.     

"Ck ck ck, kau memang efisien!" Sima You Yue bertepuk tangan.     

"Tentu saja," jawab Mi Er dengan penuh kemenangan. "Bagiku ini gampang sekali. Tidak peduli seberapa kuatnya mereka, aku bisa menyingkirkan mereka dengan mudah. Kalau tidak …."     

Mi Er tidak melanjutkan, tetapi Sima You Yue mengerti apa maksudnya.     

Kalau Mi Er tidak dipaksa membentuk kontrak dengannya, ia akan menjalani hidupnya dengan sembarangan. Belum lagi dengan menjadi kekuatan nomor satu di dunia, setidaknya ia bisa menguasai dunia.     

Namun, semua impian yang indah tersebut sudah hancur. Ia gagal menaklukkan dunia dan justru menjadi Binatang Roh kontrak Sima You Yue.     

Sima You Yue mengabaikan pikiran Mi Er. Ia melepaskan beberapa lebah merah tua untuk berjaga di dekatnya. Kemudian, ia membuka alam kecil dan masuk ke dalam.     

Begitu ia masuk, ia langsung dikepung.     

"Kak You Yue, akhirnya kau datang juga. Bagaimana kabarmu?" tanya si pembantu kecil.     

Huang Ying Ying memeluknya dan memarahinya, "Nak, kenapa kau sama sekali tidak membiarkan kami keluar setelah kami masuk ke sini? Kau tahu tidak kalau Nenek sangat mengkhawatirkanmu!"     

"Ya, ya, ya! Kak You Yue, biarkan kami keluar dan pergi bersamamu."     

"Kau ceroboh sekali!" Meskipun Sima Xiu memasang tampang kesal, pancaran matanya terlihat sangat prihatin.     

"Baiklah, Nek. Aku bisa mati lemas kalau kau terus memelukku seperti ini," kata Sima You Yue dengan manja sambil menepuk punggung Huang Ying Ying.     

"Barusan kau panggil aku apa?" Huang Ying Ying melepaskan pelukannya dengan raut wajah terkejut.     

"Nenek!" Sima You Yue tidak tahu kenapa Huang Ying Ying tampak kaget.     

"Hahaha, 'nenek'! Xiu, apa kau dengar ini? Dia memanggilku 'nenek'!" teriak Huang Ying Ying dengan penuh semangat.     

"Ya, aku dengar. Jangan terlalu bersemangat macam anak kecil," jawab Sima Xiu Qi.     

"Memangnya kenapa?" Sima You Yue menatap mereka dengan bingung.     

"Nak, tidak ada yang memanggilku 'nenek' sebelumnya. Kau tidak tahu betapa aku ingin ada orang yang memanggilku 'nenek'!" Huang Ying Ying memeluk Sima You Yue dengan penuh semangat.     

Eh -     

Sima You Yue menatap Huang Ying Ying. Ia tidak menyangka panggilan meminta tolongnya barusan bisa membuat Huang Ying Ying begitu bahagia.     

"Kalau Nenek menyukainya, mulai sekarang aku akan memanggilmu 'nenek'."     

"Tentu saja, aku suka!" Huang Ying Ying tersenyum bahagia. Orang lain yang melihatnya pasti mengira ia telah menemukan harta karun yang membuatnya bahagia.     

"Juga 'kakek'," tambah Sima Xiu.     

"Tentu saja, Kek," sahut Sima You Yue. Ia mengedarkan pandangan, tetapi ia tidak melihat Wu Lingyu di tengah keramaian. "Di mana Lingyu? Apakah dia tertidur?"     

"Ya, dia tertidur dua hari yang lalu," jawab Huang Ying Ying.     

"Aku akan menemuinya dahulu." Sima You Yue menemukan di mana Wu Lingyu berada dan bergegas ke sana dengan tidak sabar.     

Menatap punggung Sima You Yue yang menjauh, Huang Ying Ying pun geleng-geleng dengan tak berdaya. "Seorang gadis dewasa memang tidak bisa tinggal diam di rumah!"     

"Wajar kalau ia khawatir, mereka kan sedang jatuh cinta." Si pembantu kecil menyeringai.     

Sima You Yue masuk ke dalam kamar Wu Lingyu. Ia mengamati lelaki yang sedang tertidur di ranjang. Ia mengulurkan tangan untuk menyentuh wajah Wu Lingyu yang tampan. Kemudian, ia memindahkan tangannya ke pergelangan tangan Wu Lingyu untuk memeriksa denyut nadinya.     

"Jelas-jelas kondisimu sedang tidak sehat, tetapi kau tetap mau ikut ke sini bersamaku. Aku harus bilang apa?"     

Ia membungkuk dan mencium bibir Wu Lingyu. Namun, kemudian ia melihat bulu mata Wu Lingyu yang kecil bagai kipas pun terbuka.     

"Curi-curi ciuman." Suara Wu Lingyu agak parau setelah tidur selama dua hari, tetapi ia sangat tergoda melihat Sima You Yue.     

Ia membungkus lengannya di sekitar tubuh Sima You Yue, mencegahnya supaya tidak bangun.     

Sima You Yue tidak menyangka kalau Wu Lingyu ternyata bangun, jadi ia langsung terperangkap dalam pelukan Wu Lingyu. Namun, ia tidak malu-malu, ia berbaring di atas Wu Lingyu. "Kenapa kau cepat sekali bangun?"     

"Mm, ini bukan waktu yang tepat bagiku untuk tidur. Aku baru saja mengisi ulang tenagaku. Supaya saat kau butuh bantuan nanti, aku masih bisa membantu," jawab Wu Lingyu. "Yah, aku sudah menurutimu. Apa kau akan memberiku hadiah?"     

"Kau sedang tidak sehat, tetapi kau tetap bersikeras ikut denganku. Masih untung aku tidak menghukummu. Namun, kau justru berani-beraninya minta hadiah padaku." Sima You Yue mencubit hidung Wu Lingyu.     

"Ya sudah. Karena kau tidak mau memberiku hadiah, maka aku sendiri yang akan mengambilnya." Wu Lingyu berbalik dan membalikkan posisi mereka, sehingga Sima You Yue ada di bawah dan ia ada di atas.     

Tanpa menunggu Sima You Yue berbicara, ia menciumnya dalam-dalam. Ia ingin merasakan manisnya kecupan Sima You Yue dan ingin mengatakan padanya kalau ia merindukannya.     

Sima You Yue juga menanggapi ciuman Wu Lingyu dengan perasaan bahwa ia merindukan Wu Lingyu, merindukan ciumannya, dan merindukan kehadirannya.     

Keduanya telah berpisah untuk waktu yang lama. Wajah mereka agak merah setelah berciuman dan mereka pun terengah-engah.     

"Kau memang iblis yang mengerikan!" Wu Lingyu mencium pipi Sima You Yue. Kemudian, ia bertanya, "Kenapa kau datang ke sini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.