Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Melamar di Depan Semua Orang



Melamar di Depan Semua Orang

2Wu Man bangkit berdiri dengan kaget melihat benda yang ada di tangan Sima You Yue. Air matanya langsung merebak.     

"Kurasa kau tahu ini apa, ini giok kehidupan ayahku," kata Sima You Yue. "Pamanku bilang giok kehidupan ini sudah begini sejak aku berusia sepuluh tahun. Sudah empat puluh tahun berlalu, ayahku sudah menderita dan terluka selama empat puluh tahun. Akhir-akhir ini retakannya semakin dalam dan sebentar lagi nyaris pecah. Bibi Man, ayahku tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi."     

Sima You Yue tercekik karena isak tangisnya sendiri sambil berbicara dan menatap Wu Man dengan tak berdaya.     

Tubuh Wu Man terhuyung setelah mendengar perkataan Sima You Yue. Ia bergumam, "Dia bilang dia akan keluar sendiri, dia bilang dia akan baik-baik saja."     

"Bibi Man, beri tahu saja pada Adik. Dia datang ke sini untuk mencari ayahnya dan tidak akan berhenti sampai ia berhasil menemukannya," bujuk Si Yue. "Selain itu, bukankah Adik sudah membuat kontrak dengan Mi Er? Makhluk itu kuat sekali, Adik tidak akan kenapa-kenapa."     

Wu Man masih bingung, terjebak antara janji dan rasa khawatir, sehingga ia tidak bisa mengambil keputusan.     

"Bibi Man, kau pasti bukan satu-satunya orang di seluruh Kota Hantu yang tahu ayahku ada di mana. Aku juga bisa bertanya pada orang lain, aku tidak akan menyerah!" Sima You Yue menyimpan giok kehidupan ayahnya dan berbalik, lalu pergi setelah melihat kalau Wu Man tidak mau memberitahunya.     

"Tunggu!" panggil Wu Man. "Kau tidak bisa bertanya pada orang lain!"     

Sima You Yue berbalik dan menatap Wu Man. "Kenapa?"     

"Tidak ada yang berani membahas apa yang terjadi pada ayahmu. Kalau kau bertemu dengan anggotanya, kau bukan hanya tidak bisa mendapatkan informasi, tetapi kau juga bisa ditangkap."     

"Nya?" Sima You Yue melihat ketakutan di mata Wu Man ketika ia menyebut kata 'nya'. Ia menyipitkan matanya "Wei Ming Die?"     

Wu Man duduk di kursi dengan satu tangan berpegangan pada meja, mengembuskan napas, lalu menjawab, "Kau sama keras kepalanya dengan ayahmu. Dan juga sama cerdasnya."     

"Aku anak ayahku, tentu saja aku mirip dengannya," kata Sima You Yue. "Bibi Man, aku tahu nama ayahku tabu disebut di Kota Hantu. Kalau ada orang menyebutkan namanya, mereka akan ditangkap. Apa kau bisa memberitahuku apa yang sebenarnya terjadi pada ayahku di sini? Kenapa dia dikurung sekarang? Sebenarnya dia ada di mana?"     

Wu Man menutup matanya sambil mengingat terakhir kali ia dan Sima Liu Xuan bertemu. Sima Liu Xuan tersenyum dengan yakin sambil bilang kalau ia akan pergi dari sana suatu hari nanti.     

Tidak ada yang berbicara di dalam rumah tersebut. Setelah beberapa saat, Wu Man mulai berbicara dengan rasa sakit hati yang melelahkan.     

"Sesuatu terjadi di daerah terlarang tepat waktu ayahmu baru saja tiba di sini. Penguasa Kota membawa Sima Liu Xuan ke sini karena dia tidak tahu kenapa itu terjadi. Itu pertama kalinya aku bertemu dengan Sima Liu Xuan," gumam Wu Man sambil mengenang, lalu menjelaskan, "Dengan sekali pandang, dia langsung mengenali Mi Er. Pada saat itu, Mi Er hampir berhasil membuka segelnya. Entah kenapa, Penguasa Kota tidak bisa menggunakan energi roh pada saat itu. Sima Liu Xuan-lah yang memikirkan sebuah cara untuk menekan Mi Er selama dua hari supaya Penguasa Kota bisa punya waktu untuk mengembalikan kekuatannya dan menyegel Mi Er lagi …."     

Karena itu, Wei Ming Die memperlakukan Sima Liu Xian sebagai tamu kehormatan dan mengundangnya untuk tinggal di kota. Awalnya, Sima Liu Xuan menolak, ia mau secepatnya masuk ke dalam Alam Hantu pada saat itu. Ia sama sekali tidak sedang ingin tinggal dan bersenang-senang di sana. Jadi, ia mengucapkan selamat tinggal pada Wei Ming Die setelah tinggal di kota selama dua hari.     

Saat itu, Wei Ming Die sudah jatuh cinta pada Sima Liu Xuan. Terus terang, ia terobsesi pada Sima Liu Xuan. Tahu kalau Sima Liu Xuan akan pergi ke Alam Hantu untuk mencari istrinya, ia bilang Sima Liu Xuan sebaiknya secepatnya menyelesaikan urusannya yang mendesak tersebut dan ia tidak mau mengganggu Sima Liu Xuan lagi. Namun, dalam hatinya, ia tidak pernah berniat membiarkan Sima Liu Xuan pergi begitu saja.     

Wei Ming Die bilang kalau ia akan genap berusia seribu tahun dalam beberapa hari. Ia berharap Sima Liu Xuan mau tetap tinggal dan baru pergi setelah perayaan ulang tahunnya. Ia juga berjanji kepada Sima Liu Xuan kalau ia akan meminta beberapa orang dari Alam Hantu untuk memberi Sima Liu Xuan informasi terbaru mengenai situasi di Alam Hantu.     

Pertama, Sima Liu Xuan tidak mau memperkeruh situasi dengan Wei Ming Die. Kedua, mungkin akan sangat membantu kalau ia bisa mendapatkan beberapa informasi sebelum pergi ke Alam Hantu. Jadi, ia pun setuju.     

Beberapa hari kemudian, Wei Ming Die benar-benar meminta beberapa hantu untuk datang. Sima Liu Xuan mendapatkan sejumlah informasi dari mereka. Beberapa informasi tersebut mirip dengan apa yang Yu Ke Luo katakan padanya, jadi ia memercayai mereka.     

Setelah beberapa hari, ulang tahun Wei Ming Die yang ke seribu pun diadakan. Semua orang di kota ikut merayakannya.     

Sima Liu Xuan merupakan seorang manusia yang beratribut cahaya, tetapi ia diperlakukan dengan baik. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya dan membuat beberapa orang tidak suka dengannya. Jadi, mereka datang untuk mencari masalah. Mereka ingin melihat apakah atribut Master Roh yang lebih kuat itu atribut terang atau atribut gelap.     

Meskipun orang-orang tersebut tidak senang dan mau membunuh Sima Liu Xuan, ia tidak memedulikan mereka. Saat ia hendak menerima tantangan tersebut, Wei Ming Die langsung membunuh semua orang itu.     

Perayaan tersebut berubah menjadi keheningan yang mematikan dalam sekejap. Tidak ada yang tahu kenapa Wei Ming Die tiba-tiba berubah murka.     

Namun, Wu Man, sebagai sesama perempuan, tahu alasannya. Jadi, ia hanya duduk di kursinya tanpa melakukan apa pun.     

"Penguasa Kota, orang-orang itu hanya mau bertukar ilmu dengan Saudara Liu Xuan, kenapa kau …."     

Begitu Wei Ming Die menatap orang-orang yang berbicara dengan marah, mereka berlutut karena mereka tidak bisa menahan tekanan yang dilepaskan Wei Ming Die.     

"Liu Xuan ini dermawan Kota Hantu, memangnya kalian siapa berani-beraninya cari masalah dengannya?" tanya Wei Ming Die dengan muram. "Orang yang cari masalah dengan Sima Liu Xuan sama saja dengan cari masalah denganku. Kenapa? Memangnya aku butuh persetujuan kalian untuk membunuh dua orang itu?"     

"Kami tidak berani!" seru orang-orang yang ada di lantai dengan cepat. Mereka sangat membenci Sima Liu Xuan, tetapi tidak berani bilang apa-apa lagi.     

"Kalau begitu, keluar!"     

Orang-orang yang bisa masuk ke kediaman Penguasa Kota berkedudukan tinggi di Kota Hantu. Wei Ming Die sudah membunuh dua orang, tetapi untuk meyakinkan mereka, ia tidak akan begitu saja membunuh orang lagi walaupun ia seorang Penguasa Kota.     

Orang-orang tersebut meninggalkan kediaman Penguasa Kota dengan enggan. Semua orang menatap Sima Liu Xuan dengan tatapan yang berbeda, diam-diam mereka berbisik.     

Kening Sima Liu Xuan berkerut mendengar pembicaraan orang-orang tersebut. Mereka bilang ia kekasih Penguasa Kota dan sebagainya. Ia pun bangkit berdiri dan berkata pada Wei Ming Die, "Yang Mulia, aku sudah tinggal cukup lama di Kota Hantu. Aku berencana untuk pergi setelah merayakan perayaan ulang tahun Yang Mulia. Jadi, aku mau mengucapkan selamat tinggal kepada Yang Mulia di sini, aku akan berangkat besok pagi."     

Wajah cantik Wei Ming Die berubah muram. Ia berkata, "Liu Xuan, kenapa kau terburu-buru? Terlebih, ada sesuatu yang ingin kuumumkan pada penduduk kota hari ini."     

Wei Ming Die bertepuk tangan setelah berbicara. Dua pelayan perempuan, yang masing-masing memegang sebuah kotak, berjalan naik.     

"Aku pernah mendapatkan esens Mata Bumi, yang berwujud kristal es. Kudengar ini sangat berguna untuk manusia ketika mereka sedang berkultivasi." Wei Ming Die menatap Sima Liu Xuan. "Hari ini, aku akan menggunakan esens Mata Bumi ini dan Kota Hantu sebagai mahar. Liu Xuan, apa kau bersedia menikah denganku?"     

Semua orang terkesiap. Cangkir anggur di tangan Wu Man nyaris tergelincir ke meja.     

Kedua pelayan membuka kotak-kotak yang mereka bawa. Kotak yang kiri berisi sesuatu yang berkilauan dan tembus cahaya dan kotak yang kanan berisi segel giok kekaisaran milik Penguasa Kota.     

Orang-orang melihat kedua benda yang ada di dalam kotak. Apakah Wei Ming Die sedang melamar di depan semua orang?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.