Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

You Yue, Nak ....



You Yue, Nak ....

0Itu kali pertama penduduk Kota Hantu melihat kejadian semacam itu. Mereka semua bingung.     

Apakah Kota Hantu akan hancur?     

Wu Man dan ketiga pengurus kota lainnya terbang ke tengah udara dan melihat Kota Hantu yang bergoyang. Sepertinya mereka semua memikirkan hal yang sama.     

"Sesuatu terjadi di Gunung Senja!"     

"Ayo kita periksa!"     

Mereka baru saja bersiap untuk pergi ketika guncangan di Kota Hantu berhenti. Kalau bukan karena ada sekumpulan orang yang panik dan jalan serta rumah yang hancur, kejadian barusan seolah-olah hanyalah sebuah ilusi.     

"Kalian tetap tinggal di sini dan tenangkan mereka. Kami akan pergi untuk memeriksanya," kata Meng Sha kepada orang-orang di belakangnya sambil membuka lorong ruang dan masuk ke dalam.     

Setelah itu, Zhang Hao dan Luo Qi juga pergi.     

Si Kong dan Si Yue mendekat ke samping Wu Man, lalu bertanya, "Bibi Man, apakah terjadi sesuatu di sana?"     

"Mm. Kalian awasi situasi di sini, aku akan memeriksanya," pinta Wu Man.     

Zhang Hao dan yang lainnya sudah pergi, Wu Man terlihat seperti tidak bisa pergi.     

Selain itu, ia juga khawatir kalau sesuatu memang terjadi di sana. Apakah misi penyelamatan tersebut gagal dan Sima Liu Xuan sudah ….     

"Bibi Man, kami mau ikut pergi bersamamu!" pinta Si Yue.     

"Kau tetap di sini," tolak Wu Man tanpa pikir panjang. Ia langsung membuka lorong ruang dan pergi ke Gunung Senja seorang diri.     

"Yue'er, situasinya berbahaya sekali. Kau harus tetap di sini." Mustahil Si Kong tidak tahu isi pikiran putrinya. Namun, pemikiran putrinya tersebut tidak mungkin dilakukan. Sebaiknya mereka langsung melarangnya sejak awal.     

"Namun, Adik, dia …." Si Yue sangat khawatir.     

"Dia sudah bilang dia punya rencana, yang artinya dia pasti punya rencana!" kata Si Kong dengan raut wajah kesal. "Kalau kau pergi ke sana, kau mungkin justru akan merusak rencananya, dan membuat mereka semua terbunuh. Kalau kau benar-benar mengkhawatirkannya, kau harus tetap di sini, di dalam kota!"     

Ini kali pertama Si Kong berbicara dengan sangat tegas kepada Si Yue. Si Yue langsung tertegun.     

"Dik, Ayah benar. Kau tidak tahu apa rencana Sima You Yue. Kau mungkin justru bisa mengganggunya kalau kau pergi. Dia harus berurusan dengan si penyihir tua dan beberapa pengurus kota. Itu pasti bukan perkara mudah," kata Si Ze menasihati.     

"Aku … aku tahu." Si Yue menunduk dan dengan patuh pulang bersama mereka.     

Wu Man dan tiga pengurus kota lainnya tiba di Gunung Senja dengan sangat cepat. Hal pertama yang mereka lihat adalah Wei Ming Die yang terjebak di luar kabut tebal.     

Raut wajah Wei Ming Die sangat menakutkan dan mereka yang mengenalnya tahu kalau ia sedang luar biasa murka sekarang.     

"Penguasa Kota, ada apa?" tanya Luo Qi.     

"Bagaimana keadaan di kota?" tanya Wei Ming Die tanpa menjawab pertanyaan Luo Qi.     

"Ada sebuah retakan besar, beberapa jalan dan rumah hancur. Kami belum tahu pasti berapa jumlah orang yang tewas," jawab Meng Sha. "Sebelumnya semua sudah baik-baik saja, jadi bagaimana mungkin bencana sebesar ini bisa terjadi di Kota Hantu?"     

Wei Ming Die mengalihkan pandangannya kembali ke Wu Man, lalu bertanya, "Kau sudah tahu tentang ini sejak lama, kan?"     

"Tahu tentang apa?" Wu Man menatap Wei Ming Die, kebingungan. Ia benar-benar tidak tahu apa-apa tentang rencana Sima You Yue, dan terlebih karena Sima You Yue menutupi tujuannya yang sebenarnya, ia benar-benar tidak tahu tentang bencana tersebut.     

Melihat Wu Man masih agak bingung, ketiga pengurus kota lainnya juga bingung. Namun, mereka tetap diam dengan bijaksana.     

Wei Ming Die memelototi Wu Man sejenak, lalu mengalihkan pandangannya, sambil berkata, "Orang itu, datang ke sini bukan sekadar bermain-main. Dia datang ke sini karena Sima Liu Xuan."     

"Datang ke sini? Orang itu sengaja datang untuk menyelamatkan Sima Liu Xuan?!"     

Mereka semua terkejut. Setelah bertahun-tahun berlalu ternyata ada seorang anak kecil yang datang untuk menyelamatkan Sima Liu Xuan. Itu sangat tidak terbayangkan!     

Pada saat itu, Mi Er sudah mengusir semua kekuatan tersebut dan kabut tebal yang mengelilingi bagian luar sudah buyar bersamaan dengan kekuatan itu.     

Kelima orang tersebut langsung bergerak cepat dan melesat menuju ke pusat Gunung Senja.     

Saat itu, di dalam Gunung Senja, Sima Liu Xuan sedang kebingungan. Ia berbaring di pelukan ibunya dan raut wajahnya seputih kertas.     

Sima You Yue mengeluarkan beberapa pil dan menyuruh Sima Liu Xuan menelannya. Namun, pil-pil tersebut hanya tergeletak di mulutnya, ia tidak punya tenaga untuk menelannya.     

Kalau bukan karena ia mampu mempertahankan kehendaknya yang kuat, ia tidak akan pernah bisa bertahan sampai sekarang.     

Melihat kalau Sima Liu Xuan hanya menahan pil di dalam mulutnya dan tidak bisa menelan, air mata Sima You Yue langsung meleleh.     

"Ayah, telanlah! Ayah, kumohon, tolong telanlah." Sima You Yue menangis dan memohon.     

"Xuan'er, cepat telan. Lihat Ibu, kami semua ada di sini. Kau tidak boleh meninggalkan kami," kata Huang Ying Ying. "Lihatlah You Yue, You Yue sudah tumbuh besar. Kau bahkan belum pernah melihat penampilannya yang sudah dewasa. Dia mirip sekali dengan Yu Ke Luo."     

"You Yue, bukankah kau seorang tabib? Tidak bisakah kau membuatnya menelan pil-pil itu?" tanya Mo Ketiga.     

"Oh ya! Kau benar!"     

Sima You Yue buru-buru mengeluarkan jarum akupunkturnya, melepas pakaian Sima Liu Xuan dan menusukkan beberapa jarum ke dada ayahnya. Ia sangat khawatir sampai-sampai ia tidak bisa berpikir. Ia sangat terkejut sampai-sampai ia kehilangan akal sehatnya dan lupa kalau ia seorang tabib.     

Ketika jarum-jarum tersebut menusuknya, Sima Liu Xuan mendapatkan kembali sedikit kesadarannya dan membuka matanya, tanpa sadar ia menelan pil yang ada di mulutnya.     

Melihat kalau Sima Liu Xuan akhirnya menelan pil-pil tersebut, Sima You Yue mengembuskan napas lega.     

"Ayah, bagaimana keadaanmu?"     

Kesadaran Sima Liu Xuan perlahan kembali dan tatapannya berubah jadi lebih tajam. Ketika ia melihat wajah yang dikenalnya, ia menarik napas dengan pelan.     

"Ke Luo …."     

"Ayah, aku bukan Ibu. Aku You Yue!"     

"You Yue … You Yue … Nak …."     

Sima You Yue memberi Sima Liu Xuan sisa pil-pilnya yang lain. Itu merupakan pil-pil yang Wu Lingyu sempurnakan dua hari yang lalu.     

Pil-pil tersebut perlahan-lahan menunjukkan khasiatnya, tetapi kondisi tubuh Sima Liu Xuan tetap buruk.     

"Yue Yue, biarkan aku keluar," kata Tujuh Kecil dari Pagoda Roh.     

Sima You Yue tidak tahu kenapa Tujuh Kecil minta keluar sekarang, tetapi ia tidak mau repot-repot bertanya, jadi ia langsung mengeluarkan Tujuh Kecil.     

Begitu Tujuh Kecil muncul, yang lainnya merasakan energi kehidupan yang kuat.     

"Apa ini?"     

Melihat cabang emas di tangan Tujuh Kecil, mata Sima You Yue berkilat gembira. "Apakah ini dari Qing Yi?"     

"Mm." Tujuh Kecil menggigit jarinya dan meneteskan dua tetes darah ke atas cabang emas, membiarkannya menyatu dengan esens di dalam cabang tersebut. "Minumkan ini padanya."     

"Terima kasih, teman-teman." Sima You Yue mengambil cabang emas tersebut dan meneteskan esens yang dicampur dengan darah Tujuh Kecil ke dalam mulut Sima Liu Xuan.     

Daya hidup Sima Liu Xuan yang awalnya menurun dengan cepat langsung mulai terisi dengan energi kehidupan yang sangat kuat saat ia meminum esens Qing Yi. Seluruh tubuhnya dipenuhi dengan daya hidup yang semakin meningkat.     

Sima Liu Xuan menatap Sima You Yue. Sima You Yue langsung menyelanya sebelum ia sempat berbicara.     

"Ayah, kau harus istirahat terlebih dahulu."     

Sima Liu Xuan dapat merasakan kalau, di dalam tubuhnya, daya hidup yang tidak terbatas sedang membasahi meridian dan organ dalamnya yang sudah mengering. Ia tahu kalau luka-lukanya parah. Ia menekan suasana hatinya sambil melepaskan diri dari pelukan Huang Ying Ying, lalu duduk bersila dan mulai bermeditasi.     

Melihat putranya sembuh dengan sangat cepat dalam waktu yang singkat, Huang Ying Ying pun bertanya, "Apa yang baru saja kau berikan padanya? Apakah lukanya sudah sembuh?"     

"Ayah kehilangan terlalu banyak energi kehidupan. Hanya esens Qing Yi dan Tujuh Kecil yang mampu mengisi daya hidupnya kembali. Perihal luka-lukanya … kita hanya bisa tahu setelah menunggu," jawab Sima You Yue.     

"Esens mereka seberkhasiat itu?" tanya Sima Liu Feng.     

"Mm. Mereka …."     

"Mereka datang," kata Wu Lingyu.     

Sima You Yue menengadah dan melihat Wei Ming Die, Wu Man dan tiga orang lainnya terbang ke arah mereka.     

Tatapan mematikan Wei Ming Die terpaku pada Sima You Yue dan yang lainnya. Sorot matanya seperti hendak membakar Sima You Yue hidup-hidup.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.