Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Takdir atau Nasib



Takdir atau Nasib

0Sima You Yue dan yang lainnya tidak mengalami kilat kesengsaraan saat mereka kembali ke dunia manusia. Mereka langsung sampai tepat di depan pintu keluar.     

"Rawa Kehancuran Selatan tepat ada di depan," kata Sima Liu Yun. "Pindahkan mereka ke alam kecil dahulu."     

Yang dimaksud dengan 'mereka' adalah Wu Lingyu, Sima Liu Xuan, Mo Ketiga dan Di Wu.     

Salah satu dari mereka tertidur lelap dan tiga orang yang terluka belum sembuh benar. Sebaiknya mereka tidak tetap di luar karena akan ada tekanan ruang saat mereka keluar nanti.     

Sima You Yue mengangguk dan berkata, "Kalian juga ikut masuk. Jaga mereka baik-baik."     

"Tentu."     

Sima You Yue pun membuka alam kecil supaya semua orang bisa masuk ke dalam. Kemudian, ia keluar seorang diri.     

Ia merasakan tekanan ruang saat melewati lapisan ruang tersebut dan keluar dari area gunung saat tekanannya lenyap.     

Ia berbalik dan benar-benar melihat matahari yang terbenam.     

"Hari hampir usai. Hubungan antara manusia dan hantu …. Suatu hari, aku akan pergi ke sisi lain Kota Hantu," gumamnya.     

"Aiya, Nona, kau sungguh kembali hidup-hidup!" Terdengar suara terkejut dari rawa di bawahnya. Ia pun menunduk. Ternyata itu si ikan lumpur kecil yang ia lihat ketika ia pertama kali sampai di situ.     

"Nona, kalian sudah pergi selama dua sampai tiga tahun. Kupikir kalian tidak akan bisa keluar!" Si ikan lumpur kecil mengobrol dengan Sima You Yue karena ia tidak takut pada Sima You Yue.     

"Dua sampai tiga tahun?"     

"Iya, kalian pergi selama dua sampai tiga tahun! Kenapa? Apa kau tidak tahu?" Melihat Sima You Yue yang sangat terkejut, si ikan lumpur kecil bertanya-tanya apakah Sima You Yue telah hilang ingatan.     

Sima You Yue mengingat-ingat. Ia tinggal selama tiga sampai empat bulan di Kota Hantu, tetapi ternyata sudah dua sampai tiga tahun berlalu di luar. Sepertinya aliran waktu di dalam berbeda dari di luar.     

"Aku mengerti sekarang. Terima kasih, Ikan Lumpur Kecil." Sima You Yue mengucapkan terima kasih kepada si ikan lumpur kecil.     

Kemudian, ia mengeluarkan formasi teleportasi dan masuk setelah menyalakannya.     

"Aku tidak melakukan apa-apa!" Si ikan lumpur kecil tidak mengerti kenapa Sima You Yue berterima kasih segala padanya sebelum ia pergi.     

Tidak ada yang memahami pikiran manusia. Ini merupakan kepolosan Binatang Roh rawa.     

Sebelumnya, ada banyak orang yang masuk bersamanya, tetapi nona ini hanya keluar sendiri sekarang. Sepertinya orang-orang tersebut sudah mati. Nona ini pasti sudah gila.     

Si ikan lumpur kecil membatin sambil berenang menjauh.     

Ketika Sima You Yue keluar lagi, ia sudah berada di kota yang paling dekat dengan Lembah Patah Hati. Ia mencari tempat, lalu mengeluarkan semua orang.     

Setelah si pembantu kecil keluar, ia memberi tahu Sima You Yue, "Kak You Yue, aku sudah menyelesaikan misi yang ditugaskan Guru kepadaku. Aku harus pulang sekarang."     

"Kenapa kau terburu-buru?" Sima You Yue tidak menyangka kalau si pembantu kecil akan langsung pergi begitu ia sampai.     

"Kondisi kesehatan Guru sedang buruk. Akan lebih baik kalau aku bisa pulang secepat mungkin," jawab si pembantu kecil.     

"Oh begitu. Kalau begitu, aku tidak akan menundamu lagi. Bawalah batu induk-anak ini. Hubungi aku kalau kau butuh bantuan," pesan Sima You Yue.     

"Tentu."     

"Ini hadiah terima kasihku untuk kalian. Aku tidak akan bisa menyelamatkan ayahku kalau bukan karena bantuan kalian."     

Sima You Yue mengeluarkan sebuah batu induk-anak dan sebuah kotak, lalu memberikannya kepada si pembantu kecil.     

"Aku tidak bisa menerimanya. Awalnya ini kan sebuah kesepakatan …."     

Si pembantu kecil ingin menolak, tetapi dihentikan oleh Sima You Yue.     

"Kau harus menggunakannya," potong Sima You Yue. "Selain itu, persahabatan ini bukanlah sesuatu yang bisa kita bangun hanya dengan kesepakatan."     

"Baiklah. Terima kasih, Kak You Yue." Si pembantu kecil menerima kedua benda tersebut. Kemudian, ia menyalakan formasi teleportasi sekali pakai dan berjalan masuk.     

Yin Lin, yang sedang memulihkan diri, bisa merasakan kehadiran si pembantu kecil, setelah si pembantu kecil tiba di Sekte Peramal. Setelah beberapa saat, suara si pembantu kecil terdengar dari luar pintunya.     

"Guru, muridmu ini sudah pulang."     

"Masuklah."     

Si pembantu kecil membuka pintu, membungkuk dan menyapa Yin Lin saat melihatnya.     

"Guru, muridmu ini beruntung tidak sampai terbunuh."     

"Kau sudah melakukan tugasmu dengan baik." Yin Lin mengangguk. "Apa yang dia berikan padamu?"     

"Ini. Aku belum membukanya. Guru, apakah kau tidak bisa mengetahuinya dari luar?"     

Si pembantu kecil merasa curiga. Bukankah biasanya Guru bisa merasakan dan mengetahui hal-hal kecil macam ini? Apakah lukanya semakin parah?     

Tidak mungkin, mereka menggunakan batu air mata yang You Yue berikan, luka Guru seharusnya sudah jauh mendingan.     

"Aku tidak bisa melihat hadiah apa ini," jawab Yin Lin     

"Kita akan tahu setelah kita membukanya." Si pembantu kecil pun membuka kotak tersebut. Ia terkejut saat melihat apa yang ada di dalamnya. "Guru, ini batu air mata!"     

"Batu air mata?" Yin Lin penasaran. Si pembantu kecil menyerahkan kotak tersebut padanya dan memang ada batu air mata yang tergeletak di dalam.     

"Aku tidak tahu kalau Kak You Yue ternyata masih punya batu air mata. Guru, dengan adanya batu ini, luka-lukamu bisa sepenuhnya diobati. Batu ini juga bisa memperpanjang hidupmu!" kata si pembantu kecil dengan bersemangat.     

"Sepertinya ini semua memang takdir …." kata Yin Lin dengan terharu. "Kurasa kita tidak akan bisa memutuskan keterlibatan kita dengannya."     

"Guru, maksudmu Kak You Yue termasuk salah satu dari mereka yang punya mandat langit? Untunglah kita terlibat!" Si pembantu kecil tidak mengetahui kekhawatiran Yin Lin. "Selain itu, setelah aku mengenal Kak You Yue, dia orangnya baik sekali, dia pantas untuk diajak berteman."     

Tiba-tiba Yin Lin melihat sebuah penampakan di depan matanya saat ia melihat senyum di wajah si pembantu kecil.     

"Jleb -"     

"Pembantu Kecil —"     

Sebuah pedang yang panjang menembus jantung si pembantu kecil dari punggungnya. Terdengar suara Sima You Yue dari suatu tempat di dekat situ. Ia bergegas mendekat dengan panik, tetapi ia tetap tidak bisa menangkap tubuh si pembantu kecil yang terhuyung jatuh.     

Penampakan tersebut muncul dalam sekejap. Mata Yin Lin berubah suram saat ia menatap si pembantu kecil dan bertanya, "Bagaimana kalau dia ternyata justru mendatangkan bencana untukmu?"     

"Guru, bukankah kau sudah memintanya untuk menjagaku? Itu berarti dia tidak akan mendatangkan bencana kepadaku." Si pembantu kecil berpikiran terbuka. "Kalau sesuatu benar-benar terjadi padaku, berarti itu memang nasibku!"     

Yin Lin membuka mulutnya, tetapi tidak mengatakan apa-apa. Ia melambaikan tangannya, meminta si pembantu kecil untuk keluar.     

"Nasib …."     

Atau mungkin ia memang harus membiarkan segala sesuatunya terjadi secara alami. Hasilnya mungkin tidak akan baik kalau ia mengubah segala sesuatunya dengan paksa.     

Sementara itu, Sima You Yue mengajak semua orang ke Rumah Makan Kenangan. Mata si pengelola berbinar ketika ia melihat Sima You Yue. Ia langsung bergegas menyambutnya, tetapi dihentikan oleh lambaian tangan Sima You Yue.     

"Pengelola, tolong siapkan pelataran untukku."     

"Pelataran di belakang selalu dibersihkan, Wakil Master Lembah. Silakan ikuti aku." Si pengelola mengantar mereka ke pelataran belakang.     

Sima You Yue sudah mempertimbangkan situasi semacam ini sebelumnya. Oleh karena itu, selalu ada sebuah pelataran di belakang semua Rumah Makan Kenangan.     

"Wakil Master Lembah, Master Lembah menyuruhku untuk melapor kembali begitu kami mendapat kabar tentangmu," kata si pengelola.     

"Mm, silakan," kata Sima You Yue. "Selain Feng'er dan Bi Tua, kalau ada orang lain yang bertanya tentang aku, bilang saja aku belum pulang."     

"Ya, Wakil Master Lembah."     

Si pengelola melanjutkan perintah tersebut ke semua anak buahnya, sementara Sima You Yue membawa Sima Liu Xuan ke dalam rumah dan membaringkannya.     

Meskipun Sima Liu Xuan sudah lumayan pulih, ia masih sangat lemah.     

"Ayah, coba kuperiksa kondisimu."     

Sima You Yue membaca denyut nadi Sima Liu Xuan sambil berkata demikian.     

Sima Liu Xuan memegang tangan Sima You Yue dan berkata, "Nanti saja. Coba sini, Ayah mau benar-benar memperhatikanmu dahulu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.