Beruntung
Beruntung
"Kalian sudah bekerja keras selama ini." Sima You Yue tidak menyangka mereka bisa mengelola berbagai hal dengan baik dalam waktu sesingkat itu, menunjukkan betapa banyak kerja keras yang telah mereka lakukan selama ini. Tak heran, walaupun mereka semua pendekar, mereka masih tampak lesu.
"Bos, semua pasti baik-baik saja asal kau pulang. Kami khawatir kau belum pulang juga sampai pertempuran terakhir dimulai!" kata Ni An Yi.
"Sebenarnya aku tinggal di Kota Hantu hanya selama tiga sampai empat bulan. Hanya saja aliran waktu di sana berbeda dengan di sini," kata Sima You Yue.
"Bos, ceritakan pada kami seperti apa Kota Hantu itu, siapa tahu nanti kami bisa bermain-main ke sana," pinta Dai Yi sambil menyeringai.
"Sebaiknya lupakan saja kalau kalian mau pergi ke sana untuk bermain-main. Kalian mungkin tidak akan bisa pulang ke sini," jawab Sima You Yue.
"Benarkah? Apakah semua orang di sana memang sekuat itu?"
"Ini bukan soal kekuatan, tetapi aku membunuh Penguasa Kota dan salah satu pengurus kota mereka. Kalau kalian pergi ke sana, kalian mungkin akan jadi sasaran balas dendam."
"Apa? Kau membunuh Penguasa Kota mereka? Kenapa? Apa karena dia memaksamu jadi istrinya?"
"Penguasa Kota mereka seorang perempuan," jawab Sima You Yue. "Namun, dia mau merebut ayahku dan dialah orang yang memaksanya sampai jadi seperti sekarang. Huh! Masih untung dia langsung kami bunuh!"
Membayangkan kondisi ayahnya sekarang, nada bicara Sima You Yue berubah dingin.
"Apa …."
Tidak ada yang menyangka hal semacam itu akan terjadi.
Kemudian, Sima You Yue lanjut menceritakan Sima Liu Xuan dan Kota Hantu, dan semua orang yang ada di situ jadi sangat menghormati Sima Liu Xuan.
"Kak, kau tidak perlu mengkhawatirkan masalah di Lembah, berkonsentrasilah untuk merawat ayahmu. Kami akan memberitahumu kalau pertempuran terakhir sudah dekat," kata Ximen Feng.
"Ya, Bos, kau hanya perlu ikut serta dalam pertempuran terakhir dan menyaksikan bagaimana mereka musnah dengan mata kepalamu sendiri."
Meskipun mereka tidak tahu kalau Sima You Yue sebenarnya adalah Ximen You Yue, mereka juga memahami kebenciannya terhadap dua kelompok kekuatan tersebut. Urusan lainnya bisa diserahkan kepada mereka, tetapi ia pasti harus ikut serta dalam pertempuran terakhir. Kalau tidak, ia pasti akan menyesalinya seumur hidup.
"Baiklah, kuserahkan semuanya pada kalian." Sima You Yue tidak menolak tawaran tersebut karena memang lebih penting baginya untuk menyembuhkan ayahnya saat ini. "Namun, kalian tidak perlu bekerja terlalu keras. Masalah ini bukanlah sesuatu yang bisa diselesaikan dalam waktu satu dua hari."
"Kami mengerti. Tunggu saja kabar baik kami!"
"Kalau kalian butuh sesuatu, katakan saja padaku. Aku pasti akan mengusahakannya," kata Sima You Yue.
"Jangan khawatir, kami akan memberitahumu kalau kami butuh sesuatu," kata Ximen Feng.
Mereka semua tahu kemampuannya dan kalau mereka benar-benar membutuhkan sesuatu, mereka pasti akan menemuinya.
Kemudian, mereka lanjut berbicara tentang situasi di Lembah. Meskipun sekarang ia tidak langsung menangani urusan Lembah, masih ada beberapa hal yang harus ia ketahui.
Mereka tinggal di sana selama sehari dan pergi pagi-pagi keesokan harinya. Sekarang merupakan saat-saat yang genting, mereka tidak bisa pergi terlalu lama.
Sima Liu Xuan bangun setelah tidur sepanjang hari. Dalam perawatan Sima You Yue, ia bisa pulih dengan jauh lebih cepat daripada hanya minum pil saja. Tak lama kemudian, ia sudah bisa mengangkat tangan dan kakinya.
Meskipun selama ini ia relatif tenang, dengan adanya jarum perak yang menusuk di sekujur tubuhnya dan bertelanjang dada di depan putrinya sendiri, ia merasa agak malu.
Melihat rona pipi samar di wajahnya, Sima You Yue geli dalam hati. Ia tidak menyangka ayahnya begitu pemalu dan mudah sekali merasa malu.
Setelah mencabut semua jarum, ia menutupi Sima Liu Xuan dengan selimut, lalu mengambil semangkuk bubur yang baru saja diantarkan Huang Ying Ying. Ia duduk di samping tempat tidur dan mencedok sesendok bubur.
"Apakah luka … luka-lukaku tidak bisa sembuh?" tanya Sima Liu Xuan.
Sima You Yue terkejut. Ayahnya ternyata tahu betul tentang kondisi tubuhnya sendiri.
"Ayah, apa kau tahu betapa aku merasa sangat beruntung?" Ia tidak menjawab Sima Liu Xuan dan malah menanyakan pertanyaan yang lain.
"Hmm?"
"Aku merasa beruntung sekali bisa bergegas datang ke Kota Hantu dengan tepat waktu. Aku merasa beruntung sekali karena kau masih hidup dan aku bisa bertemu lagi denganmu. Akhirnya aku tahu bagaimana rupa ayahku setelah hanya bisa membayangkannya selama beberapa dekade. Meskipun Kakek memperlakukanku dengan sangat baik, tetapi aku selalu bertanya-tanya, seperti apa orang tuaku? Kalau mereka ada di sampingku, apakah mereka akan mencintaiku seperti orang tua lain mencintai anak-anaknya? Apakah mereka akan memanjakanku? Waktu aku berbuat salah, apakah mereka akan mengajariku dengan tegas meskipun hati mereka sakit? Jadi, Ayah masih hidup. Bagiku, setengah kebahagiaanku sudah terwujud. Saat aku berhasil menemukan ibuku, saat itulah kebahagiaanku lengkap." Sima You Yue menunjukkan senyum bahagia di wajahnya.
"Kau telah bekerja keras selama bertahun-tahun ini, anakku," kata Sima Liu Xuan dengan nada sedih yang penuh dengan rasa bersalah.
Meskipun mereka jadi seperti sekarang juga karena keadaan saat itu, Sima Liu Xuan tetap merasa kasihan pada Sima You Yue karena ia tidak bisa mendampingi tumbuh kembang putrinya.
Dari kata-kata Sima You Yue, ia sudah mendapatkan jawaban yang ia inginkan. Kalau ia memang benar-benar tidak bisa sembuh, maka ia akan menghabiskan sisa hidupnya bersama Sima You Yue, mencintainya dan melihatnya tumbuh besar.
"Ayah, tidak peduli bagaimanapun kondisimu, kau ayahku." Sima You Yue mengulurkan tangan untuk memegang tangan Sima Liu Xuan. "Dan kau harus percaya padaku, kemampuan pengobatan putrimu ini sangat hebat, dan aku pasti bisa menyembuhkanmu!"
"Sikapmu yang sombong ini benar-benar mirip dengan ibumu!" kata Sima Liu Xuan sambil tersenyum. "Baiklah, aku tidak akan bertanya lagi, aku akan memercayaimu dengan sepenuh hati. Tidak peduli apakah aku bisa disembuhkan atau tidak, aku akan tetap bersamamu di sisimu."
"Dengan Ayah di sampingku, aku akan menjadi anak yang bahagia," kata Sima You Yue. "Ayo, makan bubur ini dahulu."
Sima Liu Xuan sangat tidak suka makan hidangan lunak, tetapi kali ini sungguh berbeda karena putrinyalah yang sekarang menyuapinya.
"Ayah, sekarang tubuhmu tidak mengandung kekuatan roh, jadi kau harus makan. Selain itu, kau sedang terluka, jadi sementara ini kau hanya bisa makan hidangan lunak," jelas Sima You Yue sambil menyuapi Sima Liu Xuan. "Nenek bilang kau tidak suka makan hidangan lunak, tetapi sekarang tidak ada pilihan lain. Aku sendiri yang memasakkan bubur ini dan minta tolong Nenek untuk menyiapkannya dan mengantarnya masuk ke sini. Jadi, kau harus menghabiskan satu mangkuk ini."
"Baiklah."
Apa pun permintaan putrinya, Sima Liu Xuan harus memenuhinya!
Toh, Sima You Yue tidak membiarkannya makan terlalu banyak dan hanya memberinya jatah semangkuk kecil bubur. Setelah selesai makan, ia mengobrol sebentar dengan Sima You Yue. Sebagian besar Sima You Yue-lah yang berbicara dan ia hanya mendengarkan.
Sima You Yue menceritakan pengalaman-pengalamannya sebelumnya dan semua hal yang telah ia dengar selama itu.
Mendengar tentang putrinya, Sima Liu Xuan merasa sangat terharu. Putri tersayangnya telah sangat menderita supaya bisa jadi lebih kuat. Meskipun Sima You Yue memilih untuk hanya menceritakan hal-hal yang baik padanya, ia paham kalau tidak peduli siapa pun orangnya, orang pasti harus sangat bekerja keras dan menghadapi banyak kesulitan untuk bisa tumbuh menjadi seseorang yang bisa membuat seluruh benua bergetar dalam waktu sesingkat itu.
Ia merasa bangga sekaligus kasihan pada Sima You Yue.
"Omong-omong, Ayah, apakah Kakek yang menyegel tubuhku?" tanya Sima You Yue.
"Iya."
"Paman Liu Feng bilang kekuatan roh kalian berdua dikosongkan setelah aku lahir. Sebenarnya apa yang terjadi waktu itu?"