Rahasia Antara Lelaki
Rahasia Antara Lelaki
Sebelumnya, tidak ada satu pun anggota Klan Sima yang menyinggung tentang kakek dan neneknya, jadi ia pikir mereka sudah tiada.
Karena sekarang ia tiba-tiba mendengar nama kakeknya disebutkan, ia jadi agak sulit menanggapi.
"Kakek dan Nenek …." Alisnya agak berkerut. "Kau mau mereka ikut bersama kami?"
"Mereka sebenarnya sedang di luar mencari Liu Xuan. Aku bisa menghubungi mereka dan meminta mereka untuk datang kemari," jawab Sima Zhi Yuan. "Kalau hanya dua bocah ini yang pergi bersamamu, aku tidak akan merasa tenang."
"…."
Dua bocah ini ….
Sima Liu Feng dan Sima Liu Yun tidak bisa berkata apa-apa, tetapi mereka merasa tidak berdaya membantah kata-kata Sima Zhi Yuan.
"Uhuk, uhuk, uhuk …." Sima You Yue menahan perasaannya dengan paksa. Hanya dengan begitu ia bisa menahan diri untuk tidak tertawa terbahak-bahak.
Dua bocah ini? Sima Liu Feng dan Sima Liu Yun sudah berumur ratusan tahun, tetapi mereka masih dianggap bocah. Mungkin keduanya sudah lama tidak mengalami hal semacam itu.
"Uhuk, uhuk, uhuk, Ketua Klan, berapa lama lagi sebelum Paman dan yang lainnya bisa tiba di sini?" Sima Liu Yun mengubah topik pembicaraan.
"Aku selalu mengabarkan informasi terbaru mengenai You Yue. Kalau mereka tahu kau ada di sini, mereka pasti akan langsung kemari. Terlebih, ini berkaitan dengan keberadaan ayahmu yang sudah diketahui," jawab Sima Zhi Yuan.
"Kakek dari pihak ayah …. Kakek …." Sima You Yue memikirkan Sima Lie. Sekarang Sima Lie dan yang lainnya sedang berkultivasi tertutup karena mereka merasa sudah tertinggal terlalu jauh darinya. Mereka ingin tinggal bersamanya karena mereka sangat mencintainya, tetapi mereka tidak mau menyusahkannya.
Sejujurnya, ia tahu kalau ia agak waswas untuk berhubungan dengan orang yang tidak ia kenal macam itu. Seperti saat ia pertama kali mengenal Sima Liu Yun dan Sima Liu Feng. Ketika ia pertama kali bertemu dengan Sima Zhi Yuan, ia juga secara tidak sadar selalu membantah perkataan Sima Zhi Yuan.
Namun, setelah beberapa kali berinteraksi, ia tetap cepat menerima paman-paman dan kakek buyutnya, karena perlahan ia mulai menerima hubungan mereka.
Sekarang, akan ada orang lain yang juga punya hubungan darah dengannya yang tidak ia kenal. Ia tidak tahu apakah ia mampu menangani hal tersebut dengan baik atau tidak.
Sima Liu Yun menepuk pundaknya, lalu berkata, "Kalau abang ayahmu dan bibimu, istri dari adik ayahmu, tahu kalau kau ada di sini, mereka pasti sangat senang. Jangan khawatir."
"Mm," gumam Sima You Yue dengan tenang sebagai jawaban. Ia agak menantikan pertemuannya dengan mereka, tetapi ia juga agak khawatir.
Saat ia menunggu tibanya hari yang dinantikan. Ia juga berharap Ximen Feng dan yang lainnya segera pulang. Namun, mereka bersikeras ia harus pergi dahulu sebelum mereka pulang ke Lembah Patah Hati. Dengan demikian, mereka juga sekaligus bisa bertemu dengan kakek dan nenek dari pihak ayahnya dengan tenang.
Ia juga ingin agar Fatty Qu dan yang lainnya pulang karena mereka belum cukup kuat. Bisa timbul bahaya besar kalau mereka juga ikut pergi.
Ini membuat mereka merasa patah semangat. Jarak mereka sudah semakin jauh.
Namun, akhirnya mereka memutuskan untuk tetap mengikutinya. Mereka berjanji untuk tetap tinggal di dalam Pagoda Roh.
Saat ia dan yang lainnya menunggu, sekutu serikat mengirimkan beberapa berita dan memberitahunya sejumlah informasi terbaru.
Beberapa hari itu, ia dan Wu Lingyu akhirnya bisa menikmati kesempatan langka untuk berduaan saja.
Ximen Feng, Bi Sheng dan yang lainnya pergi untuk mengurus masalah di Lembah Patah Hati. Kejadian yang langka juga terjadi pada waktu itu. Sima Zhi Yuan membawa kedua 'bocah' itu bersamanya. Fatty Qu dan yang lainnya sudah menemukan alasan untuk berkultivasi tertutup di Pagoda Roh agar bisa mengejar ketertinggalan mereka dari Sima You Yue dan terus berada di sisi Sima You Yue.
Keduanya menyesap teh sambil mengobrolkan hari mereka.
"Ini kejadian langka. Akhirnya kita punya waktu untuk berduaan saja."
Tahu kalau Wu Lingyu sedang mengeluh, Sima You Yue menyeringai. Akhirnya Wu Lingyu mau tidak mau mengeluh juga.
Melihat senyum Sima You Yue, Wu Lingyu dengan lembut memanyunkan bibirnya, lalu bertanya, "Apa kau tidak merasakan hal yang sama?"
"Semua akan baik-baik saja setelah musim ini berlalu." Sima You Yue tersenyum simpul. "Sekarang sedang ada banyak orang di sini, jadi mau tidak mau aku mengabaikanmu. Jangan terlalu picik."
"Picik?" Wu Lingyu mencondongkan tubuh ke depan dan duduk di samping Sima You Yue. Setelah melakukan ini, ia jadi nyaris bersandar sepenuhnya pada Sima You Yue. Ia meletakkan mulutnya di samping telinga Sima You Yue dan menegur dengan pelan, suaranya terdengar memesona, "Aku tidak picik. Aku hanya berharap kita bisa secepatnya menemukan orang tuamu. Dengan begitu, kita bisa secepatnya menikah dan aku jadi bisa secepatnya menikmatimu!"
Mau tidak mau Sima You Yue tersipu. Ia menggunakan kedua tangannya untuk menjauhkan kepala Wu Lingyu. Ia mengubah topik pembicaraan dan bertanya, "Begitu kau bertemu dengan orang tuaku, bukankah itu artinya kau lagi-lagi harus repot-repot mengambil hati mereka dan meminta restu?"
"Itu benar-benar bukan sesuatu yang kunikmati." Wu Lingyu mencondongkan tubuh ke depan lagi setelah Sima You Yue mendorongnya tadi. Jari-jarinya yang panjang memainkan jari-jari Sima You Yue.
Kali ini, Sima You Yue terlalu malas untuk mendorong Wu Lingyu menjauh dan membiarkannya memain-mainkan jarinya. "Oh ya, omong-omong, bagaimana kau bisa berhasil mengambil hati kakek buyutku sebelumnya? Seingatku kalian berdua berselisih satu sama lain ketika aku berjalan pergi, tetapi kalian sudah mengobrol dengan sebahagia itu saat aku kembali."
"Itu rahasia antara lelaki."
"…."
Bahkan itu saja dianggap sebagai rahasia antara lelaki?!
"Aku ingat, dahulu kakek dan abang-abangku juga tidak menyukaimu, tetapi mereka menerimamu sekarang. Apakah itu juga rahasia?"
"Kakek buyutmu jauh lebih menyukaiku daripada kakek dan abang-abangmu."
"Aku yakin kau tidak akan bisa menaklukkan orang tuaku dengan semudah itu," goda Sima You Yue.
"Memang repot kalau harus berurusan dengan sanak saudara yang banyak," komentar Wu Lingyu. "Lihat, betapa enaknya jadi aku. Aku sama sekali tidak punya sanak saudara, jadi kau tidak perlu berurusan dengan banyak orang. Satu-satunya orang yang punya hubungan denganku adalah Guru. Namun, dia justru jauh lebih menyukaimu daripada dia menyukaiku. Bahkan dia mungkin akan memihakmu untuk mengujiku ketika saatnya tiba."
"Guru telah pergi selama bertahun-tahun. Apakah kita benar-benar tidak akan mencarinya?" Sima You Yue memain-mainkan cangkir teh menggunakan tangannya yang lain. Ia agak mengkhawatirkan keselamatan Lelaki Tua Iblis.
"Batu giok kehidupannya baik-baik saja. Kalaupun kita tidak bisa menemukannya, dia tidak akan menderita," kata Wu Lingyu.
"Begitu Guru kembali, Paman Seperguruan dan yang lainnya pasti langsung menggila. Sudah lama sekali Guru meninggalkan Lembah Iblis Ilahi," kata Sima You Yue.
"Dia memang selalu begini. Para anggota lembah sudah lama terbiasa melihat tingkahnya," kata Wu Lingyu. "Kalau kau mengkhawatirkannya, kau bisa menghubungi Bibi Feng-mu. Jejak jiwa Feng Ru Yan berbeda dari yang lain. Kau bisa langsung mencari Feng Ru Yan."
"Orang-orang yang sebelumnya datang untuk mengambil pil adalah bawahannya. Kalau tidak ada hal buruk yang terjadi, aku tidak mau menghubungi Bibi Feng. Aku merasa kalau, begitu aku menghubunginya, aku akan memasuki dunia yang tidak kukenal. Aku merasa sepertinya aku belum siap untuk memasuki dunia itu," kata Sima You Yue.
"Ya. Masih terlalu dini bagimu untuk mengetahuinya," timpal Wu Lingyu.
"Ada saat-saat di mana aku merasa aku terlalu lemah, dan terlalu jauh dari duniamu. Kucoba sebisa mungkin untuk meningkatkan kemampuan diriku agar aku bisa secepatnya memasuki duniamu, tetapi rasanya masih teramat jauh," kata Sima You Yue dengan agak sedih.
"Kekuatanmu sudah meningkat dengan kecepatan yang luar biasa," kata Wu Lingyu. "Aku menunggumu di depan. Tidak usah terburu-buru dan berjalanlah mendekat ke arahku."
"Aku akan menyusulmu," kata Sima You Yue sambil menengadah, lalu melihat kepala Wu Lingyu yang bertumpu di bahunya dengan raut wajah indah yang dimabuk cinta. Ia memutar matanya dengan tak berdaya, "Kau ini Raja Iblis dari Kerajaan Alam Iblis, tidak apa-apakah kau bertingkah seperti ini?"